Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Fakta Sebagian Remaja Putri Tulungagung Potensi Lahirkan Anak Stunting, Gegara Jajanan Tak Bergizi

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung memetakan 23,7 persen remaja putri mengalami kondisi anemia, atau kekurangan sel darah merah

Penulis: David Yohanes | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/DAVID YOHANES
ANEMIA REMAJA PUTRI - Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Anna Sapti Sarifah, menjelaskan angka anemia pada remaja putri di Tulungagung mencapai 23,7 persen. Jika tidak diatasi, kelak jika menjadi ibu mereka berpotensi melahirkan bayi dengan kondisi risiko stunting 

Jenis makanan-makanan itu memang sedang ngetren dan banyak dijual dengan aneka sajian.

Namun Anna menegaskan, makanan seperti itu hanya berisi karbohidrat dan lemak.

“Di dalamnya tidak ada sayuran hijau dan cukup protein. Jadi sangat berpengaruh pada kondisi anemia,” tegasnya.

Dengan temuan ini, Anna meminta para remaja putri untuk makan makanan seimbang setiap hari.

Termasuk memperhatikan asupan sumber zat besi, seperti hati, susu, daging dan sayuran hijau.

Kondisi anemia juga tidak lepas dari kebiasaan mereka mengonsumsi teh, yang belakangan juga sangat banyak dijual dan sangat mudah ditemukan.

Di balik nikmatnya teh, minuman ini menghambat penyerapan zat besi yang penting untuk produksi sel darah merah.

Jika penyerapan zat besi terhambat, maka akan memicu kondisi anemia.

“Makanannya kurang gizi seperti seblak, cireng dan cilok, lalu minumannya teh. Dampaknya pasti anemia,” tandas Anna.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved