Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ramadan 2025

Cara Menyimpan dan Menghangatkan Makanan Sahur, Tips Ahli Gizi, Perhatikan Proses Pemanasan Ulang

Ahli gizi, Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS. SpGK (K),  menyarankan agar makanan yang disimpan di kulkas dikonsumsi dalam waktu maksimal empat hari.

Getty Images/iStockphoto/Kikujiarm
MAKANAN SAHUR - Ilustrasi makanan sahur. Ahli gizi, Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS. SpGK (K),  menyarankan agar makanan yang disimpan di kulkas dikonsumsi dalam waktu maksimal empat hari, tergantung jenisnya. 

TRIBUNJATIM.COM - Berikut ini cara menyimpan dan menghangatkan makanan sahur.

Simak rekomendasi atau tips dari ahli gizi.

Banyak orang memilih menyiapkan makanan sahur pada malam hari dan menghangatkannya kembali di pagi hari sebagai solusi praktis.

Namun, agar proses ini tetap aman dan kualitas makanan terjaga, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Makanan yang telah disiapkan sebaiknya disimpan dalam wadah bersih dan tertutup rapat.

Jika ingin menyimpannya di dalam kulkas, pastikan makanan sudah dalam kondisi dingin sebelum dimasukkan.

Menyimpan makanan dalam keadaan panas dapat meningkatkan suhu kulkas, yang berpotensi mempercepat pertumbuhan bakteri.

Baca juga: Ide Menu Sahur dengan Kurma Agar Tidak Mudah Lemas, Simak Rekomendasi dari Dokter Ahli Nutrisi

Untuk penyimpanan yang lebih aman, makanan sebaiknya dibagi dalam porsi kecil agar cepat dingin sebelum masuk ke lemari es.

Ahli gizi, Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS. SpGK (K),  menyarankan agar makanan yang disimpan di kulkas dikonsumsi dalam waktu maksimal empat hari, tergantung jenisnya.

Selain penyimpanan, proses pemanasan ulang juga perlu diperhatikan karena dapat mempengaruhi kandungan nutrisi dalam makanan.

Beberapa vitamin yang larut dalam air, seperti vitamin C dan B, bisa berkurang atau bahkan hilang saat makanan dipanaskan kembali.

Selain itu, pemanasan ulang juga dapat mengubah tekstur dan rasa makanan.

Agar nutrisi tetap terjaga, disarankan untuk memanaskan makanan dengan metode yang lebih lembut, seperti mengukus atau memanaskan dengan api kecil, serta menghindari pemanasan yang terlalu lama.

Luciana juga mengingatkan bahwa tidak semua jenis makanan cocok untuk dipanaskan kembali.

Baca juga: TKW Dilarang Majikannya Puasa, Nyi Plorok Terpaksa Sahur Sembunyi-sembunyi di Toilet: Udah Kebiasa

Makanan dengan kandungan air tinggi, seperti sup atau sayuran berkuah, lebih rentan mengalami perubahan rasa dan kualitas saat dipanaskan berulang kali.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved