Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Bupati Nangis Daerahnya Sulit Uang, Dedi Mulyadi Larang Bawahan Rapat di Hotel: BPJS Belum Kebayar

Dedi Mulyadi terbaru melarang bawahannya untuk melakukan rapat di hotel karena perekonomian yang kini semakin sulit.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
YouTube KDM1
DEDI MULYADI KETAR KETIR - Dedi Mulyadi menceritakan kondisi ekonomi daerah di Jawa Barat yang tidak merata, pemerintahnya sedang kesulitan dalam menangani anggaran dana. Khususnya Bupati Pangandaran yang mengeluhkan kepada Dedi terkait fiskal yang kekurangan, Sabtu (14/6/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Kabar bahwa ada seorang bupati di daerahnya yang menangis karena kesulitan keuangan akhirnya ditanggapi oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Lewat akun media sosial Instagram @Dedimulyadi71, dia menyebut sosok kepala daerah itu adalah Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami

"Banyak orang bertanya 'Kang Dedi, kenapa sih keukeuh nggak mau rapat di hote-hotel untuk para pejabatnya dan  pegawainya'," ujar Dedi menirukan pertanyaan orang-orang kepadanya yang dikutip pada Minggu (15/6/2025).

Dedi menyebut, di Jawa Barat terhampar kota dan kabupaten dengan kondisi keuangan yang berbeda-beda. 

Dedi menaruh perhatian besar kepada daerah yang memiliki fiskal sangat rendah, yaitu pendapatan asli daerah (PAD) kecil karena duitnya mayoritas dialokasikan untuk belanja pegawai. 

"Bahkan Kabupaten Pangandaran tuh kasihan banget sama Ibu Bupatinya, kalau ketemu saya selalu nangis. Kenapa? Tunjangan pegawainya sudah lima bulan tidak bisa dibayar," tuturnya. 

Kata Dedi, Pemerintah Kabupaten Pangandaran tidak bisa membayar tunjangan pegawai karena kemampuan anggarannya sudah sangat terbatas. 

Karena itu, Pemerintah Kabupaten Pangandaran dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mencari cara dalam menyelesaikan persoalan tersebut. 

"Ibu Bupati sudah ke Jakarta, sudah kemana-mana untuk cari solusi dan saya juga lagi memikirkan untuk menyelesaikan," ucap mantan Bupati Purwakarta ini. 

Atas dasar itulah, Dedi tidak menyarankan kota dan kabupaten di bawah otoritanya tidak menggelar rapat atau kegiatan resmi di hotel maupun restoran. 

Baca juga: Begal Nekat Beraksi Sore Hari di Sampang, Gelang Emas Emak-emak Rp11 Juta Dirampas saat Naik Motor

Dedi tak ingin, timbul kesenjangan sosial antara kota/kabupaten yang tinggi PAD dengan yang rendah. 

"Saya contoh kalau di daerah dapetin pendapatan misalnya dari gali pasir maka alamnya rusak dan jalannya rusak. Kemudian babatin pohon, alamnya rusak dan jalannya rusak, pendapatannya ya segitu-gitu juga ditambah nggak pernah jujur tuh hitung pendapatannya," jelas dia. 

"Tetapi di pusat kota yang hotelnya banyak, mereka mendapatkan uang relatif besar itu dari turis segala macam, itu tinggi. Setelah itu tidak ada kerusakan apa pun, beda dengan orang desa," sambungnya. 

Dedi merasa kurang elok apabila daerah degan fiskal yang rendah menggelar rapat atau kegiatan di hotel dan restoran. 

TABIAT - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tiba-tiba menyambangi Gedung KPK, Jakarta, Senin (19/5/2025). Dedi Mulyadi bongkar tabiat buruk ASN.
TABIAT - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tiba-tiba menyambangi Gedung KPK, Jakarta, Senin (19/5/2025). Dedi Mulyadi bongkar tabiat buruk ASN. (tribunnews/Ilham Rian Pratama)

Apalagi masih banyak persoalan yang terjadi di daerah tersebut, mulai dari fasilitas umum belum memadai, fasilitas pendikan dan kesehatan yang kurang optimal, infrastruktur banyak yang rusak, hingga warganya dilanda kemiskinan. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved