Berita Viral
Suryadi Bangun Tenda usai Rumahnya Dibongkar, Minta Tolong Dedi Mulyadi: Memang Tidak Punya
Total pembongkaran bangunan liar yang dilaksanakan oleh Satpol PP Kabupaten Bekasi pada Rabu (18/6/2025) ada 50 bangunan.
"Itu ada makamnya di situ. Makanya saya berani bangun warung di sini, buat usaha," tambahnya.
Alasan pembongkaran bangunan di sepanjang Jalan Kong Isah ini pun menjadi tanda tanya besar bagi Irwansyah.
Terlebih, menurut Irwansyah, saluran air sawah sudah habis dibangun perumahan dan jalan.
"Jalanan yang ada juga belum dirapihin. Ini saja jalan enggak kepakai," keluhnya.
Lebih lanjut, Irwansyah mengaku tidak akan tinggal diam apabila makam kakeknya yang terletak tidak jauh dari lokasi turut dibongkar.
"Kalau makam mau dibongkar mending perang sekalian kalau makam engkong saya dibongkar," tegas Irwansyah.
Dengan perasaan kecewa yang begitu mendalam ini, Irwansyah berharap Dedi Mulyadi hanya memimpin Jawa Barat selama satu periode.
"Ya, terserah pemerintah. Mau diganti ya syukur, kalau enggak ya sudah, saya ikhlasin, paling Dedi Mulyadi satu periode," katanya.
Kekecewaan Irwansyah bertambah karena ia sendiri adalah pemilih Dedi Mulyadi saat Pilkada 2024 lalu, begitu pula dengan pemilik bangunan liar yang dibongkar lainnya.
"Enggak mau milih lagi saya, sudah kecewa. Saya rakyat kecil, jual kopi Rp1.000-Rp2.000, keuntungannya buat nafkahin anak saya, kalau begini kan saya mau makan dari mana, kerjaan susah," tegasnya.
Irwansyah juga menyayangkan Dedi Mulyadi tidak langsung menyampaikan rencana pembongkaran ketika berkunjung ke Kampung Gabus beberapa waktu lalu.
Pasalnya, surat pemberitahuan pembongkaran diterima warga mendekati hari pelaksanaan pembongkaran.
"Enggak dikasih tahu (saat Dedi Mulyadi berkunjung ke Kampung Gabus), cuma ngonten doang," ungkapnya.
Hingga saat ini, Irwansyah belum mengetahui di mana ia akan kembali berdagang setelah tempat usahanya dibongkar.
Tanah Perum Jasa Tirta
Sebelumnya, sebanyak 50 bangunan liar di sepanjang Jalan Kong Isah, Kampung Gabus, Desa Srimukti, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, dibongkar.
Pembongkaran dimulai sekitar pukul 10.00 WIB dan diawali dengan pembacaan berita acara oleh petugas Satpol PP di hadapan warga.
Dalam berita acara tersebut, disebutkan bahwa bangunan liar tersebut berdiri di atas tanah milik Perum Jasa Tirta, sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pengelolaan sumber daya air.
Kabid Trantib Satpol PP Kabupaten Bekasi, Ganda Sasmita menyebut bahwa pemerintah daerah akan menormalisasi lokasi tersebut.
Rencananya, nanti akan dibagnun fasilitas oleh Dinas Sumber Daya (SDA) Jawa Barat.
"Setelah penertiban akan melaksanakan normalisasi dari Perum Jasa Tirta, dari SDA Jawa Barat juga sama akan dilakukan pembangunan, kita juga dari pemerintah daerah juga sama," kata Ganda Sasmita di lokasi.
Pembongkaran ini merupakan perintah langsung Dedi Mulyadi, yang disampaikan melalui Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang usai kunjungannya ke lokasi.
"Ini didasari dari kunjungan Pak Gubernur, kemudian meminta kepada Pak Bupati untuk menertibkan bangunan yang ada di Srimukti," ujar Ganda.
Sementara itu, Dedi Mulyadi malah dikasihani warganya
Nurcahyo, warga di Sukabumi bikin Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi kaget.
Bukan tanpa alasan, Dedi Mulyadi syok karena Nurcahyo memiliki tiga istri.
Bahkan Dedi Mulyadi juga menuliskan caption, "dont try this at home" atau jangan ditiru.
Obrolan Dedi Mulyadi dan Nurcahyo terekam dalam unggahan sang gubernur di media sosial pribadinya pada Senin (16/6/2025).
Baca juga: Respon Bupati Bandung Dadang Supriatna Disebut Meniru Gaya Kepemimpinan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Nurcahyo mengaku bahwa dia merupakan warga yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur.
Ketika muda sekitar tahun 1990-an, dia merantau ke Jawa Barat untuk mencari rezeki.
"Saya di Sunda sudah 30 tahun," kata Nurcahyo sambil memamerkan kaos Kang Dedi Mulyadi yang dia pakai, melansir dari TribunBogor.
Kemudian kepada Dedi, Nurcahyo menjelaskan bahwa dia mencari nafkah bertahun-tahun di Jawa Barat untuk anak dan istrinya.
Ketika ditanya soal istri, Dedi melongo terkejut.
"Emang berapa istrinya?," tanya Dedi.
"Tiga," jawab Nurcahyo sambil mengacungkan tiga jarinya.
"Ya Allah! Saya satu aja ilang," timpal Dedi.
Lebih lanjut atas pertanyaan Dedi, Nurcahyo memberkan istri-istrinya dan bagaimana dia melakukan poligami ketika masih muda.
Istri pertama dan kedua tinggal di dua rumah berbeda yang bertetangga berjarak sekitar 500 meter.
Sementara istri ketiganya, dia tidak mau membeberkan.
Pernikahan pertama dilakukan Nurcahyo tahun 1996 ketika Nurcahyo berumur 20 tahun.
Ketika Nurcahyo berumur 22 tahun, dia menikah lagi dengan istri kedua, dan menikahi istri ketiga ketika berusia 23 tahun.
"Dalam waktu empat tahun dia menikahi tiga wanita. Saya sudah hampir lima tahun tidak satu wanita pun saya nikahi," kata Dedi Mulyadi.
"Makanya saya suka kasihan ke bapak tuh, suka kasihan," ucap Nurcahyo sambil mengelus pundak Dedi.
"Halah, jangan kasihani saya, kalau saya tidak bisa bangun jalan Jabar Selatan, baru kasihan sama saya," timpal Dedi.
Kemudian Dedi kembali menggali informasi Nurcahyo soal pekerjaannya.
Rupanya Nurcahyo punya beragam usaha, mulai dari dealer mobil, peternakan, dan pertanian.
Nurcahyo juga membeberkan keempat anaknya yang sudah sukses.
Anak pertama merupakan notaris, anak kedua dokter di Surabaya yang masih menjalani Koas, anak ketiga buka usaha showroom, dan anak yang keempat masuk akmil.
Dedi Mulyadi prihatin
Rasa kasihan ditunjukkan oleh Dedi Mulyadi.
Hal tersebut terkait Bupati Pangandaran yang suka menangis.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi fiskal sejumlah daerah di Jawa Barat, khususnya Kabupaten Pangandaran.
Menurutnya, keterbatasan anggaran membuat daerah-daerah seperti Pangandaran kesulitan membayar tunjangan pegawai, bahkan hingga berbulan-bulan.
Hal itu disampaikan Dedi saat menjelaskan alasannya tetap melarang pejabat dan pegawai Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar rapat di hotel, meskipun Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah memperbolehkannya.
"Kasihan Pangandaran, Ibu Bupatinya (Citra Pitriyami) kalau ketemu saya suka nangis. Tunjangan pegawainya sudah lima bulan nggak bisa dibayar. Anggarannya terbatas, sedang saya pikirkan solusinya," kata Dedi dalam video yang diunggah di media sosial dan dikonfirmasi ulang Kompas.com, Sabtu (14/6/2025).
Baca juga: Bupati Nangis Daerahnya Sulit Uang, Dedi Mulyadi Larang Bawahan Rapat di Hotel: BPJS Belum Kebayar
Baca juga: Ancaman Dedi Mulyadi ke Kades yang Viral Menyawer di Diskotek Meski Pakai Dana Pribadi: Tunda
Menurut Dedi, larangan rapat di hotel adalah bagian dari upaya efisiensi anggaran dan bentuk kepedulian terhadap ketimpangan fiskal antara kota besar dan daerah tertinggal di Jawa Barat.
Ia menilai bahwa ketimpangan tersebut bukan sekadar soal angka, tetapi berdampak langsung pada layanan dasar masyarakat seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
"Apakah daerah-daerah miskin itu rela uang pajaknya dipakai buat rapat-rapat di hotel berbintang di kota besar?," tanya Dedi.
"Sekolahnya masih jelek, irigasinya rusak, jalan berlubang, puskesmasnya terbatas, BPJS belum terbayar. Bahkan banyak rakyatnya nggak punya toilet," tambahnya.
Dedi juga menyoroti praktik pemborosan yang sering terjadi dalam kegiatan rapat di hotel. Ia mengaku sudah cukup berpengalaman untuk memahami celah penyimpangan yang kerap terjadi.
"Saya ini pengalaman, tahu betul apa yang terjadi. Kamar yang dilaporkan lima, yang dipakai tiga. Makan sepuluh, yang hadir tujuh. SPJ-nya sering tidak sesuai realisasi," ungkapnya.
Berita Viral dan Berita Jatim lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Sosok Ivan Yustiavandana, Kepala PPATK yang Blokir Rekening Nganggur, Punya Harta Rp9 Miliar |
![]() |
---|
Alasan Bahasa Indonesia sampai Bikin Guru Malaysia Mengeluh di Depan Muridnya |
![]() |
---|
200 Rumah Proyek Peninggalan Jokowi Ada yang Penghuninya BAB Langsung di Laut, Tak Ada Septic Tank |
![]() |
---|
Nasib Petugas Jaga Malam usai Pergoki Warga sedang Mengintip, Kini Jadi Tersangka Pembunuhan |
![]() |
---|
Jokowi Bantah Sebut Partai Biru Dalang Isu Ijazah Palsu: Saya Sampaikan ada Orang Besar Membackup |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.