Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terkini

4 Produsen Beras Diduga Lakukan Pelanggaran Mutu & Takaran Beras, Merek-merek Ini dalam Penyelidikan

Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri tengah memeriksa empat produsen beras terkait dugaan pelanggaran tersebut.

freepik.com
KASUS DUGAAN BERAS OPLOSAN - Sebanyak empat produsen beras diduga melakukan pelanggaran mutu dan takaran beras. Ada pun perusahaan-perusahaan ini diketahui mengelola beberapa merek beras yang saat ini ada di pasaran. 

Banyak di antaranya juga mengeklaim beras premium, padahal sebenarnya berkualitas biasa. "Contoh ada volume yang mengatakan 5 kilogram, padahal 4,5 kg. Kemudian ada yang 86 persen mengatakan bahwa ini premium, padahal itu adalah beras biasa. Artinya apa? Satu kilo bisa selisih Rp 2.000 sampai Rp 3.000 per kilogram," kata Amran dalam video yang diterima Kompas.com, dikutip Senin (14/7/2025).

Praktik oplosan beras berpotensi merugikan konsumen hingga Rp 99 triliun per tahun, atau hampir Rp 100 triliun.

Baca juga: Istri Sakit-sakitan, Poniman Nekat Curi HP Jemaah Masjid untuk Beli Beras, Kini Korban Memaafkan

Respons Produsen atas Dugaan Merek Beras Dioplos

KASUS DUGAAN BERAS OPLOSAN - Sebanyak empat produsen beras diduga melakukan pelanggaran mutu dan takaran beras.
KASUS DUGAAN BERAS OPLOSAN - Sebanyak empat produsen beras diduga melakukan pelanggaran mutu dan takaran beras. (freepik.com)

Kepala Divisi Unit Beras PT SUL, Carmen Carlo Ongko, mengatakan bahwa pihaknya menghormati dan mendukung penuh proses pemeriksaan yang dilakukan oleh Satgas Pangan Polri.

Ia menyebut bahwa langkah ini penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap rantai pasok pangan nasional. “Dalam menjalankan operasional bisnis, kami memastikan seluruh proses produksi dan distribusi beras PT SUL dijalankan sesuai dengan standar mutu dan regulasi yang berlaku,” kata Carmen dalam pernyataan resminya.

Carmen juga menambahkan bahwa pengawasan internal perusahaan dilakukan secara berkala dan ketat, mencakup aspek takaran, kebersihan, serta pelabelan produk.

“Kami belum menerima hasil akhir dari proses pemeriksaan yang berlangsung, namun tetap terbuka terhadap evaluasi dan terus secara rutin melakukan langkah perbaikan demi menjamin kualitas produk untuk masyarakat,” ujar Carmen.

Sementara itu, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Karyawan Gunarso, menyampaikan pihaknya akan melakukan koordinasi dan pengecekan lebih lanjut terkait pemeriksaan tersebut. “Saya akan koordinasi, dan men-cross check dulu,” kata Karyawan.

Kompas.com juga telah mencoba menghubungi Wilmar Group dan PT Belitang Panen Raya untuk mendapat tanggapan klarifikasi. Namun belum ada jawaban.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved