Surabaya Berhasil Nihil BAB Sembarangan, Masuk Nominasi Peraih Penghargaan Kemenkes
Surabaya selangkah lagi menuju kota dengan penerapan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) kategori paripurna.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Surabaya selangkah lagi menuju kota dengan penerapan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) kategori paripurna.
Saat ini, Kota Pahlawan tengah mengikuti verifikasi 5 pilar STBM tingkat nasional.
STBM merupakan pendekatan nasional untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat melalui pemberdayaan masyarakat. Tanpa mengandalkan subsidi langsung dari pemerintah untuk pembangunan fasilitas, STBM mendorong perubahan perilaku secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Berada di bawah naungan Kementerian Kesehatan, agenda ini bertujuan menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan bebas dari pencemaran akibat sanitasi yang buruk. Verifikasi dilakukan melalui tingkat provinsi dan nasional.
Baca juga: Pemkot Surabaya Jajaki Kerja Sama dengan Finlandia, Kembangkan Smart City seperti IKN
Ada lima pilar utama STBM. Di antaranya, Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS), Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga yang aman, pengelolaan sampah rumah tangga dengan benar, dan pengelolaan limbah cair rumah tangga dengan aman.
Sebelumnya, Pemkot Surabaya telah menerima sertifikat penghargaan STBM 5 Pilar dari Tim Verifikasi STBM 5 Pilar Provinsi Jawa Timur pada 16 April 2025 lalu. Kini, verifikasi dilanjutkan di tingkat nasional.
Tim Verifikasi Pusat Verifikasi Lapangan 5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Tingkat Nasional Tahun 2025 pun berkunjung ke Surabaya, Selasa (6/5/2025).
Ketua Tim Verifikasi 5 Pilar STBM Kementerian Kesehatan RI, Sukarmi menjelaskan Surabaya menjadi sampling verifikasi zero buang air besar sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free (ODF).
Selain Surabaya, ada empat kabupaten/kota yang mendukung ODF di tingkat provinsi Jawa Timur.
"Kami melihat seberapa jauh pelaksanaan kegiatan pendampingan dengan layanan yang diberikan Kota Surabaya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," kata Sukarmi.
Menurutnya, masyarakat tidak boleh hanya menerima layanan, melainkan juga memiliki kesadaran untuk memelihara fasilitas yang ada.
"Tentunya kami melihat dari kota sampai ke tingkat desa, sampai ke tingkat individu bagaimana mereka bisa mempraktekan semuanya," katanya.
Menurutnya, Pemkot Surabaya telah memiliki komitmen mewujudkan STBM Paripurna. Sebelum, Surabaya telah mendapatkan STBM Madya.
Di antaranya, terlihat kolaborasi antara pemerintah dan stakeholder terkait dalam mewujudkan bebas BABS.
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Buang Air Besar Sembarangan (BABS)
Kementerian Kesehatan
Pemkot Surabaya
Eri Cahyadi
TribunJatim.com
Daftar Kontroversi Ustaz Evie Effendi yang Diduga Pukul dan Ludahi Anak, MUI Anggap Memprihatinkan |
![]() |
---|
Lurah Sidik Rugi Rp 60 Juta karena Dikira Anggota DPR, Pendemo Pukuli Wajah hingga Jarah Mobilnya |
![]() |
---|
Ini Tips Atur Siklus Haid bagi Jemaah Haji dan Umrah, dr Mahida: Pengaturan Hormon |
![]() |
---|
Apes Iryna Pindah Negara Demi Hindari Perang, Malah Meninggal di Tangan Residivis |
![]() |
---|
Baru Sadar, Pedagang Layani Transaksi Rp 350.000 Padahal Penipu Cuma Transfer Rp 350 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.