Minimarket Sepi Pembeli usai Disegel Eri Cahyadi karena Tak Punya Jukir, Pegawai: Sebelumnya dari RT
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyegel 2 minimarket yang berada di kawasan Jalan Dharmahusada, Kota Surabaya karena tidak memiliki jukir resmi
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyebut, toko modern yang lahan parkirnya disegel bisa langsung beroperasi, setelah pihak perusahaan menugaskan jukir resmi.
"Saya bilang, awakmu iso nekakno uwong (kamu bisa mendatangkan orang) atau telpon koordinator dikei (dikasih) jukir, oke silahkan (buka segel)," kata Eri, saat berada di lokasi, Selasa (10/6/2025).
Baca juga: Hari Ini, Wali Kota Surabaya Eri Gandeng Banyak Ormas, Berantas Jukir Liar dan Premanisme
Eri mengatakan, hanya menyegel lahan parkir minimarket yang tidak memiliki jukir resmi.
Namun, otomatis perusahaan menutup tokonya karena tak lagi punya tempat untuk kendaraan pelanggan.
"Teman-teman menutup sendiri, kalau tidak silakan tapi tidak boleh ada parkir sebelum ada jukir, dan tidak boleh parkir di jalan raya karena izinnya seperti itu, sanksine gede dee (sanksinya besar dia)," ucapnya.
Lebih lanjut, Eri juga mengingatkan, kepada para pengusaha minimarket tersebut untuk tidak membuat kegaduhan di Surabaya.
Salah satunya dengan mematuhi aturan yang sudah dibuat pemerintah.
"Setiap izin usaha itu harus ada tempat parkirnya, kalau enggak ada jukirnya saya tutup, kalau tidak ada tempat parkir enggak onok jukir, gimana usahanya bisa buka," jelasnya.
Sementara itu, seorang juru parkir (jukir) resmi sebuah minimarket di Surabaya mengaku didatangi oleh sekelompok preman yang meminta lahannya dikembalikan.
Dia bahkan dibentak hingga diancam.
Peristiwa ini terjadi setelah Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mewajibkan minimarket memiliki jukir resmi. Eri juga menutup lahan parkir yang tidak dijaga jukir resmi.
Pengalaman didatangi preman itu disampaikan jukir resmi salah satu minimarket di Jalan Kartini, Hadi Purwanto.
Ia mengatakan, awalnya dia didatangi oleh satu-dua preman yang meminta lahan parkir di lokasi itu, Kamis (5/6/2025) malam.
"Pertama datang sekitar satu sampai dua orang, setelah itu datang gerombolan kurang lebih 8 sampai 9 orang. (Minta) jaga sini, minta diambil alih," kata Hadi, di lokasi, Rabu (11/6/2025).
Baca juga: Pengusaha Minimarket di Surabaya Harus Patuhi Tak Ada Jukir Liar, Bahtiyar Rifai: Hotline Pengaduan
Hadi mengaku tidak mengetahui sejumlah preman tersebut berasal dari kelompok mana. Sebab, beberapa orang tersebut sama sekali tidak menjawab ketika ditanya soal asal mereka.
Beri Edukasi Aturan Berlalu Lintas, Polisi Bagikan Helm SNI pada Siswa SMAN 2 Nganjuk |
![]() |
---|
Kondisi Kepsek usai Palak Rp 15 Ribu Per Siswa Uang Lelah Tanda Tangan Ijazah, Murid Tak Punya Buku |
![]() |
---|
Sebut Rute Berbeda, Kadishub Jatim Pastikan Transjatim Surabaya-Bangkalan Tak Bersaing dengan AKDP |
![]() |
---|
Kepribadian Suami di Malang yang Ditemukan Tewas dalam Rumah Bareng Istri Dikenal Tertutup |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut di Nganjuk, Bus dan Motor Hangus Terbakar, Satu Tewas, Sopir dan Kenek Diduga Kabur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.