Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Guru Masuk Sekolah Sambil Diinfus karena Kepsek Larang Libur, Berefek Fatal usai Kondisinya Memburuk

Tengah viral di media sosial momen guru bawa infus ke sekolah karena dilarang cuti sakit oleh kepsek atau kepala sekolah.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Indiatoday
GURU DILARANG LIBUR - Prakash Bhoi, seorang guru matematika di sebuah sekolah di Odisha, India dipaksa masuk sekolah padahal sakit karena kepapal sekolah larang libur. Ia datang sembari diinfus lalu kondisinya memburuk. 

Namun, rekan-rekannya kemudian segera mengirimnya ke rumah sakit setelah melihat kondisi kesehatannya memburuk.

Pihak berwenang saat ini sedang menyelidiki insiden tersebut dan telah memastikan bahwa tindakan tegas akan diambil jika ada yang terbukti bersalah.

Baca juga: Tangis Soimah Pensiunan Guru Jaminkan SK untuk Pinjaman Bank imbas Rayuan Istri TNI: Saya Mudah Lupa

Sebelumnya, seorang wanita yang membawa cairan infus di stasiun kereta bawah tanah di Shanghai juga viral di media sosial China.

Aksi wanita itu direkam oleh pengunjung lain saat ia sedang menuruni eskalator pada jam 10 malam pada akhir bulan Mei lalu, portal berita The Paper melaporkan.

"Awalnya saya kira ia sedang memegang botol minuman," ujar pria yang merekam video wanita tersebut dan dibagikan ke Douyin, TikTok versi lokal China.

"Tetapi kemudian saya sadar itu adalah cairan infus yang terpasang di tangannya."

"Saya berpikir dia pasti wanita yang kuat dan segala sesuatunya pasti tidak mudah baginya."

"Saya merasa sedikit kasihan," jelasnya.

Setelah video itu viral, wanita itu muncul dan menjelaskan apa yang terjadi.

Dongdong, nama wanita tersebut, menyebut ia mengalami demam selama beberapa hari, tulis South China Morning Post.

Di hari saat dirinya direkam dalam video viral itu, ia menerima infus dari rumah sakit pada malam sebelumnya.

Dongdong menjalankan studio dance di Shanghai, sekitar 20 km dari rumahnya.

Ia berkata ia tidak bisa pergi ke rumah sakit pada siang hari karena ia baru saja membuka bisnisnya.

Ia juga belum sempat merekrut pegawai.

"Jika saya menerima infus di rumah sakit setelah jam 10 malam setiap hari dan menghabiskan cairan infus pada jam 2 pagi, saya tidak akan punya waktu untuk istirahat," katanya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved