Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Jumaiyah 20 Tahun Dirantai Orang Tua di Kamar Gegara Idap Gangguan Jiwa, Padahal Dulu Cerdas

Jumaiyah terpaksa tumbuh dalam belenggu rantai yang melilit kakinya setelah didiagnosis mengidap gangguan jiwa.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Dok DPRD Kabupaten Kendal - TribunJateng.com/Agus Salim Irsyadullah
DIPASUNG - Jumaiyah (37), seorang warga di Kendal terpaksa dirantai di kamar selama 20 tahun agar tak mengamuk karena punya gangguan jiwa, Kamis (10/4/2025). Orang tua pasrah dengan keadaan anak. 

Termasuk telur, minyak goreng, sabun mandi, susu instan, gula pasir, dan beras.

Saat tiba di kediaman kakek nenek mereka, kedua balita, Grensia Anjara Ewong (4), dan adiknya, Maria Alifa Landang (2,5), keluar untuk menyambut kedatangan rombongan.

Kakek nenek mereka, Petrus Pongi (72) dan Bibiana Landang (50), menyambut dengan hangat meski terlihat jelas kesedihan di wajah.

"Selamat datang di rumah kami. Kami kaget dengan kedatangan ini," ujar Nenek Bibiana.

Sekretaris Desa Oby Nija menjelaskan kepada mereka bahwa rombongan datang untuk mendengarkan kisah dua balita tersebut dan menunjukkan kepedulian terhadap mereka.

Mendengar penjelasan tersebut, kakek nenek tersebut tidak dapat menahan air mata.

Petrus Pongi menceritakan kesengsaraan yang dialami cucu-cucunya.

"Kami sebagai kakek nenek yang merawat, menjaga, menyuap makanan bagi dua cucu kami yang ditinggalkan orang tua mereka."

"Ayah terpasung di salah satu kampung di Kelurahan Ronggakoe, dan ibu mereka merantau ke Kalimantan," jelasnya dengan suara bergetar.

Dari kiri ke kanan: Bibiana Landang (50), Alifa dan Mutia, dua balita perempuan kakak beradik telantar di Kampung Ngembu, Desa Komba, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, dan Petrus Pongi (72), kakek, Jumat (4/5/2025).
Dari kiri ke kanan: Bibiana Landang (50), Alifa dan Mutia, dua balita perempuan kakak beradik telantar di Kampung Ngembu, Desa Komba, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, dan Petrus Pongi (72), kakek, Jumat (4/5/2025). (KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)

Nenek Bibiana menambahkan bahwa orang tua mereka meninggalkan kedua anak tersebut pada tahun 2023.

"Suaminya sempat bekerja di Kalimantan selama tiga bulan, tetapi kemudian kambuh dari sakit jiwa dan harus dirawat di rumah sakit jiwa," terangnya.

Sementara itu, ibu mereka, Maria Elmentina Ria, yang merupakan anak ketiga dari lima bersaudara, masih berada di Kalimantan.

"Kami sendiri memiliki tanggungan untuk membiayai anak kami yang masih sekolah. Kami hidup sengsara dan berharap ada yang menolong kedua cucu kami," ungkap Bibiana dengan penuh harap.

Bibiana juga menyampaikan bahwa meskipun hidup dalam kesulitan, mereka tetap merawat cucu-cucu mereka dengan penuh kasih.

"Kami bersyukur atas kunjungan dan kepedulian dari komunitas ini. Kami hanya bisa berdoa untuk berterima kasih kepada komunitas," tutupnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved