Berita Viral
Pengakuan Febby Sempat Jadi Admin Judol di Kamboja, Banyak WNI Memimpin, Pulang Gegara Tak Tahan
Pemuda asal Bekasi, Jawa Barat ini mengatakan petinggi judol di Kamboja kebanyakan WNI.
Febby memutuskan keluar dan pulang ke Indonesia karena tak tahan, dia merasa bekerja sebagai admin Judol hanya akan merugikan dirinya dan orang lain.
Sejak awal, dia sebenarnya ditawari pekerjaan sebagai videografer oleh teman yang memberikan lowongan pekerjaan di Kamboja.
Tepi setelah sampai di Kamboja, Febby malah dijadikan admin Judol dengan durasi kontrak selama satu tahun.
Karena baru tujuh bulan bekerja, Febby harus membayar denda sebesar Rp23.000.000 untuk bisa keluar dari pekerjaan haram tersebut.
Di sisi lain, seorang pemuda dari wilayah serupa tewas usai bekerja di Kamboja.
Dia bernama Ikhwan Sahab, berusia 27 tahun.
Menurut keterangan sang adik, Subyantoro (23), Ikhwan bercerita dikeroyok oleh belasan orang.
Salah satu pelaku merupakan warga negara Indonesia (WNI).
Baca juga: Dijebak Kerja Bandar Judi Online di Kamboja, WNI ini Ditemukan Meninggal di Kamar Mess
Korban disebut-sebut gagal mencapai target kerja sehingga menerima hukuman.
Lebih lanjut, Subyantoro mengatakan kakaknya bekerja di sebuah perusahaan scam atau tempat yang berupaya menipu masyarakat melalui link atau telepon.
"Scam itu perusahaan penipuan, market dia (Korban) itu orang indonesia, terus jadi disiksa karena tidak target, tidak dapat omset dia karena tidak target jadi kayak ditarik gitu terus dimasukin ke ruangan dia bilang," kata Subyantoro, Jumat (18/4/2025).
Subyantoro menjelaskan penyiksaan itu berlangsung hingga dua hari.
Penyiksaan hari pertama dikategorikan ringan, dan keduanya lebih berat jika dibandingkan diawal.
"Dia (Korban) disiksanya itu bisa dua harian, dia bilang kayak gitu, cuman yang sehari itu dia tidak parah kali ya, terus sehari lagi baru diparahin, sampai dia pingsan tidak sadar, tidak inget apa-apa tau-tau pingsan, bangun-bangun ada di rumah sakit," jelasnya.
Berdasarkan informasi dari korban sebelum meninggal, Subyantoro menuturkan penyiksaan itu dilakukan antara lain oleh bos perusahaan dengan panggilan Alam yang diketahui merupakan orang Indonesia asal Manado.
Baca juga: Dipaksa Jadi Operator Judol di Kamboja, Pria Pemalang Kabur Ingin Pulang, Tak Mampu Bayar Rp 25 Juta
Kondisi Bayi Zafa usai Yusuf Kolong Jembatan Ditangkap Polisi karena Curi Motor Kerabat |
![]() |
---|
Ingat Aipda Robig? Polisi yang Tembak Pelajar itu Masih Anggota Aktif dan Terima Gaji |
![]() |
---|
Kekayaan Kepala PPATK yang Meroket Ketika Rekening Rakyat Ramai Diblokir, Naik 2 Kali Lipat |
![]() |
---|
Sial Penjual Rujak Niatnya Nazar Siswa Malah Muntah-muntah, Kepsek Tak Tega Lihat Istrinya |
![]() |
---|
Sosok Firman Soebagyo yang Sebut Pengibaran Bendera One Piece adalah Makar: Harus Ditindak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.