Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Viral Internasional

Kebakaran Maut di Restoran China Tewaskan 22 Orang, Presiden Sampai Minta Pejabat Tanggung Jawab

Kebakaran hebat itu terjadi pada pukul 12.25 waktu setempat. (0425 GMT) di sebuah restoran di daerah perumahan Kota Liaoyang, Provinsi Liaoning.

Editor: Torik Aqua
Pixabay
PRESIDEN MURKA - Ilustrasi kebakaran. Restoran di China terbakar, 22 orang dilaporkan tewas. Presiden sampai turun tangan. 

TRIBUNJATIM.COM - Insiden kebakaran di China menewaskan 22 orang.

Peristiwa maut itu terjadi di sebuah restoran di timur laut China, Selasa (29/4/2025).

Kebakaran hebat itu terjadi pada pukul 12.25 waktu setempat. (0425 GMT) di sebuah restoran di daerah perumahan Kota Liaoyang, Provinsi Liaoning.

Berdasarkan laporan kantor berita resmi Xinhua, 22 orang tewas dalam insiden itu.

Baca juga: Kebakaran Rumah di Permukiman Padat Tulungagung Buat Panik, Petugas Pemadam Tolak Permintaan Polisi

PABRIK TAHU KEBAKARAN - Ilustrasi kebakaran. Nasib Sarji pabrik tahunya kebakaran keluarganya malah dianiaya tetangga, Minggu (2/2/2025)
Ilustrasi kebakaran (Pexels/Karl K)

Sementara tiga orang terluka.

Penyebab kebakaran hingga saat ini belum teridentifikasi.

Presiden China, Xi Jinping, menyebut insiden maut tersebut sebagai pelajaran yang sangat serius, dan mendesak pejabat setempat untuk bertanggung jawab.

Termasuk terjun merawat para korban yang terluka dan mencari pemicu dari kebakaran.

Rekaman yang beredar di media sosial termasuk X dan platform China Douyin, menunjukkan api terang membakar etalase.

Sejumlah kendaraan yang diparkir juga ikut terparkir.

Asap terlihat mengepul, dan tampak paramedis berusahan menyelamatkan orang-orang dengan tandu.

Hao Peng, sekretaris komite partai penguasa provinsi Liaoning, mengatakan 22 truk pemadam kebakaran dan 85 petugas pemadam kebakaran dikerahkan ke tempat kejadian. 

Hao mengatakan proses penyelamatan telah selesai dan korban telah dievakuasi.

Rentetan Kejadian Maut

Sementara diberitakan sebelumnya, pada bulan April 2025 juga, 20 orang tewas dalam kebakaran yang terjadi di sebuah panti jompo di provinsi utara Hebei, mengutip Reuters.

Dan juga terjadi ledakan di sebuah restoran di Provinsi Hebei menewaskan dua orang dan melukai 26 pada bulan Maret.

Terjadi juga ledakan di sebuah bangunan tinggi di Provinsi Shenzhen selatan pada bulan September menewaskan satu

Sementara itu, kebakaran maut lainnya juga pernah terjadi di Turkiye.

Hotel di Turkiye kebakaran hingga menewaskan 76 orang dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Peristiwa mencekam itu diketahui mendesak sejumlah korban yang terjebak kobaran api nekat menyelamatkan diri lompat dari jendela.

Akibat insiden tersebut, otoritas Turkiye menangkap sembilan orang buntut insiden kebakaran hotel Grand Kartal, Turkiye pada Selasa (21/1/2025) dini hari waktu setempat.

Diketahui, kebakaran itu melanda Grand Kartal yang merupakan hotel resor ski populer di Turkiye yang berlokasi di Bolu, dekat puncak Pegunungan Koroglu.

Baca juga: Ternyata Rombongan Pramugari Pilih Sembunyi di Kamar Mandi saat Kebakaran Glodok, A Berhasil Selamat

Bangunan setinggi 12 lantai terbakar ketika 234 orang menginap di sana. Akibatnya, 76 orang dilaporkan meninggal dunia.

Butuh waktu 12 jam bagi ratusan petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan api.

9 orang ditangkap

Dilansir dari Kompas,com Diberitakan Al Jazeera, Menteri Dalam Negeri Turkiye Ali Yerlikaya mengatakan, salah satu dari 9 orang yang ditangkap adalah pemilik hotel.

Pemerintah telah menunjuk enam jaksa untuk memimpin penyelidikan atas kebakaran tersebut.

Gubernur Bolu, Abdulaziz Aydin mengatakan, laporan awal menunjukkan bahwa kebakaran terjadi di bagian restoran di lantai empat dan menyebar ke lantai di atasnya.

Namun, belum penyebab pasti kebakaran masih dalam proses penyelidikan.

Sementara itu, pihak berwenang menghadapi kritik yang semakin meningkat.

Pasalnya, banyak laporan menyebutkan, sistem deteksi kebakaran hotel tersebut gagal beroperasi saat kejadian.

Saksi sebut tidak ada alarm kebakaran

Salah satu korban yang selamat mengatakan, tidak ada alarm kebakaran yang berbunyi saat kebakaran.

Para tamu hotel disebut harus melewati koridor penuh asap dalam keadaan gelap.

Hal ini membuat ratusan tamu hotel panik dan melarikan diri. Beberapa tamu bahkan nekat melompat dari jendela untuk melarikan diri.

Dikutip dari BBC, Ali Yerlikaya menjelaskan, hotel resor ski itu memiliki dua tangga darurat.

Hotel tersebut juga telah menjalani pemeriksaan pada 2024. Hasilnya, tidak ada kekhawatiran mengenai keselamatan kebakaran hotel sebelum insiden tersebut.

Di sisi lain, Persatuan Kamar Insinyur dan Arsitek Turki (TMMOB) mengatakan, menurut aturan, sistem pemadam kebakaran otomatis diperlukan.

Akan tetapi, berdasarkan foto-foto di laman hotel, terlihat bahwa sistem penyiram otomatis yang seharusnya dipasang pada 2008, tidak dipasang.

"Tidak jelas apakah peraturan lain telah dipatuhi, tetapi berdasarkan pernyataan para penyintas, dapat dipahami bahwa sistem deteksi dan peringatan tidak berfungsi, dengan rute pelarian tidak dapat ditentukan," tulis mereka.

Imbas kejadian ini, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengaku bakal bertanggung jawab atas kelalaian yang terjadi.

Dia juga menetapkan hari berkabung nasional dan pengibaran bendera setengah tiang hingga matahari terbenam pada Rabu (22/1/2025).

76 korban tewas

Kebakaran yang berlangsung pada Selasa (21/1/2025) dini hari menyebabkan setidaknya 76 orang tewas, termasuk anak-anak dan keluarga.

Sementara 51 orang lainnya mengalami luka-luka.

Satu orang menerima perawatan di ruang perawatan intensif, dan 17 orang telah dipulangkan.

Kebakaran ini juga membuat sejumlah tamu nekat melompat dari jendela untuk menyelamatkan diri.

Kronologi Kejadian dan Upaya Penyelamatan

Insiden terjadi saat hotel yang memiliki 12 lantai ini sedang dalam masa liburan sibuk, dengan 234 tamu yang menginap. 

Awalnya, jumlah korban dilaporkan 10 orang.

Namun Kementerian Dalam Negeri Turki mengakatakn jumlah korban meningkat drastis dalam beberapa jam setelahnya.

Hingga saat ini, total korban tewas mencapai 76 orang, termasuk dua tamu yang kehilangan nyawa saat mencoba menyelamatkan diri.

Seorang instruktur ski yang berada di lantai dua hotel saat kebakaran terjadi, Necmi Kepcetutan berhasil menyelamatkan diri melalui ruang ski dan membantu proses evakuasi. 

Rekaman yang beredar menunjukkan tamu hotel menggunakan kain linen yang diikat di jendela untuk melarikan diri.

Menurut Kepcetutan, beberapa anggota keluarga pemilik hotel berada di lokasi saat kebakaran terjadi.

Sementara itu, petugas pemadam kebakaran membutuhkan waktu 12 jam untuk memadamkan api.

Sebanyak 267 petugas dikerahkan ke lokasi, namun jarak hotel dari pusat kota Bolu dan kondisi cuaca yang sangat dingin menyebabkan keterlambatan dalam penanganan kebakaran.

Identitas Korban

Menteri Dalam Negeri Turki Ali Yerlikaya mengatakan 45 dari 76 orang yang tewas telah diidentifikasi.

"Empat puluh lima jenazah telah diserahkan kepada keluarga mereka. Kami belum dapat (segera) mengidentifikasi jenazah lainnya," kata Yerlikaya, dikutip dari Al Jazeera.

Beberapa korban yang berhasil diidentifikasi meliputi Vedia Nil Apak, seorang gadis berusia 10 tahun dari Klub Olahraga Fenerbahce di Istanbul, beserta ibunya, Ferda.

Klub tersebut menyampaikan belasungkawa melalui unggahan di Instagram.

Korban lainnya termasuk Eslem Uyanik, seorang koki muda di hotel, serta Ceren Yaman Dogan, anak seorang pengusaha lokal terkenal, dan putrinya yang berusia 17 tahun, Lalin, dikutip dari BBC.

Selain itu, Nedim Turkmen, seorang penulis dari surat kabar Sozcu, bersama istrinya Ayse Neva dan kedua anak mereka yang berusia 18 dan 22 tahun juga menjadi korban. 

Prof. Atakan Yalcin, dekan Sekolah Bisnis Universitas Ozyegin, turut menjadi salah satu korban tewas. 

Dilara Ermanoglu, 24 tahun, juga kehilangan nyawanya, sementara ayahnya yang datang mencari putrinya harus dirawat karena serangan jantung.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved