Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Imbas Konflik Antar Negara, BP2MI Pastikan Tidak Ada Pekerja Migran Asal Madiun di Iran dan Israel

Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI),memastikan tidak ada Pekerja Migrain Indonesia (PMI) asal Madiun, yang bekerja di Iran dan Israel

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Febrianto Ramadani
PERLINDUNGAN PMI - Koordinator BP2MI Madiun David Silaen, saat ditemui di kantornya, Jalan Raya Tiron, Kecamatan Madiun, Selasa (1/7/2025).BP2MI memastikan tidak ada PMI asal Madiun, yang bekerja di Iran dan Israel, menyusul ditengah ketegangan antar kedua negara tersebut. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI),memastikan tidak ada Pekerja Migrain Indonesia (PMI) asal Madiun, yang bekerja di Iran dan Israel, menyusul ditengah ketegangan antar kedua negara tersebut.

Koordinator BP2MI Madiun David Silaen menerangkan, pengiriman tenaga kerja untuk negara timur tengah, terutama negara konflik, sudah dihentikan dan dilarang.

“Memang sudah ada larangan dari awal, sejak tahun 2015,” ujar David, ditemui di kantornya, Selasa (1/7/2025).

Dirinya mengungkapkan, untuk PMI di negara lain seperti Qatar, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, diketahui hanya memiliki pekerjaan bidang formal. 

“PMI yang di sana sudah bekerja sebelumnya, perpanjang kontrak, pulang ke Indonesia buat cuti,” ungkapnya.

Baca juga: Pemkab Banyuwangi Koordinasi dengan BP2MI, Bantu Kepulangan PMI yang Dikabarkan Meninggal di Kamboja

“Setahu kami jumlah PMI Madiun di sana minim, tidak sampai 100 orang. Kalau dari segi jumlah, terbilang sedikit jika dibandingkan dengan yang lain,” imbuh David.

Ditanya perihal upaya perlindungan PMI di negara yang berpotensi terkena dampak konflik, David menyebut, kewenangan ditentukan oleh perwakilan Negara Indonesia, melalui KBRI atau KJRI.

Baca juga: Iran Lempar Sinyal Perang Kembali, Israel Malah Seret Masalah Uang untuk Pencegat Rudal

“PMI bisa dipulangkan ke Indonesia atau bisa jadi memang sementara ke negara yang aman, baru dipulangkan ke tanah air. Kalau dari kami sendiri, itu kewenangannya ketika mereka sudah dipulangkan ke Indonesia, kami yang fasilitasi,” bebernya.

“Khususnya bagi yang tidak mampu difasilitasi dari bandara sampai ke daerah asal. memastikan mereka benar benar selamat tiba di rumah masing-masing,” tuntas David.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved