Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dicopot Dedi Mulyadi, Kepala SMAN 9 Tambun Beri Tanggapan usai Didemo, Bikin 1 Sekolah Terdampak

Kepala SMAN 9 Tambun Selatan yang menjadi sorotan karena didemo para siswa itu akhirnya dicopot Dedi Mulyadi begini nasib satu sekolah.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunJabar.ID
KELAKUAN KEPSEK - Kepala SMAN 9 Tambun Selatan, Kurniawati saat menghadapi ratusan siswa demo di halaman sekolah, pada Selasa (3/6/2025). Inilah beberapa penyebab siswa demo di SMAN 9 Tambun Selatan hingga kepala sekolahnya yang bernama Kurniawati dicopot Dedi Mulyadi 

1.Pungli

Diketahui penyebab siswa demo itu diduga adanya pungutan liar (pungli) berkedok sumbangan untuk fasilitas sekolah.

Para orangtua siswa membayar Rp 500 tahun setiap tahunnya.

Namun, menurut para murid, biaya pembangunan gedung tersebut disalurkan sekali dalam setahun dengan nominal tak dibatasi besarannya.

Para siswa curiga adanya penyelewengan dana lantaran uang yang telah dikumpulkan orangtua siswa tidak dipergunakan untuk kebutuhan fasilitas sekolah seperti yang dijanjikan.

Tak ayal, hal tersebut membuat ratusan siswa SMAN 9 Tambun Selatan itu pun geram terutama kepada pihak kepala sekolah hingga meluapkan kekecewaanya dengan menggelar aksi demo di halaman sekolah mereka pada Selasa (3/6/2025).

"Katanya untuk gedung. Tapi sampai sekarang masih gini-gini aja. Orangtua saya sudah bayar setiap tahun Rp 500.000," kata seorang pelajar kelas XI berinisial RP di lokasi, Selasa, seperti dilansir Kompas.com. 

2. Pembangunan Gedung dan Fasilitas 

Pihak Humas SMAN 9 Tambun Selatan, Sahri Ramadhan mengakui pihaknya meminta sumbangan dana pembangunan sekolah.

 Ia mengklaim dana sumbangan tersebut digunakan untuk kegiatan akademik dan non-akademik, salah satunya terkait pembangunan gedung sekolah.
"Memang ada sumbangan akademik dan non-akademik. Tapi itu sifatnya tidakujarwajib bagi siapa saja yang ingin menyumbang," kata Sahri.

Sahri mengatakan dana sumbangan itu sudah sesuai kesepakatan. 

Namun, ia mengaku tak menjelaskan pihak-pihak yang membuat kesepakatan tersebut.

Sementara itu, dalam demo tersebut para siswa juga mempertanyakan kejelasan pembangunan gedung, pelajar juga meminta kejelasan mengenai fasilitas usaha kesehatan sekolah (UKS).

Fasilitas UKS di sekolah itu disebut hanya berupa meja tanpa kursi dan kasur.

Begitu juga dengan ketersediaan obat yang katanya sudah dua bulan tak disuplai pihak sekolah.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved