Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pria Syok Lihat Makam Leluhurnya Telah Rata Jadi Kebun Tebu, Ziarah Batal Kebingungan Cari Kuburan

Makam keluarganya dan kuburan yang lain ternyata sudah berubah menjadi ladang tebu.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
WEIBO via WORLD OF BUZZ
MAKAM JADI LADANG - Tangkapan layar dari video Weibo yang memperlihatkan pria di Guangxi, China, kaget melihat makam leluhurnya diubah menjadi ladang tebu. 

Peziarah lainnya, Dani Rujito mengatakan, setiap Lebaran selalu berziarah ke makam tenggelam Tambakrejo bersama belasan orang kerabatnya dengan menaiki dua perahu.

"Iya kemarin sudah ziarah, tak hanya saya, tapi ratusan warga lainnya juga ziarah," jelas Dani.

Setiba di bekas TPU, Dani hanya memperkirakan saja lokasi bekas kuburan kakek dan ayahnya.

Dia lalu mematikan mesin perahu lalu bersama dengan para kerabatnya melantunkan doa.

"Doanya tetap sampai meskipun kuburannya sudah hilang," katanya.

Dani mengaku, merawat tradisi ziarah ke makam ayah dan kakeknya karena sebagai upayanya untuk terus menjaga ikatan batin.

Tak sekedar untuk dirinya melainkan pula ke anak-anak dan para cucunya.

"Wajib ziarah kubur. Agar ikatan batin terjaga," ungkapnya.

Peziarah saat berdoa di pesisir Semarang menghadap ke arah Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tambakrejo, Tanjungmas, Kota Semarang, yang kini sudah direndam lautan, Jumat (1/4/2022).
Peziarah saat berdoa di pesisir Semarang menghadap ke arah Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tambakrejo, Tanjungmas, Kota Semarang, yang kini sudah direndam lautan, Jumat (1/4/2022). (Tribun Jateng/Iwan Arifianto)

Dia mengenang, pemakaman Tambakrejo tak ubahnya seperti pemakaman lainnya.

Luasan makam kala itu sekitar 200 meter x 10 meter yang sudah diisi oleh ratusan makam.

Kondisi yang membedakan di pemakaman lain hanya pada pohonnya.

Biasanya di makam umum jamak ditemukan pohon kamboja, sementara di Tambakrejo berupa pohon cemara.

"Makam tersebut dahulu untuk mengubur para warga meninggal dunia dari tiga wilayah meliputi Tambarejo, Tambaklorok, dan Tambakmulyo," katanya.

Area pemakaman tersebut sudah hilang tenggelam sejak tahun 2015.

Sebelum tahun itu, sesekali makam masih sempat muncul ketika air laut surut.

Warga sebenarnya juga memiliki kesempatan untuk memindahkan makam keluarganya.

Namun Dani memilih untuk tidak memindahkannya.

"Kata kiai cukup didoakan, jangan dipaksakan makam dipindah, paling penting doanya," ujarnya.

Akan tetapi, ada pula warga yang berprinsip sebaliknya.

Menurut Dani, ada belasan makam telah dipindah oleh keluarganya.

Belasan jenazah dipindah ke tempat pemakaman daerah Kelurahan Kudu, Kecaman Genuk, Kota Semarang.

"Karena area pemakaman sudah tenggelam, warga sini yang meninggal dunia akan dialihkan ke pemakaman terdekat seperti makam wilayah Kelurahan Tenggang, Terboyo, dan Genuk," bebernya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved