Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jeritan Mbah Juminah Uang Rp11 Juta Buat Tabungan Kematian Raib, dari Kerja Kumpulkan Gedebog Pisang

Mbah Juminah bekerja keras sebagai tukang rosok dan mengumpulkan gedebog pisang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, malah tabungan raib.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUN JATENG/FACHRI
PILU NASIB JUMINAH - Kisah pilu datang dari Juminah, seorang lansia asal Desa Gaji, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan. Tabungan Rp11 juta miliknya raib digondol maling. 

"Kemarin hilang Rp8 juta, dulu pernah hilang Rp3 juta, jadi total Rp11 juta," ungkap Musrifah kepada Tribun Jateng.

Musrifah juga menceritakan bagaimana kejadian tersebut terjadi.

"Saya kan lagi jual sayur, Mbah Juminah di rumah sendiri. Waktu beliau tahu uangnya hilang, langsung menjerit-jerit," ujar Musrifah, mengenang saat-saat Juminah mengetahui tabungannya telah raib.

Baca juga: Larangan Study Tournya Dikritik Pengusaha Travel Mematikan Ekonomi, Dedi Mulyadi Balas Menohok

Musrifah menggambarkan betapa kerasnya usaha Juminah untuk mengumpulkan uang tersebut.

"Dua tahun mengumpulkan uang tersebut. Mencari rosok, mencari gedebog pisang, kadang juga dikasih orang, dapat bantuan lansia juga," jelas Musrifah.

Jumlah Rp11 juta tersebut bagi sebagian orang mungkin tidak besar.

Namun bagi Juminah, uang tersebut adalah hasil dari kerja keras yang luar biasa.

Tabungan tersebut sangat berarti bagi Juminah.

Rencananya, uang tersebut akan digunakan untuk mengurus segala kebutuhan yang diperlukan setelah dirinya meninggal kelak.

"Kalau uang itu, bilangnya sama saya, besok kalau sudah meninggal kan tidak merepotkan siapa-siapa," kata Musrifah, menirukan perkataan Juminah yang penuh harapan.

-
Kisah pilu datang dari Juminah, seorang lansia asal Desa Gaji, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan. Tabungan Rp11 juta miliknya raib digondol maling. (TRIBUN JATENG/FACHRI)

Namun, kini harapan tersebut harus terkubur dengan hilangnya uang tersebut.

Musrifah merasa sangat kasihan dengan nasib yang menimpa Juminah.

"Kasihan kan, masak ya tega gitu," ujar Musrifah, dengan mata yang berkaca-kaca.

Ia berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi.

"Semoga kejadian ini tidak terulang lagi, kasihan Mbah Juminah," harapnya dengan tulus.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved