Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Alasan Pemprov Potong Bonus Atlet Rp 50 Juta, Berbanding Jauh dari Pemberian Gubernur Bobby Nasution

Ramai dibicarakan tangisan atlet yang membawa harum nama daerahnya di PON 2025, terbaru bonus yang diberikan pemerintah provinsi ini sedang disoroti.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribun Timur
BONUS ATLET DIPOTONG - (kanan) Atlet karate Nur Rizka Fauziah nampak menyeka air matanya saat mengetahui bonus yang cair saat kegiatan Sulsel Anti Mager yang berlangsung di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Makassar, Jumat (27/6/2025). (kiri) Sekprov Sulsel, Jufri Rahman, saat ditemui di Rujab Gubernur Sulsel, Jl SUngai Tangka, Kota Makassar, beberapa waktu lalu. Jufri sebut Bonus sudah sesuai kondisi keuangan daerah 

Jufri juga menekankan bahwa angka-angka yang tertera dalam Peraturan Gubernur (Pergub), termasuk soal bonus, hanyalah batas maksimal. 

Ia membandingkan dengan standar biaya lainnya seperti SPPD dan TPP yang juga bergantung pada kemampuan keuangan daerah.

“Di Pergub itu angka-angka itu adalah batas maksimal. Sama juga seperti standar biaya masukan, SPPD misalnya," ungkapnya.

"Kalau disebut hotelnya sekian, tapi kalau nginap di hotel yang di bawahnya, itu tonji yang dibayarkan. Semua disesuaikan dengan kapasitas fiskal kita. TPP juga begitu,” tambah dia.

Baca juga: Dari Nomaden hingga Punya Pabrik, Ini Perjalanan 2 Sahabat Bangun Usaha Tepung Ikan di Banyuwangi

Saat ini diketahui, bonus atlet yang membela Sulawesi Selatan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Banda Aceh, Aceh dan Medan, Sumatera Utara, 2024, jadi perbicangan lantaran telat dibayar.

Pembayaran bonus baru dilakukan setelah atlet bersuara.

Total nilai bonus dibayarkan Rp 6,75 miliar.

Seremoni pembayaran bonus baru dilakukan di sela acara jalan sehat "Sulsel Anti Mager", di Rujab Gubernur Sulsel, Jl Jenderal Sudirman, Makassar, Sulsel, Jumat (27/6/2025), kemarin, atau selang 9 bulan usai PON digelar.

Bonus diserahkan secara simbolis Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sulsel, Suherman, di sela acara mengatakan, "Peraih medali emas kami berikan (bonus) Rp 150 juta, perak Rp 100 juta, dan perunggu Rp 50 juta."

Baca juga: Pengasuh Rawat Bocah 2 Tahun Lumpuh yang Ditelantarkan Ibunya, Ayah Kandung Juga Tak Jelas

Pada PON 2025, Sulsel mengumpulkan 10 medali emas, 19 medali perak, dan 32 medali perunggu.

Selain terlambat dibayarkan, nilai bonus kali ini juga turun dibandingkan dengan PON sebelumnya.

"Pada PON yang lalu itu mereka dapat emas Rp 200 juta, perak Rp 150 juta, dan perunggu Rp 100 juta," kata Suherman.

Suherman beralasan, turunnnya nilai bonus karena kondisi keuangan di Pemprov Sulsel.

 Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman (kiri) saat menyerahkan secara simbolis bonus kepada Joshua Holy Masihor, atlet tinju peraih medali emas pada PON XXI di Banda Aceh, Aceh dan Medan, Sumatera Utara, 2024. Bonus diserahkan di sela acara jalan sehat Sulsel Anti Mager, di Rujab Gubernur Sulsel, Jl Jenderal Sudirman, Makassar, Sulsel, Jumat (27/6/2025), kemarin, atau selang 9 bulan usai PON digelar.
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman (kiri) saat menyerahkan secara simbolis bonus kepada Joshua Holy Masihor, atlet tinju peraih medali emas pada PON XXI di Banda Aceh, Aceh dan Medan, Sumatera Utara, 2024. Bonus diserahkan di sela acara jalan sehat Sulsel Anti Mager, di Rujab Gubernur Sulsel, Jl Jenderal Sudirman, Makassar, Sulsel, Jumat (27/6/2025), kemarin, atau selang 9 bulan usai PON digelar. (Tribun Timur)

Nilai bonus dari Pemprov Sulsel kepada atlet berpretasi pada PON 2024 lebih rendah dibanding dari Pemprov Sumut, Nusa Tenggara Barat, dan Papua.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved