Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Mbah Sarta Kaget Cucu Perempuannya Punya Jakun, Dokter Sebut Jadi Laki-laki, Sarta: Kuat Bawa Gabah

Tengah viral di media sosial anak perempuan berubah jadi laki-laki. Peristiwa ini terjadi di Desa Dayeuhluhur, Kecamatan Tempuran, Karawang

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/FARIDA
Sarta, kakek remaja yang berkelamin ganda di Karawang, Jawa Barat, Rabu (21/5/2025). Sarta menyebut cucunya berperawakan seperti laki-laki dan kuat memanggul gabah. 

“Semoga bisa dibantu karena kalau operasi tanpa BPJS biayanya besar,” ujar S saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (11/12/2024).

TAP yang kini duduk di kelas sembilan SMP, mendesak agar operasi segera dilakukan. Harapan ini sejalan dengan keinginan ayahnya agar seluruh proses medis dapat diselesaikan dengan baik.

“Anaknya memang ingin cepat-cepat operasi, bapaknya juga ingin cepat kelar, ingin semuanya selesai dan rapi,” kata S.

Kisah TAP bermula saat ia belum juga mengalami menstruasi hingga kelas delapan. Awalnya, keluarga mengira keterlambatan ini wajar karena kakak TAP baru mendapatkan menstruasi pertama pada usia 15 tahun.

Namun, kecurigaan muncul ketika S melihat tanda-tanda kelamin laki-laki saat TAP mandi.

“Waktu mandi saya periksa kenapa kelaminnya seperti kelamin laki-laki. Ya sudah, saya ajak periksa ke puskesmas, dia mau,” ungkap S.

Pada 23 Oktober 2024, TAP dibawa ke puskesmas untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa TAP memiliki testis, sehingga dokter menyatakan jenis kelamin biologisnya adalah laki-laki.

“Kata dokter, ini memang laki-laki. Saya kaget karena sejak lahir dinyatakan perempuan,” ujar S.

Baca juga: Gadis Bogor yang Berubah Jadi Laki-laki Sudah Punya Nama Baru, Ayah Sempat Mogok Makan Tak Terima

Setelah diagnosa tersebut, TAP dirujuk ke beberapa rumah sakit, termasuk RS Fatmawati, Jakarta Selatan.

Pemeriksaan hormon dan kromosom mengonfirmasi bahwa TAP memerlukan operasi penurunan testis dan perbaikan saluran kemih, yang akan dilakukan dalam dua hingga tiga tahap.

“Untuk operasinya tidak sekali, dua sampai tiga kali secara bertahap. Sekarang diturunin bijinya dulu, nanti kedua kalinya air kencing dipindahin,” jelas S.

Meski BPJS Kesehatan dapat menanggung biaya operasi, keluarga menghadapi kendala waktu karena panjangnya antrean dan proses administrasi. Pemeriksaan kromosom saja, yang tidak sepenuhnya ditanggung BPJS, menghabiskan biaya hingga Rp 8,5 juta.

“Kami ingin cepat-cepat operasi, tapi kalau pakai BPJS harus menunggu lama sampai dua bulan,” kata S.

Keluarga berharap pemerintah atau pihak terkait dapat memberikan bantuan agar TAP segera mendapatkan operasi yang dibutuhkan. Prosedur medis ini dianggap penting agar TAP dapat menjalani hidup dengan nyaman dan sesuai dengan identitas biologisnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved