Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Dulu Dibanggakan Bupati, Film ini Dibuat Pakai Uang Korupsi Rp2,2 M, Konsultan Pajak Beraksi 2 Tahun

Seorang konsultan pajak melakukan penggelapan uang sebesar Rp 2,2 miliar untuk membuat film, di mana ia menjadi produser.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Dok Polresta Banyuwangi
KASUS PENGGELAPAN UANG - Idrus Efendi, seorang konsultan pajak digiring ke Mapolresta Banyuwangi, Minggu (25/5/2025). Dia ditahan atas dugaan penggelapan dana sebesar Rp 2,2 miliar. Uang itu digunakan untuk pembuatan film berjudul Rindu yang Bertepi. 

Film "Rindu yang Bertepi" merupakan film bergendre romance yang bercerita tentang perjalanan seorang anak mencari ibunya.

Seluruh kru dan pemain yang terlibat merupakan orang asli Banyuwangi.

Bisa dibilang, film ini merupakan film pertama garapan rumah produksi dan sineas lokal yang tayang di bioskop.

Idrus Efendi, yang menjadi produser mengatakan, film tersebut digarap oleh PT Chandra Abhipraya, rumah produksi yang ia bangun.

Baca juga: Pantas 3 Tahun Untung Perusahaan Tak Naik, Uang Rp1 M Raib karena Karyawan Sekongkol Curangi Indomie

Film tersebut disutradarai oleh Stanie Hanief dan diperankan oleh aktor-aktris Banyuwangi.

Beberapa di antaranya, yakni seniman senior Yons DD, Dwi Ikawato, M Al Firmansyah, Lara Anggie Rukmkana, dan Fida AP.

"Film ini sepenuhnya dari Banyuwangi. Kami persembahkan juga untuk Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) yang bertepatan dengan bulan Desember ini," kata Idrus.

Karena digarap sepenuhnya oleh tangan-tangan anak lokal, ia berharap film tersebut dapat menjadi kebangaan warga Banyuwangi.

Idrus mengaku tergugah untuk membuat film dengan kru dan pengambilan gambar sepenuhnya di Banyuwangi karena kabupaten ini sudah sering menjadi lokasi syuting film-film oleh rumah produksi Ibu Kota.

Fakta itu menunjukan Banyuwangi punya potensi besar untuk digarap oleh sineas dan talenta-talenta lokal.

Idrus berharap, film tersebut akan mendapat penerimaan positif oleh seluruh warga Banyuwangi.

Bupati Ipuk turut hadir dan menyaksikan gala premier film "Rindu yang Bertepi".

Ia mengapresiasi dan bangga dengan keberanian sineas dan talenta Banyuwangi dalam membuat karya film untuk tayang di layar lebar.

 "Film bukan hanya menjadi tontonan, tapi juga menjadi sarana promosi pariwisata. Apalagi film ini mengambil lokasi sepenuhnya di Banyuwangi," kata Ipuk.

Ia mengatakan akan terus mendukung tumbuhnya industri kreatif di Kabupaten Banyuwangi, termasuk dalam bidang perfilman. Bukti dukungan itu salah satunya adalah izin-izin yang dikeluarkan untuk rumah produksi yang ingin membuat film di Banyuwangi.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved