Dulu Dibanggakan Bupati, Film ini Dibuat Pakai Uang Korupsi Rp2,2 M, Konsultan Pajak Beraksi 2 Tahun
Seorang konsultan pajak melakukan penggelapan uang sebesar Rp 2,2 miliar untuk membuat film, di mana ia menjadi produser.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Seorang konsultan pajak melakukan penggelapan uang sebesar Rp 2,2 miliar untuk membuat film, di mana ia menjadi produser.
Pelaku yang gelapkan uang untuk buat film bernama Idrus Efendi ditahan di Mapolresta Banyuwangi, Minggu (25/5/2025).
Idrus, yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka, bekerja di salah satu perusahaan milik Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Banyuwangi, Ferdy Elfian.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Banyuwangi, Kompol Komang Yogi Arya Wiguna, menjelaskan, kasus ini terkait dugaan penyalahgunaan jabatan.
“Kami menangani kasus penggelapan dalam jabatan. Satreskrim telah menetapkan satu tersangka,” ujar Komang.
Menurut Komang, Idrus melakukan penarikan dana secara berulang dari rekening perusahaan melalui token yang dikuasainya di salah satu bank.
Penarikan tersebut berlangsung selama dua tahun, dengan nominal setiap transaksi berkisar antara Rp 15 juta-Rp 20 juta.
“Akibat penarikan tersebut, korban mengalami kerugian hingga Rp 2,2 miliar,” ungkap Komang, melansir dari Kompas.com.
Penelusuran polisi mengungkap, dana yang digelapkan digunakan untuk keperluan perfilman, termasuk pembelian kamera dan produksi film berjudul "Rindu yang Bertepi" pada tahun 2024.
“Dana hasil penggelapan digunakan untuk produksi film dan kepentingan pribadi tersangka,” tambah Komang.
Saat ini, kepolisian masih mendalami kasus tersebut untuk memastikan apakah ada pihak lain yang terlibat.
Idrus dijerat dengan Pasal 374 KUHP tentang penggelapan dalam jabatan, dan Pasal 372 KUHP tentang penggelapan.
“Ancaman hukuman bagi tersangka adalah pidana penjara selama lima tahun,” tegas Komang.
Baca juga: Perusahaan Merugi Rp1 Miliar Lebih Gara-gara Ulah Karyawan Manfaatkan Indomie, Pakai Kardus Kosong
Diberitakan sebelumnya, gala premier premier film "Rindu yang Bertepi" garapan rumah produksi asli Banyuwangi, resmi tayang di bioskop-bioskop di Banyuwangi, Minggu (15/12/2024).
Digarap dan diperankan oleh sineas-pemeran lokal, film ini mendapat apresiasi dari Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Film "Rindu yang Bertepi" merupakan film bergendre romance yang bercerita tentang perjalanan seorang anak mencari ibunya.
Seluruh kru dan pemain yang terlibat merupakan orang asli Banyuwangi.
Bisa dibilang, film ini merupakan film pertama garapan rumah produksi dan sineas lokal yang tayang di bioskop.
Idrus Efendi, yang menjadi produser mengatakan, film tersebut digarap oleh PT Chandra Abhipraya, rumah produksi yang ia bangun.
Baca juga: Pantas 3 Tahun Untung Perusahaan Tak Naik, Uang Rp1 M Raib karena Karyawan Sekongkol Curangi Indomie
Film tersebut disutradarai oleh Stanie Hanief dan diperankan oleh aktor-aktris Banyuwangi.
Beberapa di antaranya, yakni seniman senior Yons DD, Dwi Ikawato, M Al Firmansyah, Lara Anggie Rukmkana, dan Fida AP.
"Film ini sepenuhnya dari Banyuwangi. Kami persembahkan juga untuk Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) yang bertepatan dengan bulan Desember ini," kata Idrus.
Karena digarap sepenuhnya oleh tangan-tangan anak lokal, ia berharap film tersebut dapat menjadi kebangaan warga Banyuwangi.
Idrus mengaku tergugah untuk membuat film dengan kru dan pengambilan gambar sepenuhnya di Banyuwangi karena kabupaten ini sudah sering menjadi lokasi syuting film-film oleh rumah produksi Ibu Kota.
Fakta itu menunjukan Banyuwangi punya potensi besar untuk digarap oleh sineas dan talenta-talenta lokal.
Idrus berharap, film tersebut akan mendapat penerimaan positif oleh seluruh warga Banyuwangi.
Bupati Ipuk turut hadir dan menyaksikan gala premier film "Rindu yang Bertepi".
Ia mengapresiasi dan bangga dengan keberanian sineas dan talenta Banyuwangi dalam membuat karya film untuk tayang di layar lebar.
"Film bukan hanya menjadi tontonan, tapi juga menjadi sarana promosi pariwisata. Apalagi film ini mengambil lokasi sepenuhnya di Banyuwangi," kata Ipuk.
Ia mengatakan akan terus mendukung tumbuhnya industri kreatif di Kabupaten Banyuwangi, termasuk dalam bidang perfilman. Bukti dukungan itu salah satunya adalah izin-izin yang dikeluarkan untuk rumah produksi yang ingin membuat film di Banyuwangi.
"Kami selalu memberi izin untuk rumah-rumah produksi bahkan yang berasal dari luar daerah. Apalagi untuk film yang dihasilkan oleh rumah produksi dari Banyuwangi, pasti kami akan mendukung penuh," lanjutnya.
Ia berharap, Idrus dkk tak mudah berpuas diri dengan tayangnya film perdana mereka. Ipuk mendorong agar sineas asli Banyuwangi terus berkarya dan menghasilkan film-film yang lebih baik ke depannya.
"Saya ucapkan selamat atas tayangnya film ini. Pesan saya, ayo terus berkreasi, jangan pernah berhenti. Kalian sudah mewujudkan satu langkah maju. Mari wujudkan agar untuk karya-karya yang lebih lagi," tuturnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
gelapkan uang untuk buat film
Idrus Efendi
Banyuwangi
Rindu yang Bertepi
TribunJatim.com
Tribun Jatim
TACB Nganjuk Temukan Arca Dwarapala Perempuan, Siapkan Rekomendasi Cagar Budaya |
![]() |
---|
Cek Rp 3 Miliar Sebagai Mahar Pernikahan di Pacitan Dipertanyakan, sang Ibu: Kami Percaya Anak |
![]() |
---|
Cenderung Berawan di Hampir Semua Wilayah, Simak Ramalan Cuaca Jatim Sabtu, 11 Oktober 2025 |
![]() |
---|
Marsinah Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Mensos Gus Ipul: Simbol Keberanian Buruh Indonesia |
![]() |
---|
Belum Ada Surat Masuk ke KPU Jatim, Proses PAW Dua Anggota DPRD Jatim dari PDIP Tertunda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.