Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Anomali Cuaca Diprediksi BMKG Bakal Terjadi sampai Oktober 2025, Musim Kemarau Tapi Ada Banjir

BMKG menyebutkan adanya potensi hujan lebat dan angin kencang di sejumlah wilayah Indonesia pada 8-9 Juli 2025.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM/M ROMADONI
TERENDAM - Ilustrasi anomali cuaca di musim kemarau. Banjir akibat luapan sungai yang dipicu hujan semalaman, mengakibatkan kawasan permukiman tergenang air di Dusun Sepat, Desa Talunblandong, Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, Senin (9/6/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Pertengahan tahun yang biasanya musim kemarau, kini yang terjadi justru sebaliknya.

Saat ini memang tengah terjadi anomali atau kejanggalan cuaca di berbagai wilayah di Indonesia.

Oleh karena itu, BMKG menyatakan, saat ini adalah musim kemarau basah.

Baca juga: Pembangunan Gereja Ditunda usai Ramai Penolakan Warga yang Kecewa & Sakit Hati: Tidak Ada Adab

Artinya, di saat musim kemarau, curah hujan tetap turun dengan intensitas sedang dan tinggi.

Cuaca saat ini yang cenderung ekstrem jika turun hujan, membuat masyarakat waswas terhadap banjir.

Banjir sendiri sudah melanda Jabodetabek dengan ketinggian bervariasi.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengungkapkan, cuaca ekstrem seperti sekarang akan terus berlangsung di sebagian besar wilayah Indonesia hingga Oktober 2025.

"Hasil prediksi curah hujan bulanan menunjukkan bahwa anomali curah hujan yang sudah terjadi sejak Mei 2025 akan terus berlangsung dengan kondisi curah hujan di atas normal di sebagian besar wilayah Indonesia hingga Oktober 2025," ujar Dwikorita, mengutip Kompas.com, Selasa (8/7/2025).

Menurut Dwikorita, melemahnya Monsun Australia yang berasosiasi dengan musim kemarau turut menyebabkan suhu muka laut di selatan Indonesia tetap hangat.

"Hal ini berkontribusi terhadap terjadinya anomali curah hujan tersebut," ujarnya.

Selain itu, faktor lainnya adalah gelombang Kelvin yang melintas di pesisir utara Jawa.

Disertai pelambatan dan belokan angin di Jawa bagian barat dan selatan yang memicu penumpukan massa udara.

Kemudian, konvergensi angin dan labilitas atmosfer lokal juga terpantau kuat hingga mempercepat pertumbuhan awan hujan.

"Dapat dipastikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mengalami curah hujan di atas normal dari yang seharusnya terjadi di musim kemarau atau disebut juga dengan kemarau basah," ucapnya.

Kepala Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengimbau masyarakat untuk terus waspada, sebab anomali cuaca yang mengarah ke ekstrem ini akan berlanjut hingga Oktober 2025.
Kepala Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengimbau masyarakat untuk terus waspada, sebab anomali cuaca yang mengarah ke ekstrem ini akan berlanjut hingga Oktober 2025. (KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D)

Kondisi ini sejalan dengan prediksi BMKG pada Maret 2025.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved