Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Rusdianto Bawa Anak Difabel Malah Diturunkan Sopir Bus di Tengah Jalan Tol, Padahal Tiket Rp1,3 Juta

Kepada polisi, Rusdianto mengaku akan mudik ke Indramayu menggunakan bus ALS.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram/polres_subang
DITURUNKAN TENGAH TOL - Tangkapan layar unggahan akun Instagram @polres_subang, Sabtu (29/3/2025). Pemudik asal Aceh, Rusdianto, diturunkan sopir bus di jalan tol, padahal bawa anak difabel. 

TRIBUNJATIM.COM - Sudah berniat mudik ke kampung halaman, Rusdianto mengalami nasib apes bermalam di jalan tol bawah jembatan.

Ia membawa serta anaknya yang difabel, masih mengalami kondisi tidak bisa berjalan kaki.

Namun usai menempuh jarak jauh supaya bisa mudik, ia malah diturunkan di jalan tol.

Baca juga: Yeni Ikhlas Suami Tewas Dihakimi Massa usai Curi Ayam, Utang Rp30 Juta Dilunasi Dedi Mulyadi

Saat itu, Rusdianto dan anaknya dari Aceh hendak mudik ke Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Namun ia justru mendapat pengalaman buruk saat berangkat mengunakan bus.

Pasalnya, Rusdianto dan anaknya diturunkan oleh bus Antar Lintas Sumatera (ALS) di Km 110 Tol Cipali, Subang, Sabtu (29/3/2025) pagi.

Keduanya pun ditemukan oleh Satlantas Polres Subang tengah berada di bahu jalan.

Saat itu polisi melihat seorang pria bersama anak kecil duduk di pinggir jalan tol dan meminta pertolongan.

Sang ayah, Rusdianto, tengah berdiri di pinggir jalan menyetop mobil.

Sementara anaknya yang tidak bisa berjalan duduk di atas rerumputan.

Kepada polisi, Rusdianto mengaku akan mudik ke Indramayu menggunakan bus.

Tiket bus seharga Rp1,3 juta dibelikan oleh atasannya.

Rusdianto mengaku, selama ini memang tinggal dan bekerja di Lhokseumawe, Aceh.

Istrinya merupakan keturunan Aceh, namun sudah meninggal dunia.

Ayah dan anak pemudik dari Kota Lhokseumawe ditemukan petugas Satlantas Polres Subang di Km 110 Tol Cipali, Subang, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2025) pagi.
Ayah dan anak pemudik dari Kota Lhokseumawe ditemukan petugas Satlantas Polres Subang di Km 110 Tol Cipali, Subang, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2025) pagi. (Instagram/satlantaspolressubang)

Tetapi sayangnya, belum sampai ke tempat tujuan, Rusdianto dan anaknya malah diturunkan oleh pihak bus di kilometer 110 Tol Cipali, Subang.

Bus yang ia tumpangi malah menurunkannya di lokasi tersebut.

Sopir bus juga tak memberikan kepastian terkait kelanjutan perjalanannya.

Akibatnya, ia bersama anaknya terpaksa bertahan di pinggir jalan tol semalaman hingga akhirnya ditemukan oleh petugas.

"Dia bilangnya diterlantarkan. Saya kira diterlantarkan keluarga atau siapa, ternyata katanya sama bus," kata Kasat Lantas Polres Subang, AKP Sudirianto, saat dikonfirmasi media secara terpisah, melansir Serambi News.

"Saya lihat tiketnya memang benar dari Aceh. Tapi dia diturunin di jembatan penyeberangan," tutur Kasat Lantas.

"Semalam dia dan anaknya tidur di bawah jembatan sampai pagi bertemu dengan kita," imbuhnya.

Rusdianto menjelaskan, ia dan anaknya ditelantarkan oleh bus Antar Lintas Sumatera (ALS) sejak pukul 00.00 malam.

Baca juga: Ayah Dipasung & Ibu Merantau, 2 Balita Kakak Beradik Hidup Sengsara, Nenek Pilu: Hanya Bisa Berdoa

Rusdianto juga mengungkapkan bahwa anaknya memiliki penyakit, sehingga tak bisa berjalan.

Mendengar cerita tersebut, Kasatlantas Polres Subang bersama anggota, langsung bertindak cepat.

Mereka mengantarkan Rusdianto dan anaknya ke Gerbang Tol Cikedung, Indramayu.

Tujuannya agar keluarga Rusdianto dapat lebih mudah menjemputnya dan memastikan mereka sampai dengan selamat di rumah.

"Ada nomor keluarganya sehingga kita janjian. Kita antarkan ke daerah Cikedung. Kemudian dijemput oleh keluarganya," ujar AKP Sudirianto.

Rusdianto pun mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya atas bantuan yang diberikan oleh petugas kepolisian.

"Saya Rusdianto dari Aceh, mau mudik ke Indramayu, tetapi semalam saya terlantar di KM 114 Cipali," tuturnya.

"Saya sangat berterima kasih kepada jajaran Satlantas Polres Subang karena telah membantu saya bertemu dengan keluarga saya," pungkasnya.

Baca juga: Takut Lewat Jalan Sepi & Gelap, Pasutri Berurusan dengan Polisi Imbas Postingan di FB, Warga Resah

Sementara itu, rencana seorang pemudik bernama Sunarsih pulang ke kampung halaman menggunakan bus juga gagal.

Ia menjadi korban penipuan calo tiket di Terminal Poris Plawad, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten.

Sunarsih pun hanya bisa menangis lesu lantaran tiket yang telah dibelinya untuk mudik palsu.

Wanita asal Kota Tangerang tersebut hendak mudik menuju Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Namun tiket bus yang dibelinya rupanya tidak berlaku.

Padahal ia telah mengeluarkan biaya sebesar Rp400.000 untuk membeli tiket bus tersebut dengan jadwal keberangkatan pada Rabu (26/3/2025), pukul 06.00 WIB.

"Saya datang ke Terminal Poris Plawad satu jam lebih cepat yaitu pukul 05.00 WIB," kata Sunarsih kepada Tribun Tangerang pada Kamis (27/3/2025).

"Namun pas mau naik ke bus, dibilang sama petugasnya kalau bukan yang saya pegang bentuk tiketnya, dan enggak bisa naik karena sudah penuh semua," imbuhnya

Mengetahui hal itu, Sunarsih mencoba memberi penjelasan kepada petugas.

Ia mengaku jika tiket tersebut dibelinya dari seorang pria bernama Bowo secara langsung di loket bus yang akan ditumpangi.

Namun setelah berusaha memperjuangkannya, kenyataan pahit harus tetap diterima.

Dirinya harus tertunda untuk mudik pulang kampung.

Sejumlah petugas terminal yang berjaga di meja informasi pun menjadi sasaran pengaduan Sunarsih.

Akan tetapi mereka hanya merespons cuek dan seolah tidak peduli atas keluhan dari Sunarsih.

Ribuan penumpang padati Terminal Poris Plawad, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Rabu (26/3/2025).
Ribuan penumpang padati Terminal Poris Plawad, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Rabu (26/3/2025). (TribunTangerang.com/Gilbert Sem Sandro)

"Saya coba jelasin kalau tiket ini beli langsung di loket dan dilayani oleh petugas pria namanya Pak Bowo yang juga pakai seragam dan sudah bayar juga, makanya dikasih selembar kertas ini," jelasnya.

"Karena saya tetap enggak dibolehin naik ke bus, saya ngadu dong ke petugas Terminal Poris Plawad ini, tapi jawabannya ya gitu, ya udah ya udah doang," sambungnya.

Adapun tiket palsu tersebut telah dibeli oleh Sunarsih sejak dua minggu sebelum berangkat yaitu Kamis (13/3/2025) lalu.

Semula, ia hendak menaiki PO Bus Sinar Jaya.

Akan tetapi, karena tiket keberangkatan sesuai dengan tanggal yang diinginkan telah penuh, Sunarsih pun mengganti bus pilihannya.

Ketika membeli tiket, dirinya dilayani oleh seorang pria bernama Bowo.

Merasa petugas tersebut benar lantaran seragam yang dikenakan ialah Murni Jaya, Sunarsih pun mempercayainya.

Apalagi proses pembelian tiket dilayani di loket PO Bus Murni Jaya.

"Tiket itu saya beli karena yang melayani pakai seragam dan di loketnya langsung, makanya saya percaya."

"Kecuali saya beli dari orang yang enggak jelas, baru saya yang salah, tapi ini pakai seragam lengkap kok, ya wajar dong kalau percaya," tuturnya.

Ia pun berharap petugas keamanan dapat lebih perduli dan memperhatikan keluhan masyarakat yang hendak mudik melalui Terminal Poris Plawad.

Menurutnya, tidak sedikit penumpang yang juga jadi korban penipuan calo tiket bus tersebut.

Terlebih saat ini pergerakan penumpang tengah tinggi selama arus mudik Lebaran 2025.

"Harapannya minta tolong petugas itu kasihan sama penumpang yang mau mudik."

"Buat apa di sini banyak posko-posko polisi lah, dishub lah, dinkes lah, tapi calo masih beraksi menipu masyarakat," paparnya.

"Saya enggak sendiri doang yang ketipu, banyak juga penumpang yang lain harganya lebih mahal bahkan sampai Rp800.000 dan Rp1,2 juta," pungkas Sunarsih.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved