Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Modal Sapu & Ikrak, Nisdel Raup Rp500 Ribu Sehari Bersihkan Makam, Tak Masalah Tidur di Atas Kuburan

Tak hanya bekerja keras, Nisdel juga rela tidur di atas lahan kuburan demi menghemat biaya.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Tribunnews.com/Reynas Abdila
REZEKI PENGORET MAKAM - Nisdel (53), seorang ibu berprofesi sebagai pengoret TPU Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (2/4/2025). Dia mengharapkan pundi-pundi rezeki bermodal sapu, pengki, dan alat seadanya. 

Namun kini penggalian makam telah dikelola pemerintah daerah.

"Kalau kita khusus ngerawat, kita. Dulu emang kita sering gali. Cuma sekarang kan dikelolanya sama Pemda," ucapnya.

Dadang (50), seorang tukang bersih makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Pasar Baru Barat atau TPU Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (1/4/2025). Ia berbagi cerita soal pekerjaannya.
Dadang (50), seorang tukang bersih makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Pasar Baru Barat atau TPU Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (1/4/2025). Ia berbagi cerita soal pekerjaannya. (Tribunnews.com/Fersianus Waku)

Sehari-hari, Dadang tidur di sekitar area pemakaman.

Jarak yang cukup jauh antara Jakarta dan Karawang membuatnya jarang pulang.

Dia pun mengaku tidak memiliki mess sebagai tempat tinggal.

"Iya, (tiduran) samping kuburan kayak gini," ucapnya.

Meski tidur di dekat makam, Dadang mengaku tidak pernah mengalami gangguan.

Namun dia mengakui bahwa hujan kerap menjadi kendala bagi dirinya dan pekerja lain yang tinggal di sana.

"Ya, kalau kita hujan, ya, pada pindah ke kantor, samping kantor, lah, gitu. Berteduh dulu."

"Mana saja, yang penting kita nyelamatin diri, enggak kebasahan," ujar Dadang.

Baca juga: Dedi Mulyadi Sindir PTPN Sewakan Lahan ke Orang Berduit, Sebut Rezeki Eks Pemetik Teh Lebih Berkah

Dadang telah menjalani profesi ini sejak tahun 1991.

Kini dia telah berkeluarga dan memiliki anak, sehingga tanggung jawabnya semakin besar.

Dengan penghasilan yang tidak menentu, dia berusaha mencukupi kebutuhan keluarganya.

"Kadang-kadang cukup, kadang-kadang enggak. Ya, tergantung kita dapat penghasilan di sini, kan," ungkapnya.

Pendapatannya bergantung pada kebaikan hati keluarga pemilik makam.

Namun tidak semua orang mau memberikan uang secara sukarela.

"Biasanya, kan kita tergantung orangnya. Iya, kan? Ada yang pelit, ada yang baik."

"Pelit lah. Ada yang hitungan, ada yang enggak hitungan," beber Dadang.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved