Unusa dan UNICEF Gelar Pendampingan Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Timur
Dua kabupaten itu menjadi fokus pendampingan program percepatan penurunan stunting di Jawa Timur yang dilakukan Unusa dan UNICEF
TRIBUNJATIM.COM - Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) bersama UNICEF melakukan kegiatan pendampingan penyusunan dokumen strategi Komunikasi dan Perubahan Perilaku Sosial (KPPS) Penurunan Stunting Provinsi Jawa Timur Tahun 2025.
Bertempat di Surabaya pada Senin-Selasa (2-3/6/2025), kegiatan diikuti oleh peserta yang berasal dari perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Kediri dan Kabupaten Lumajang.
Dua kabupaten itu menjadi fokus pendampingan program percepatan penurunan stunting di Jawa Timur.
Pendampingan difasilitasi oleh dua narasumber, Budi Kristianto dan Ribut Musprihadi.
Baca juga: Unusa Gandeng UNICEF Dampingi 87 Puskesmas dalam Penguatan Intervensi Gizi Ibu Hamil
Selain peserta utama dari dua kabupaten, kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan BKKBN Provinsi Jawa Timur sebagai mitra strategis dalam pelaksanaan program percepatan penurunan stunting di tingkat provinsi.
Kukuh Tri Sandi, Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Jatim menyampaikan dalam sambutannya bahwa stunting di Jatim menurut data SSGI 2024 mengalami penurunan dari 17,7 persen menjadi 14,7 % selisih penurunan 5?n Jatim menjadi provinsi nomor 2 prevalensi stunting terendah secara nasional.
Meskipun begitu, masih ada kabupaten/kota yang mengalami peningkatan kasus stunting di Jatim.
Sedangkan prevalensi stunting ini menjadi salah satu indikator utama pembangunan kesehatan di RPJPD dan RPJMD.
“Sehingga perlu untuk segera diatasi melalui 6 pilar strategi nasional pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (PPPS) yang salah satunya tentang komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat” ucap Kukuh dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan.
Achmad Syafiuddin, Ketua LPPM Unusa menyampaikan dalam sambutannya bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendampingi dua kabupaten dalam menyusun dokumen KPPS.
“Dokumen tersebut menjadi dasar penyusunan regulasi di tingkat daerah untuk mendukung implementasi strategi komunikasi dan percepatan penurunan stunting,” tegasnya.
Peserta dalam kegiatan ini mendapatkan pemaparan mengenai materi komunikasi perubahan perilaku dan sosial serta penyusunan matrik kerja intervensi 6 perilaku kunci.
Sa'bania Hari Raharjeng, dosen Unusa sekaligus ketua pelaksana menyampaikan bahwa dalam kegiatan tersebut peserta mendapatkan materi mengenai komunikasi perubahan perilaku dan sosial mulai dari analisis situasi hingga monitoring evaluasi untuk 6 perilaku kunci pencegahan stunting diantaranya konsumsi TTD, partisipasi kelas ibu hamil, Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak di posyandu, penggunaan jamban sehat dan praktik cuci tangan pakai sabun (CTPS).
“Melalui kegiatan ini, UNUSA dan UNICEF berharap terbangun komitmen daerah yang kuat, strategi yang terukur, serta koordinasi lintas sektor yang efektif guna menciptakan perubahan perilaku sosial yang berdampak langsung pada percepatan penurunan angka stunting di Jawa Timur” kata dr. Karina sekaligus perwakilan dari UNICEF Indonesia.
Fakta-fakta Viral Menu MBG Isi Kacang Rebus dan Roti, Siswa Pernah Dapat Salak Busuk |
![]() |
---|
Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-70, Satlantas Polres Tuban Fasilitasi Driver Ojol Perpanjang SIM |
![]() |
---|
Wakil Ketua DPRD Jatim Deni Wicaksono: Peningkatan PAD Tak Boleh Bebani Rakyat |
![]() |
---|
Universitas Jember Selidiki Kasus Asusila di Ruang UKM, Dua Mahasiswa Diperiksa |
![]() |
---|
Petani di Trenggalek Semringah Alokasi Pupuk Subsidi Tahun 2025 Bertambah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.