Berita Jember
Pantas Anak 3 Tahun di Jember Tak Bisa BAB, 4 Dokter Keluarkan Gumpalan Cacing, Bukan Cacing Pita
Seorang anak di Jember mengalami sumbatan pada ususnya sehingga tak bisa buang air besar, ternyata penyebabnya karena gumpalan cacing.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Pengalaman tak menyenangkan dialami seorang bocah usia 3 tahun.
Seminggu sudah seorang anak usia 3 tahun tak bisa BAB.
Ketika diperiksa ke dokter, anak tersebut mengalami perut membuncit.
Perut anak usia 3 tahun yang berasal dari Kabupaten Jember, Jawa Timur itu dirontgen dan akhirnya terungkap penyebabnya.
Anak usia 3 tahun itu mengalami sumbatan di ususnya.
Tak disangka gumpalan di ususnya itu dipenuhi dengan cacing sehingga tidak bisa buang air besar (BAB).
Cacing tersebut menumpuk di dalam usus anak tersebut sehingga menyebabkan ususnya tidak berfungsi maksimal.
Akibatnya, selain tidak bisa BAB, juga mengalami sakit perut, sesak napas hingga muntah.
Anak tersebut dibawa ke RSD dr Soebandi dan dioperasi oleh empat dokter.
Hasil tindakan operasi, ditemukan gumpalan cacing yang ada dalam ususnya.
Baca juga: Telanjur Sakit Hati Disuruh Cari Kerja, Suami Nekat Hantam Barbel ke Kepala Istri Hingga Meninggal
“Cacingnya seperti cacing tanah, cacing ascariasis namanya, bukan cacing pita,” kata Direktur RSD dr Soebandi Dr dr I Nyoman Semita kepada Kompas.com, Minggu (13/4/2025), seperti dilansir TribunJatim.com, Minggu.
Nyoman menduga, cacing ascariasis masuk ke usus anak tersebut melalui tangan.
Menurut dia, cacing tersebut bisa masuk ke tubuh manusia karena melalui berbagai faktor. Seperti makan tanpa cuci tangan terlebih dahulu.
Kemudian, minum air tanpa dimasak hingga tidak menerapkan pola hidup yang sehat. Apalagi, kata dia, cacing ascariasis hidup di alam terbuka sehingga sangat mudah masuk jika tidak menjaga kebersihan.
Untuk itu, kata dia, upaya mencegah cacing masuk ke dalam tubuh adalah dengan menerapkan perilaku hidup yang sehat.
Mulai dari cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan, mencuci tangan setelah melakukan pekerjaan kotor, minum air yang dimasak hingga matang, hingga menjaga kebersihan lingkungan.
Dia menilai penerapan pola hidup sehat ini masih menjadi masalah di masyarakat. Untuk itu, perlu edukasi yang berkesinambungan terkait dengan pola hidup sehat.
“Ini kemarin waktu pandemi Covid-19 rajin cuci tangan, sekarang sudah hilang kebiasaan itu,” jelas dia.
Baca juga: Nasib Mantan Artis Kepergok Belanja Pakai Uang Palsu Rp223 Juta, Ditangkap saat Jalan-jalan di Mall
Ia menilai adanya kasus cacing dalam tubuh anak itu menjadi moment untuk menyadarkan masyarakat agar menjadikan pola hidup sehat dan bersih sebagai budaya.
Sebelumnya diberitakan anak kecil berusia 3 tahun asal Kabupaten Jember Jawa Timur yang perutnya penuh dengan cacing menjalani operasi di RSD dr Soebandi Jember.
Ada empat dokter yang menangani operasi pada pasien tersebut. Di antaranya dokter ahli bedah anak, dokter ahli parasitologi klinik, dokter spesialis anak serta dokter anestesi.
Setelah dilakukan operasi, lanjut dia, para dokter itu menemukan ada tiga titik sumbatan pada usus pasien tersebut.
“Sumbatan di ileum terminal namanya, di 25 senti juga ada sumbatan, total ada tiga sumbatan, semuanya satu gumpal satu gumpal,” jelas dia.
Gumpalan tersebut, kata dia, ternyata merupakan cacing yang menumpuk sehingga menimbulkan sumbatan.

Dokter di tempat lain mengungkapkan pengalamannya yang tak terduga.
Seorang dokter di China menjadi sorotan publik baru-baru ini.
Kisahnya bahkan viral di media sosial.
Bagaimana tidak? Dia berhasil melakukan operasi meski terpisah 5.000 kilometer dari pasiennya.
Ya, usut punya usut, pasien memang dari pedesaan, sementara dia berada adi kota.
Lantas, seperti apa kisah dokter ini?
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com
Baca juga: Sosok Dokter Detektif Aslinya Owner Klinik Kecantikan Kota Serang? Viral Bongkar Skincare Over Claim
Dokter di China bernama Lin Tianxin sukses melakukan operasi tumor paru-paru untuk pasiennya dari jarak 5.000 kilometer (km).
Operasi urologi jarak jauh ini dibantu oleh teknologi bedah robotik berbasis 5G.
Pasiennya berada di rumah sakit Prefektur Kashgar, Xinjiang, China barat laut, sedangkan dokternya di Guangdong, China selatan, yang jaraknya mencapai 5.000 km.
Dikutip dari Xinhua pada 29 Juli 2024, Lin Tianxin adalah Direktur Rumah Sakit Afiliasi Kelima Universitas Sun Yat-sen.
Ia melakukan bedah dengan konsol robot yang dikembangkan secara domestik. Operasi berjalan lancar berkat lengan robotik, dan latensi jaringan yang dapat diminimalkan.
Baca juga: Dokter Kaget Temukan Benda Berkarat di Hidung Bocah 7 Tahun, Pantas 2 Tahun Merasa Cium Bau Busuk
Mereka biasanya meminta bantuan para dokter dari pusat medis terkemuka untuk melakukan operasi guna memenuhi kebutuhan pasien.
Baca juga: Bahaya Squat Jump Menurut Dokter, Siswa SMP Meninggal Usai Dihukum Guru Squat Jump 100 Kali
Beberapa dokter bahkan harus menempuh perjalanan jauh ke daerah-daerah tersebut.
Teknologi bedah yang didukung 5G ini dapat mengatasi permasalahan tersebut.
Dampak positifnya, layanan medis berkualitas dapat lebih disediakan bagi para pasien di daerah-daerah terpencil China.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Kronologi Bocah SD di Jember Pesta Miras Sampai Teler, Pakai Uang Saku untuk Patungan Beli Arak |
![]() |
---|
Bocah SD di Jember Teler Usai Pesta Miras, Penjual Araknya Jadi Tersangka: Teruskan Usaha Ayah |
![]() |
---|
Nasib Pilu 22 Guru Honorer di Jember Lulus Seleksi PPPK Tapi Mendadak Dibatalkan: Kami Tergeser |
![]() |
---|
Dua Makam di Jember Amblas Akibat Banjir, Tulang Belulang Terbawa Arus Sungai |
![]() |
---|
Ini Alasan Bupati Jember Tolak Usulan Penutupan Pasar Hewan Meski Ada PMK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.