Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Punya Tabungan Rp 12 Juta, Suroso Pedagang Angkringan Bingung BUKP Lama Cairkan, Staf: Kurang Fokus

Masalah serius terjadi di Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP) Wates di Kalurahan Bendungan, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, DIY.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/DANI JULIUS
PENCARIAN DANA MACET - Nasabah unjuk rasa meminta kepastian nasib tabungan merekA di BUKP Wates, Kalurahan Bendungan, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Seorang pedagang angkringan bernama Suroso ingin cairkan tabungannya Rp 12 juta untuk bayar pinjaman. 

TRIBUNJATIM.COM - Masalah serius terjadi di Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP) Wates di Kalurahan Bendungan, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Di mana para nasabah BUKP mengeluhkan pencarian dana yang tak kunjung selesai.

Sekitar 250 nasabah menunggu pencairan tabungan mereka yang totalnya mencapai Rp 4,2 miliar di BUKP Wates dan Rp 4,3 miliar di BUKP Galur.

Staf BUKP pun mengaku bahwa pihaknya merasa terkejar-kejar.

Suroso (62), seorang pedagang angkringan yang menjadi nasabah, mengungkapkan keputusasaan dan kebingungannya.

Warga Bendungan itu telah menunggu pencairan dana sebesar Rp 12.000.000 yang sudah ditabungnya sejak 2019.

“Saya bertahan sampai uang didapatkan,” kata Suroso saat ditemui di depan kantor BUKP, Senin (6/5/2025).

Ia membutuhkan dana tersebut untuk biaya wisuda anaknya di Semarang, namun terpaksa mencari pinjaman dari arisan dan orang lain karena BUKP tidak dapat mencairkan dananya.

Suroso juga mengalami kesulitan saat menggelar pernikahan anaknya, di mana ia kembali tidak bisa mencairkan tabungannya.

Setiap kali ia datang ke BUKP, dirinya hanya diminta untuk bersabar.

“Akibatnya, saya dikejar tagihan pinjaman,” keluhnya.

Baca juga: Rugikan Nasabah Rp 2 Miliar, Endang Mantan Teller Bank Santai 8 Tahun Tak Dipenjara, Nama Berubah

Penghasilan dari angkringan imbuhnya, juga tidak cukup untuk mengembalikan pinjaman yang diambilnya.

Di sisi lain. Staf BUKP Wates, Tenti menjelaskan bahwa pencairan dana masabah macet lantaran adanya rush atau pengambilan uang besar-besaran oleh nasabah.

“Mereka mau ambil dana, sementara dalam proses penyelesaian. Semua nasabah akan ditangani sama. Kami memang dalam penyelesaian. Tapi kalau dikejar-kejar, kami malah kurang fokus,” ungkap Tenti.

Pendamping nasabah, Nasib Wardoyo, juga menyoroti masalah ini.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved