Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Viral Video SPBU Shell Kini Mendadak Ramai Antrean Panjang, Pertamina Sibuk Yakinkan Masyarakat

Viral video SPBU Shell kini mendadak ramai dengan antrean panjang, PT Pertamina terekam kini sedang sibuk meyakinkan masyarakat.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Instagram @mood.jakarta via Wartakotalive.com
SPBU SHELL MENGANTRE - Tangkapan layar SPBU Shell yang ramai kendaraan hingga mengalami antrean. Sumber kedua foto tangkapan layar; Akun Instagram @mood.jakarta. Kondisi ini terjadi setelah ramai diperbincangkan dugaan Pertamina mengoplos produk BBM Pertamax dengan Pertalite. 

Beberapa netizen menganggap fenomena ini wajar, karena selama ini ternyata masyarakat sudah dibohongi.

"Udah benar dari dulu kalau punya kendaraan pakai Shell, kalau sebelah banyak mainnya," tulis komentar warganet.

"Dari dulu berarti swasta memang yang terbaik, dimana mana kalau yang mengelola swasta pasti selalu beres," timpal netizen lainnya.

Seperti diketahui, Kejaksaan Agung mengungkap dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023.

Dalam kasus ini diketahui modusnya adalah mengoplos bensin jenis Pertalite menjadi Pertamax.

Hal itu diungkapkan Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Harli Siregar.

KASUS KORUPSI PERTAMINA - Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung (Kejagung) Harli Siregar di Gedung Kejagung RI, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2025). Dia menjelaskan bahwa kerugian negara akibat korupsi Pertamina yang ramai diberitakan hanya setahun. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp968,5 triliun. Sementara itu, tujuh orang ditetapkan sebagai tersangka, termasuk Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan.
KASUS KORUPSI PERTAMINA - Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung (Kejagung) Harli Siregar di Gedung Kejagung RI, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2025). Dia menjelaskan bahwa kerugian negara akibat korupsi Pertamina yang ramai diberitakan hanya setahun. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp968,5 triliun. Sementara itu, tujuh orang ditetapkan sebagai tersangka, termasuk Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan. (Tribunnew/Akbar Permana/Fahmi Ramadhan)

Menurut Harli ada 7 tersangka dalam kasus ini dan semuanya sudah ditahan.

Salah satunya Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, yang diduga terlibat dalam pengadaan produk kilang yang merugikan negara hingga ratusan triliun rupiah.

Ia membeli bahan bakar minyak (BBM) Ron 90 dengan harga BBM Ron 92, lalu mencampurnya agar sesuai dengan spesifikasi Ron 92.

"Dalam pengadaan produk kilang oleh PT Pertamina Patra Niaga, tersangka RS (Riva) melakukan pembelian (pembayaran) untuk Ron 92, padahal sebenarnya hanya membeli Ron 90 atau lebih rendah (dari Ron 92) kemudian dilakukan blending di storage atau depo untuk menjadi Ron 92,” kata Harli Siregar.

Skandal ini tampaknya berdampak besar pada kepercayaan masyarakat terhadap SPBU pelat merah.

Seiring hal itu beredar video antrean panjang di SPBU swasta berlogo kerang kuning yakni Shell yang viral di media sosial.

Baca juga: 2 Sosok Tersangka Baru Kasus Korupsi Pertamina, Kini Jadi 9 Orang, Beri Perintah Pertamax Dioplos

Terkait kasus ini, konsumen Pertamax pun kecewa berat. Mereka menggaungkan aksi boikot produk BUMN itu.

"Iya, saya enggak nyangka aja. Ini kan pakai Pertamax, berharap mesin kita bagus. Kalau begini, saya bakal pertimbangkan buat pindah ke yang lain," kata Samsudhuha Wildandyah (30) kepada Tribunnews.com, Rabu (26/2/2025).

Warga Kota Bekasi ini mengatakan alasan menggunakan Pertamax karena merasa tak layak mendapat BBM bersubsidi.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved