Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dokter Tifa Ngotot Jokowi Sakit Autoimun, Kritik Pernyataan Ajudan Soal Alergi: Jangan Sembarangan!

Dokter Tifa ngotot soal penyakit Jokowi, padahal Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah sudah ungkap penyebab perubahan fisik sang mantan Presiden RI.

Editor: Hefty Suud
Tribunnews.com
DUGAAN PENYAKIT JOKOWI - Dokter Tifa (foto kiri) soroti pernyataan Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah soal alergi yang dialami Joko Widodo (Jokowi). Ngotot Presiden Ke-7 RI menderita autoimun. 

TRIBUNJATIM.COM - Tifauzia Tyassuma alias Dokter Tifa kembali koar-koar soal Joko Widodo (Jokowi). 

Sempat nangis-nangis karena terancam penjara karena menuduh ijazah Jokowi palsu, Dokter Tifa kini kembali ngotot soal penyakit Jokowi

Menurut Dokter Tifa, perubahan drastis fisik Jokowi karena mengidap  penyakit autoimun agresif.

Dokter Tifa pun menuduh keliru pernyataan Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah yang menyebut Jokowi alergi sepulang dari Vatikan.

Untuk diketahui, baru-baru ini wajah Jokowi jadi sorotan karena tampak bengkak dan memerah, disertai bercak. 

Ajudan presiden ke-7, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah menjelaskan kondisi kesehatan Jokowi yang sebenarnya.

"Kondisi bapak membaik, sedang proses pemulihan dan kalau memang secara visual kita bisa lihat kulit bapak memang agak berubah," ungkap Kompol Syarif dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Youtube sctv, Senin (23/6/2025).

Meski wajahnya berubah drastis, Jokowi kata Kompol Syarif kondisinya sehat.

Kompol Syarif pun membantah isu yang menyebut Jokowi sakit parah.

"Secara fisik oke beliau, enggak ada masalah, beliau sangat sangat sehat walafiat," pungkas Kompol Syarif.

Tak cuma itu, Syarif juga menegaskan tidak ada penyakit lain yang diidap Jokowi selain alergi.

Baca juga: Jokowi Sakit Apa? Wajahnya Bengkak saat Rayakan Ulang Tahun Ke-64, Dokter Tifa: Seperti Autoimun

Penyebab wajah Jokowi memerah itu kata Syarif karena mengalami peradangan.

"Enggak ada (penyakit selain alergi). Memang secara medis disampaikan dokter ke kami juga, alergi beliau itu menyebabkan adanya peradangan. Tapi sampai saat ini proses pemulihannya sangat membaik," ujar Kompol Syarif.

Perihal isu Jokowi mengidap autoimun, Kompol Syarif membantahnya.

"Autoimun? mungkin dokter yang lebih detail menjelaskan. Kondisi bapak mulai membaik," imbuh Kompol Syarif.

Sebelumnya, Syarif sempat mengurai awal mula Jokowi terkena alergi.

Ternyata Jokowi mulai mengalami perubahan pada kulit wajahnya setelah ia pulang dari Vatikan guna menghadiri pemakaman Paus Fransiskus pada April 2025 lalu.

"(Jokowi kena alergi) Pasca-pulang dari Vatikan tapi secara fisik beliau fit banget. Mungkin cuaca di Vatikan, jadi penyesuaian. Pulang ke Indonesia dari sana itu muncul alerginya," ungkap Kompol Syarif.

KONDISI KESEHATAN JOKOWI - Pernyataan Dokter Tifa (foto kiri) tentang kondisi kesehatan Jokowi, jadi sorotan. Bintik hitam di wajah Presiden Ke-7 RI (foto kanan) dikira karena autoimun.
KONDISI KESEHATAN JOKOWI - Pernyataan Dokter Tifa (foto kiri) tentang kondisi kesehatan Jokowi, jadi sorotan. Bintik hitam di wajah Presiden Ke-7 RI (foto kanan) dikira karena autoimun. (Kolase Youtube inews tv - TikTok Tribun Solo)

Bantahan Dokter Tifa

Atas penjelasan yang diurai Kompol Syarif, Dokter Tifa tak terima.

Menurut analisa Tifa sebagai dokter, Jokowi tidak mungkin terkena alergi setelah pulang dari Vatikan.

Tifa pun menyebut sesungguhnya Jokowi saat ini sedang sakit berat, bukan alergi biasa.

Sakit kulit hingga peradangan sistemik bahkan sampai diduga dipasang CAPD, sejak dari Vatikan? Memangnya Vatikan sarang penyakit? Umat Katholik  datang ke Vatikan untuk mendapatkan ketenangan dan pemurnian jiwa dan raga, pulang dari sana jadi sehat lahir batin,  kok orang satu ini malah jadi sakit berat?" ungkap Dokter Tifa dalam cuitannya di Twitter, Senin (23/6/2025).

Baca juga: Foto Wisuda Bukan Asli Jokowi? Dokter Tifa Soroti Wajah Mirip Hari Mulyono: Ada yang Ngaku-ngaku

Karenanya, Dokter Tifa pun mementahkan pernyataan Kompol Syarif soal penyakit Jokowi.

Sebab kata Tifa, tidak ada tokoh lain yang pulang dari Vatikan lalu terkena alergi kecuali Jokowi.

"Menurut saya, pernyataan JW dan ajudannya, harus dikoreksi! Bahaya ini kalau pernyataan ini dibiarkan. 

Igantius Jonan dan Natalius Pigai pulang dari sana baik-baik saja. Semua tamu dari mancanegara  yang hadir pada pemakaman Paus Fransiscus pulang juga baik-baik saja. Jangan sembarangan sangkutpautkan sakitnya dengan udara dan cuaca Vatikan!" pungkas Dokter Tifa.

Lebih lanjut, Tifa pun menyampaikan analisanya soal penyakit Jokowi.

Katanya, Jokowi mengidap penyakit serius akibat stres berat.

"Sakitnya karena STRES BERAT, memicu sistem Imun dan hormon metabolik mengalami disturbance dan turbulence sehingga porakporanda semua sistem tubuh," cuit Dokter Tifa.

Sebelumnya, Dokter Tifa juga mengungkap dugaannya soal alat kesehatan yang terpasang di tubuh Jokowi.

Dokter Tifa rupanya menyoroti tonjolan di balik kemeja Jokowi saat menemui warga yang hendak merayakan ulang tahunnya pada 21 Juni 2025 lalu.

Menurut Dokter Tifa, Jokowi saat ini tubuhnya sudah dipasangi alat bernama CAPD alias Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis yang merupakan alat untuk metode cuci darah melalui rongga perut.

Baca juga: Isi Obrolan Kaesang Pangarep dengan Jokowi sebelum Daftar Jadi Calon Ketum PSI: Enggak Mungkin

Baca juga: Diduga Sakit Autoimun hingga Gangguan Jiwa, Jokowi Tegaskan Cuma Alergi Biasa: Gak Ada Masalah

"Kalau melihat dari tanda dan gejala yang sama-sama kita lihat, praktis sejak bulan April 2025 hingga sekarang, dan saya asses adalah Penyakit Autoimun Agresif, maka dugaan saya alat itu adalah CAPD. Ini adalah assessment dari seorang Dokter atas pertanyaan para netizen," tulis Dokter Tifa dalam postingannya di Twitter.

Dalam analisanya itu juga Dokter Tifa menyinggung soal penyakit autoimun yang konon diidap Jokowi.

"Penyakit Autoimun Agresif yang perjalanan penyakitnya  kurang dari 6 bulan menuju terminal stage, dengan gejala perubahan kulit yang agresif, gatal luarbiasa, sarkopenia atau otor mengecil dengan cepat menimbulkan kelemahan dan kehilangan berat badan , kerusakan organ-organ agresif terutama ginjal dan sistem imun, antara lain Lupus Nephritis grade IV-V, Rapid Progressive Glomerulonephritis (RPGN), Scleroderma  Renal Crisis, yang bisa merusak ginjal dalam hitungan minggu hingga bulan.

Sebagai Dokter dan sesama manusia, saya khawatir terhadap kesehatan beliau. Ketika kondisi Autoimun sangat agresif, dan menyerang organ-organ dengan cepat terutama ginjal, maka CAPD sama sekali tidak mendukung," kata Dokter Tifa.

Kondisi Jokowi Seusai Disebut Idap Penyakit Langka 

PENYAKIT JOKOWI - Penampilan wajah Jokowi yang berubah drastis usai dari Vatikan. Ajudan buka suara menjelaskan kondisi Jokowi, Minggu (22/6/2025).
PENYAKIT JOKOWI - Penampilan wajah Jokowi yang berubah drastis usai dari Vatikan. Ajudan buka suara menjelaskan kondisi Jokowi, Minggu (22/6/2025). (Dok. Tribun Bengkulu)

Ramai jadi perbincangan Jokowi mengidap penyakit langka Sindrom Stevens Jhonson. 

Tudingan Jokowi sakit langka itu beredar luas di media sosial X (Twitter). 

Meski sejauh ini belum ada bukti-bukti yang dapat diverifikasi secara independen mengenai penyakit Jokowi, namun kini wajah terbaru Jokowi seolah menjawab semuanya. 

Saat Jokowi sibuk menyampaikan tanggapan soal kepemilikan kapal JKW dan Dewi Iriana, wajahnya justru menuai sorotan. 

Wajahnya tampak aneh dari wajah Jokowi saat dirinya masih menjadi Presiden Republik Indonesia. 

Sontak muncul dugaan bahwa ucapan Dokter Tifa benar, bahwa Jokowi memang mengidap penyakit serius. 

Meski Jokowi telah menepis tudingan itu, bahwa dirinya hanya sakit kulit sejak sepulang dari Vatikan, namun masyarakat seolah tak percaya bahkan sibuk berkomentar buruk alias melemparkan hujatan. 

Apa Itu Sindrom Stevens-Johnson?

Sindrom Stevens-Johnson merupakan gangguan serius akibat reaksi alergi yang menyerang kulit dan selaput lendir.

Kondisi ini ditandai dengan munculnya ruam kemerahan, lepuhan, dan pengelupasan kulit yang dapat terjadi di area tubuh seperti mata, mulut, anus, hingga organ genital.

Bila tidak segera ditangani, sindrom ini dapat menimbulkan komplikasi berat.

Sindrom ini termasuk keadaan darurat medis dan memerlukan perawatan intensif di rumah sakit, karena disebabkan oleh reaksi hipersensitivitas tubuh terhadap obat-obatan tertentu atau infeksi.

Perbedaan Sindrom Stevens-Johnson dan Eritema Multiformis

Meskipun memiliki gejala serupa, Sindrom Stevens-Johnson berbeda dengan eritema multiformis.

Ruam pada Stevens-Johnson lebih luas dan gejala yang dialami pasien cenderung lebih parah.

Penyebab Sindrom Stevens-Johnson

Pada orang dewasa, sindrom ini biasanya dipicu oleh efek samping dari beberapa jenis obat, seperti:

  • Obat asam urat
  • Obat anti nyeri
  • Antibiotik
  • Obat antivirus
  • Obat antikejang

Sementara pada anak-anak, pemicu utama sindrom Stevens-Johnson biasanya berasal dari infeksi virus.

Namun, dalam beberapa kasus yang jarang, infeksi bakteri juga bisa menjadi penyebab.

Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com

Berita Viral lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved