Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Petugas Puskesmas Ngopi di Warkop, Tinggalkan Keluarga Pasien Menunggu 2 Jam di Loket Obat: Khilaf

Diketahui, petugas ruang obat saat itu keluar dari loket pengambilan obat dan lagi ngopi di warkop.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram/bangkalanterkini
PETUGAS PUSKESMAS NGOPI - Tangkapan layar unggahan akun Instagram @bangkalanterkini, Selasa (17/6/2025). Keluarga pasien mengeluh sudah menunggu selama dua jam di loket obat Puskesmas Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. 

TRIBUNJATIM.COM - Kejadian keluarga pasien yang sudah menunggu selama dua jam di loket obat Puskesmas Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, viral di media sosial.

Tampak loket obat di Puskesmas tersebut sepi tanpa petugas, seperti dilihat dari video yang viral beredar. 

Diduga, petugas obat yang bertugas saat itu pergi ke warung untuk ngopi.

Baca juga: Pemilik UMKM Keluhkan Susahnya Dapat Sertifikat Halal, Tak Punya KTP Islam, BPJPH: Tidak Ada Batasan

Dalam rekaman video tersebut, perekam mengatakan, dirinya sudah menunggu selama dua jam.

Namun, setelah menunggu lama, tak kunjung ada petugas yang muncul di ruang obat.

"Sudah dua jam berlalu, kami menunggu sejak pukul 22.00 WIB sampai pukul 24.00 WIB, tidak ada petugas," tutur perekam dalam video.

"Banyak yang nyari mau nebus obat, tapi petugas tidak ketemu. Katanya ke musala, tapi tidak ada," imbuh dia, seperti dilansir dari Kompas.com.

Menanggapi hal itu, Kepala Puskesmas Kwanyar, Rudi Hartono, membenarkan kejadian tersebut.

Ia mengatakan, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 00.00 WIB, pada Senin (16/6/2025) lalu.

"Laporan video tersebut dikirim ke saya pukul 03.25 pagi, dan pada pukul 04.00, saya langsung berkoordinasi dengan kepala ruangan obat untuk menindaklanjuti hal tersebut," ujar Rudi, Rabu (18/6/2025) lalu.

Setelah ditelusuri, diketahui petugas ruang obat yang bertugas saat itu keluar dari loket pengambilan obat.

Semula, petugas pergi ke musala lalu ke warung untuk membeli kopi.

Petugas Puskesmas tersebut merasa ngantuk.

"Jadi dia sempat keluar ke musala, karena merasa ngantuk, dia ngopi," ungkapnya.

Petugas Puskesmas Kwanyar saat melakukan pengecekan di loket pengambilan obat, Rabu (18/6/2025).
Petugas Puskesmas Kwanyar saat melakukan pengecekan di loket pengambilan obat, Rabu (18/6/2025). (Dokumentasi Ahsan)

Diduga, petugas kamar obat tersebut tak mengetahui adanya keluarga pasien yang hendak melakukan pengambilan obat di loket.

"Biasanya petugas saat hendak keluar, akan pamit terlebih dahulu."

"Ini mungkin khilaf dan mengira di jam itu tidak ada kunjungan untuk pengambilan obat," jelasnya.

Usai kejadian tersebut, ia mengumpulkan seluruh stafnya terutama staf dari ruang obat untuk melakukan evaluasi.

Ia berjanji, akan melakukan pembenahan layanan di Puskesmas yang ia pimpin.

"Kami langsung melakukan evaluasi, seluruh staf kami kumpulkan terutama bagian obat, dan kami akan lakukan pembenahan," pungkas Rudi.

Baca juga: Kehilangan Sawah Tapi Tak Dapat Rp2,3 M, Warga Buta Huruf Jadi Korban Mafia Tanah, Anak Dilaporkan

Tak hanya di Jawa Timur, sebuah Puskemas di Kota Bengkulu, baru-baru ini, juga menjadi sorotan publik karena pelayanannya yang tak begitu memuaskan.

Puskemas tersebut tampak kosong, padahal saat itu ada pasien kecelakaan yang membutuhkan pertolongan secepatnya.

Video itu pun sontak viral di media sosial.

Kejadian tersebut pertama kali diungkapkan seorang warga Kota Bengkulu melalui sebuah video yang mendadak viral di media sosial.

Video tersebut lalu diunggah ulang oleh akun Instagram @bengkuluinfo pada Jumat, 13 Juni 2025.

Dalam unggahan disebutkan bahwa seorang korban kecelakaan lalu lintas datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Puskesmas, sekitar pukul 11.00 WIB, untuk mendapatkan perawatan.

Namun, tak ada petugas medis yang dapat menangani pasien tersebut saat itu.

Warga yang merekam video menyampaikan bahwa ia melihat korban kecelakaan datang ke Puskesmas Padang Serai.

Akan tetapi, tidak ada satu pun tenaga kesehatan yang siap melayani pasien kecelakaan tersebut.

Hanya ada satu orang petugas, namun ia tidak mampu menangani kondisi korban.

Dalam keterangannya, warga tersebut menyebut bahwa ketiadaan tenaga medis disebabkan karena seluruh petugas sedang melayat ke rumah duka.

Melansir Tribun Bengkulu, kondisi ini pun disayangkan oleh warga.

Ia mempertanyakan, bagaimana mungkin sebuah fasilitas kesehatan bisa kosong tanpa tenaga medis pada jam pelayanan.

Keluhan tersebut langsung menuai sorotan publik, termasuk para netizen yang ramai mengomentari sistem layanan kesehatan dasar di Kota Bengkulu.

Video viral beredar, yang berisikan warga mengeluhkan pelayanan di salah satu Puskesmas Kota Bengkulu. Publik kecewa, petugas disebut melayat saat jam pelayanan.
Video viral beredar, yang berisikan warga mengeluhkan pelayanan di salah satu Puskesmas Kota Bengkulu. Publik kecewa, petugas disebut melayat saat jam pelayanan. (Instagram/bengkuluinfo)

Video dan keterangan dalam unggahan tersebut memicu banyak komentar kecewa, terutama terkait sikap petugas dan lambannya pelayanan di Puskesmas.

Salah satu akun, @eslina1991, menulis:

"Selain datang lama pulang cepat, biasa petugasnya judes, jutek, yang ngelayani mana udah pada tua. Kapok banget pernah faskes di Puskesmas. (Mungkin tidak semua puskesmas begitu tapi ada)."

Keluhan senada disampaikan oleh pengguna lain seperti @vascalls yang berkomentar:

"Segalo puskes emg cak ini wkwkwk"

Komentar ini menunjukkan bahwa persepsi negatif terhadap pelayanan Puskesmas tidak hanya terjadi di satu lokasi.

Sementara itu, akun @ravindads menyinggung soal status kepegawaian petugas:

"Jangan-jangan yang standby yang honor pulo hahaha, yang PNS-nya?? ????????"

Ada pula komentar dari @linda_ladiess99 yang menuliskan:

"Puskesmas dekat rumah kami... JUDES JUDES NIAN... PARAHHH..."

Baca juga: Sudah Putus Kuliah Gegara Uang Beasiswa Ditilap Dosen, Mahasiswi Masih Diminta Ganti Rugi Rp4,8 Juta

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani, buka suara atas kegaduhan ini.

Ia mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi langsung dengan Kepala Puskesmas (Kapus) terkait video tersebut, dan telah menemukan duduk perkaranya.

"Dari keterangan Kapus, didapatkan adanya miskomunikasi," kata Joni, Sabtu (14/6/2025).

Namun, kini pihak keluarga sudah ditemui dan pihak Puskesmas meminta maaf.

"Alhamdulillah, keluarga bisa terima penjelasan kita. Pihak Puskesmas sudah menemui pasien dan keluarga, serta minta maaf atas ketidaknyamanan dan menjelaskan permasalahannya," lanjutnya.

Ia menjelaskan, pada hari kejadian sekitar pukul 11.00 WIB, sebagian besar staf Puskesmas sedang takziyah ke rumah salah satu pegawai yang sedang berduka.

Namun demikian, Joni menegaskan bahwa Puskesmas tidak dalam kondisi kosong sepenuhnya, karena masih ada beberapa petugas yang berjaga.

"Memang mereka lagi ada kunjungan ke rumah staf yang tertimpa musibah (meninggal dunia), petugas di Puskesmas ada tinggal beberapa orang. Pasien diminta nunggu sebentar di IGD dan dilayani dengan staf yang ada," paparnya.

Joni memastikan permasalahan tersebut kini telah diselesaikan.

Pihak Puskesmas juga telah menemui pasien dan keluarganya secara langsung untuk memberikan penjelasan.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved