Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

15 Tahun Tinggal di WC Umum dan Buka Warung, Tumini Bayar Sewa Rp 1 Juta Setahun, Kini Cemas Diusir

 Inilah kisah Tumini, warga Surabaya, Jawa Timur yang tinggal di WC umum selama 15 tahun.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/IZZATUN NAJIBAH
TINGGAL DI TOILET - Ponten umum yang ditinggali Tumini (47) dan ibunya. Mereka merupakan warga RT 1 RW 2, Lumumba, Kelurahan Ngagel, Kecamatan Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur. 

Pendapatan tersebut digunakan Tumini untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, membayar listrik ponten dan biaya perawatan lain ponten.

“Di sini ya gak bersih-bersih saja. Listrik ikut saya, kalau ada apa-apa yang rusak ya manggil orang, diputer uangnya. Tidak apa-apa,” pungkasnya.

Baca juga: 30 Tahun Mbah Irah Tinggal di Atas Makam, Dulu Punya Gubuk Tapi Dibongkar, Tolak Tinggal Bareng Anak

Kini, pendapatan sehari-harinya terancam.

Usai viral, perabotan Tumini dan ibunya di ponten ditertibkan oleh Satpol PP Surabaya dan dilarang digunakan sebagai tempat tinggal.

“Tadi pagi sudah diangkati sama Satpol PP. Dibersihkan taruh rumah,” pungkasnya.

Sementara itu, Kasitrantib Kecamatan Wonokromo, Andi Arvianto mengatakan, setelah dilakukan pemindahan barang serta pembersihan di ponten tersebut, pihaknya secara rutin akan melakukan pengawasan di lokasi tersebut.

“Untuk itu kami dari Satpol PP akan secara rutin melakukan patroli di wilayah ini. Upaya ini kami lakukan untuk mencegah supaya ponten umum ini tidak beralih fungsi lagi,” kata Andi.

Baca juga: Ayahnya Petani dan Tinggal di Gubuk Sawah, Sahida Nangis Dijemput Wakil Rektor usai Lolos Masuk UGM

Sebelumnya, kisah serupa terjadi di Sulawesi Tenggara.

Di mana ada satu keluarga yang tinggal di toilet umum.

Udin bersama istri dan anak-anaknya tinggal di toilet umum di Desa Kancinaa, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton. 

Udin mengungkap alasan mau tinggal di toilet umum bersama keluarganya.

Ia mengaku tidak memiliki biaya untuk menyewa rumah. 

Selain itu Udin juga mengaku tidak mendapatkan bantuan dari keluarga untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal. 

Sehingga dia mengambil alternatif untuk tinggal di bangunan pemerintah. 

"Tinggal di sini karena tidak ada rumah, tinggal sama orang tua juga susah.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved