Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Bolehkan Pasien Bayar Sesuai Kemampuan, Dokter Yusuf Nugraha Tak Cari Keuntungan: Matematika Allah

Dengan sistem yang diterapkan dokter Yusuf Nugraha, pasien membayar sesuai kemampuan mereka, bahkan gratis bagi yang tidak mampu.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN
Dokter Yusuf Nugraha saat memeriksa kondisi salah seorang pasien yang tengah menjalani rawat inap, Kamis (27/3/2025). Dokter asal Cianjur, Jawa Barat, ini menerapkan konsep ijab kabul bagi pasien yang berobat di kliniknya, Klinik Harapan Sehat. 

Melainkan mereka sebagai manusia yang harus diperlakukan dengan tulus dan profesional.

Yusuf pun tidak merasa konsep yang ia terapkan menghambat sumber pendapatannya sebagai tenaga medis.

Sebaliknya, Yusuf merasakan keajaiban yang datang silih berganti selama menjalankan programnya tersebut.

Bahkan di tengah keraguan banyak pihak, Klinik Harapan Sehat yang dirintisnya sejak tahun 2008 tetap eksis dan berkembang.

Setelah 16 tahun beroperasi, bangunan yang mulanya hanya berukuran 3x4 meter, telah berkembang menjadi gedung dua lantai.

"Dalam matematika manusia, 10 dikurangi 11 hasilnya minus 1."

"Tapi dalam matematika Allah, justru bisa menjadi sejuta," kata Yusuf.

Yusuf meyakini keberlangsungan kliniknya adalah berkat doa para pasien yang pernah mendapatkan pelayanan kesehatan. 

Dengan jumlah pasien mencapai 250 orang per hari, konsep ijab kabul berobat ini telah membuktikan bahwa pelayanan kesehatan berbasis kemanusiaan tetap dapat berjalan, bahkan berkembang.

Baca juga: Pengusaha Travel Protes Study Tour Dilarang, Banyak Order Dicancel, Disbudpar: Dedi Kebablasan

Seorang pasien, Nyi Sobariah (65), mengaku terbantu dengan konsep ijab kabul yang diterapkan di Klinik Harapan Sehat.

Sobariah mengaku sudah tiga kali menjalani pengobatan di klinik tersebut.

Pada pekan sebelumnya, warga Desa Sukasari, Cilaku, ini bahkan menjalani rawat inap selama lima hari akibat penyakit lambungnya.

Kali ini, ia kembali berobat lantaran nyeri di kakinya.

"Seharusnya saya membayar Rp280.000. Tapi, kebetulan sedang tidak punya uang, jadi tadi saya berobat dengan ijab kabul, tanpa biaya sedikit pun," ujarnya.

Ia mengaku bersyukur masih ada dokter yang peduli terhadap masyarakat yang kesulitan.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved