Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kepala SDN 2 Kedungwaru Tulungagung Syok Sekolah Cuma Dapat 2 Siswa: Padahal Sambutan Orang Tua Baik

SDN 2 Kedungwaru Tulungagung hanya mendapatkan dua siswa dalam SPMB 2025, kepala sekolah syok: Padahal sambutan orang tua baik.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/David Yohanes
SEPI - Suasana di SDN 2 Kedungwaru Tulungagung terlihat sepi setelah pelaksanaan MPLS, Senin (14/7/2025) siang. SDN 2 Kedungwaru hanya mendapatkan 2 siswa selama Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes 

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025, SDN 2 Kedungwaru, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur, hanya mendapatkan dua siswa. 

Situasi ini diduga buntut karena lokasi SD yang terjepit di antara sekolah lain yang dinilai lebih maju.

Padahal SD ini juga sering menyabet prestasi di tingkat kecamatan maupun kabupaten.

“Terakhir kami meraih juara 3 Futsal tingkat Kecamatan Kedungwaru,” ujar Kepala SDN 2 Kedungwaru, Listina Kusumaningsih, saat ditemui, Senin (14/7/2025).

Menurut Listina, sebenarnya ada 3 siswa yang didapat, namun satu di antaranya mengundurkan diri.

Orang tua siswa yang mundur memilih menyekolahkan anaknya ke Madrasah Ibtidaiyah (MI) swasta.

Yang tersisa 2 siswa laki-laki asal Jawa Barat dan asal Malang.

“Mereka ikut orang tuanya yang tugas di Tulungagung. Kedua orang tuanya juga tidak masalah, karena menilai malah anaknya akan dapat perhatian lebih,” sambung Listina.

Hanya mendapat 2 siswa selama SPMB membuat para guru di SDN 2 Kedungwaru kaget.

Padahal menurut Listina, pihaknya sudah melakukan sosialisasi di TK-TK yang ada di Desa Kedungwaru.

Baca juga: SDN di Trenggalek hanya Punya 2 Siswa Baru, Kepala Sekolah Beber Faktor Penyebab

Sambutan orang tua siswa juga positif selama proses sosialisasi.

“Tapi ternyata hanya dapat 2 siswa, kami syok. Padahal selama sosialisasi, sambutan orang tua siswa juga baik, bisa menerima,” ungkapnya.

Listina menduga, kondisi ini tidak lepas dari lokasi SDN 2 Kedungwaru yang terjepit.

SDN 1 Kedungwaru yang ada di satu desa mendapat siswa yang lebih banyak.

Banyak calon siswa yang memilih di SD Al Azhaar yang juga ada di Desa Kedungwaru.

Sedangkan calon siswa yang ada di sebelah selatan justru banyak yang memilih ke SDN 1 Kelurahan Kenayan.

“Padahal kami sudah minta tolong ke pak kades, supaya diarahkan ke sini. Tapi ternyata banyak yang memilih ke Kenayan,” ucapnya.

Sebenarnya pada SPMB 2025, SDN 2 Kedungwaru menargetkan mendapat 20 siswa.

Karena jauh dari pagu, Listina berharap ada siswa yang masuk ke SDN 2 Kedungwaru saat proses pembelajaran akan mulai.

Hal ini berkaca dari tahun sebelumnya, ada siswa yang baru mendaftar setelah Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

“Masih bisa siswa baru mendaftar, karena pagu kami kan belum terpenuhi,” terangnya.

SDN 2 Kedungwaru saat ini mempunyai 5 GTT (guru tidak tetap) dan 6 guru ASN (PPPK dan PNS), termasuk kepala sekolah.

Sekolah ini mempunyai ekstrakurikuler andalan drum band.

Selain itu berbagai kesenian seperti reog kendang serta olahraga juga diwadahi di sekolah ini.

Pada PPDB tahun 2024, SDN 2 Kedungwaru mendapatkan 10 siswa, lalu tahun 2023 mendapatkan 7 siswa.

Kondisi ini terbalik dengan SDN 1 Kedungwaru yang pada SPMB tahun 2025 ini mendapat 51 siswa.  

Kemudian pada PPDB 2024 mendapatkan 60 siswa, dan tahun 2023 mendapatkan 49 siswa.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved