Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Fakta Iptu Tomi Marbun Hilang saat Bertugas, Sudah 3 Bulan, Istri Ungkap Kejanggalan: Ada Tekanan

Iptu Tomi Marbun sudah tiga bulan hilang saat bertugas. Istri pun ungkap kejanggalan kasus ini.

Editor: Olga Mardianita
Istimewa
HILANG SAAT BERTUGAS - Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Papua Barat, AKP Tomi Marbun, hilang saat bertugas pada 18 Desember 2024. Sang istri kini mengungkap kejanggalan kasus hilangnya polisi tersebut. 

Namun versi dari Wakapolres Teluk Bintuni, kronologi hilangnya Iptu Tomi justru berbeda.

Katanya Iptu Tomi menghilang karena tergelincir dari kapal.

"Kabar pertama saya dapat dari bapak Waka dan ibu Wakapolres Teluk Bintuni, menyampaikan bahwa long boat suami saya terbalik. Namun pernyataan berbeda saya terima, malam harinya saya dapat telepon dari bapak Kapolres, kalau ternyata, informasi dari bapak Kapolres itu suami saya tergelincir sendiri dari long boat," pungkas Riah.

Baca juga: Polisi Ciduk Produsen Bubuk Mesiu untuk Petasan di Blitar, Sita Mesiu 3 Kg dan Belerang 5 Kg 

Riah Tarigan (kiri) saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (17/3/2025). Riah menguak kejanggalan kasus menghilangnya sang suami, Iptu Tomi Marbun (kanan).
Riah Tarigan (kiri) saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (17/3/2025). Riah menguak kejanggalan kasus menghilangnya sang suami, Iptu Tomi Marbun (kanan). (YouTube TV Parlemen)

2. Merasa terdesak

Kejanggalan kedua kata Riah adalah soal curhatan terakhir Iptu Tomi.

Ternyata sebelum menjalankan tugas yakni mengejar KKB, Iptu Tomi sempat bercerita ke istrinya soal perasaannya.

Rupanya Iptu Tomi merasa berat hati menjalankan tugas tersebut.

"Pada saat sebelum operasi, suami saya sempat menanyakan pendapat saya tentang operasi ini. Karena memang operasi ini, operasi yang sudah sering dilakukan suami saya. Tapi selama ini suami saya tidak pernah mengajak saya untuk berdiskusi. Tapi pada saat itu dia mengajak saya diskusi," kata Riah.

Kala itu Riah menangkap gelagat berbeda dari suaminya.

Terlebih Iptu Tomi mengaku mendapat tekanan agar menjalankan tugas tersebut.

"Saya merasa ada yang beda, karena suami saya seperti di bawah tekanan. Jadi dia berulang kali bilang 'gimana menurut mami operasinya?'. Kami kan nasrani, mau merayakan natal, karena ini natal pertama tahun anak saya, suami saya excited untuk merayakan natal, dia sudah dekor rumah. Dia sedikit agak berat operasi hari ini, kan ini momen natal pertama anak kami. Tapi dia didesak-desak," ujar Riah.

Lebih lanjut diungkap Riah, sebenarnya sudah ada rencana ia dan sang suami mutasi alias pindah ke kota lain.

Namun proses mutasi tersebut mendadak sulit dilakukan hingga ada syarat yang harus dipenuhi Iptu Tomi.

"Suami saya sempat mengeluh, pada saat kami lagi makan, suami saya mengeluh, dia merasa seperti didesak-desak, menurut informasi yang kami dapat kami akan mutasi karena suami saya mau melanjutkan pendidikan PTIK harusnya tahun 2025 ini. Tapi suami saya merasa didesak-desak, jadi sebelum mutasi kami keluar, dia harus menyelesaikan operasi ini," akui Riah.

Baca juga: Fakta Pilu Bripda M Ghalib Korban Penembakan TNI, Ayah Sudah Meninggal, Diminta Ibu Pindah Tugas

3. Diminta uang Rp30 juta

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved