Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pendapatan Kini Cuma Rp50 Ribu, Nelayan Menangis Muncul Pagar Beton di Laut, 25 Ribu Orang Menderita

Menangis nelayan setelah muncul pagar bambu di laut kini malah ada pagaar beton yang menyebabkan para nelayan kesulitan mencari nafkah.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com/Shinta Dwi Ayu
NELAYAN MENANGIS - Proyek pembangunan reklamasi di Laut Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Kemunculan pagar beton kini lebih parah dari pagar bambu di laut beberapa waktu lalu. 

Tahir mendorong agar pemerintah pusat dan daerah melihat langsung kondisi di Teluk Jakarta yang mulai bermunculan reklamasi baru.

Seharusnya, kata Tahir, pemerintah bisa lebih fokus untuk menjaga Teluk Jakarta.

"Artinya, pemerintah harus benar-benar konsentrasi terhadap Teluk Jakarta yang mana teluk satu-satunya, harus dijaga, karena sangat langka," kata Tahir.

Jika reklamasi terus berlanjut tanpa ada tanggapan dari pemerintah, para nelayan berencana menggelar aksi demonstrasi.

WARGA KOHOD SYOK NAMA DICATUT KE SHGB - Pagar laut yang berdiri tegak di Tangerang dan masih menjadi polemik hingga saat ini, warga desa setempat protes karena namanya ikut dicatut dalam Sertifikat HGB, Kamis (30/1/2025).
WARGA KOHOD SYOK NAMA DICATUT KE SHGB - Pagar laut yang berdiri tegak di Tangerang dan masih menjadi polemik hingga saat ini, warga desa setempat protes karena namanya ikut dicatut dalam Sertifikat HGB, Kamis (30/1/2025). (Kompas.com)

Menurut Tahir, ada puluhan ribu nelayan yang siap turun ke jalan.

"Ada sekitar 25 ribu nelayan yang akan turun," ucap Tahir.

Tahir menjelaskan, pembangunan reklamasi di Teluk Jakarta kini di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta.

Apabila pembangunan reklamasi itu memang untuk kepentingan masyarakat luas, Tahir dan nelayan lainnya akan menerima.

Namun, jika untuk kepentingan suatu perusahaan, ia meminta agar pembangunan reklamasi itu dihentikan.

"Tapi, kalau untuk kepentingan korporasi atau perorangan kita minta setop. Pemerintah pusat bisa melihat ini ada kedzoliman terhadap masyarakat kecil," tutur Tahir.

Meski begitu, sebelum menggelar aksi unjuk rasa, para nelayan akan terlebih dahulu menyampaikan protes secara resmi melalui surat.

"Kita coba nanti akan bersurat dulu. Kalau memang sudah bersurat beberapa kali tidak direspons juga, maka kita pastikan kita akan simpul seluruh nelayan Teluk Jakarta untuk melawan," jelas Tahir.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved