Kontroversi CFD Jombang
CFD Jombang Dievaluasi Total, Pemkab Fokus Penataan Jalur dan Zona Pedagang
Penyelenggaraan Car Free Day (CFD) di Kabupaten Jombang akan dievaluasi secara menyeluruh.
Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Puji Widodo
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Penyelenggaraan Car Free Day (CFD) di Kabupaten Jombang akan dievaluasi secara menyeluruh.
Selama dua pekan terakhir, tim pemantau dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Jombang di lapangan mencatat sejumlah persoalan yang perlu segera dibenahi agar pelaksanaan CFD tetap nyaman, aman, dan tidak mengganggu fasilitas layanan publik.
Salah satu sorotan utama adalah masih ditemukannya pedagang yang berjualan di tengah jalan maupun di simpang selatan Perhutani, yang seharusnya steril dari aktivitas jual beli.
“Sebenarnya minggu kemarin sebagian besar pedagang sudah patuh. Meskipun begitu, kemarin masih ada yang berjualan di simpang selatan Perhutani, padahal area itu seharusnya bersih,” ucap Kepala Dinas Perhubungan Jombang, Budi Winarno dalam keterangan yang diterima awak media pada, Selasa (15/7/2025).
Budi menekankan pentingnya menempatkan personel pengawas di titik-titik rawan untuk memastikan jalur tetap steril. Terlebih, arus pengunjung CFD di sisi selatan, terutama dari arah Pos Kota dan Stasiun yang kerap membludak, sehingga berpotensi menimbulkan kemacetan.
“Kalau dari utara, jalurnya relatif aman, mulai Ringin Contong. Sementara dari selatan ke arah RSUD, saya sudah perintahkan personel untuk berjaga. Tujuannya, jika ada ambulans lewat, jalurnya tetap steril. Personil ini nantinya bisa membantu membuka jalan," ungkapnya.
Baca juga: Evaluasi CFD Jombang, Serikat Pedagang Tawarkan Solusi Tata Ulang hingga Tambah Petugas Jaga
"Dan tentunya ini perlu kerja sama dari pedagang maupun pengunjung CFD. Masyarakat juga saya harap peduli, beri jalan kalau ada ambulans. Ambulans juga wajib membunyikan sirine nya agar masyarakat lebih peduli,” tambahnya.
Selain pengawasan, pemerintah juga akan mengedepankan pendekatan persuasif kepada para pedagang dan pengunjung, agar aktivitas tidak menumpuk di area-area rawan kemacetan.
Mulai dari perempatan RSUD, aktivitas diharapkan bisa bergeser ke arah utara menuju Ringin Contong hingga Bank BCA Pusat.
Hasil evaluasi menyeluruh ini, kata Budi, nantinya akan menjadi dasar pengambilan kebijakan lanjutan. Menurut Budi, opsi penyesuaian pelaksanaan CFD sangat terbuka, termasuk kemungkinan perubahan regulasi.
“Kalau memang diperlukan, kita akan kaji ulang Peraturan Bupati Jombang Nomor 61 Tahun 2022 tentang pelaksanaan hari bebas kendaraan bermotor (Car Free Day) dan malam bebas kendaraan bermotor (Car Free Night)," ungkapnya.
"Misalnya, CFD digelar dua minggu sekali atau sebulan sekali, atau jaraknya dipersingkat cukup dari Ringin Contong sampai depan Polres. Yang penting fasilitas publik, khususnya di sisi selatan, tidak terganggu,” jelasnya melanjutkan.
Baca juga: CFD Jombang Dievaluasi, Dishub Siapkan Simulasi Skema Baru demi Prioritaskan Ambulans
Namun demikian, Budi menegaskan bahwa pengaturan ulang jalur CFD tidak bisa dilakukan secara terburu-buru.
Banyak aspek harus dipertimbangkan agar penataan bisa diterima semua pihak. Karena nanti pasti akan berimbas pada aktivitas ekonomi masyarakat.
Evaluasi CFD Jombang, Serikat Pedagang Tawarkan Solusi Tata Ulang hingga Tambah Petugas Jaga |
![]() |
---|
CFD Jombang Dievaluasi, Dishub Siapkan Simulasi Skema Baru demi Prioritaskan Ambulans |
![]() |
---|
Dewan Buka Suara Soal Insiden Ambulans Terjebak Kemacetan di CFD Jombang hingga Pasien Meninggal |
![]() |
---|
Pemkab Jombang Pertimbangkan Relokasi Lokasi Kegiatan CFD, Imbas Krisis Akses Mobil Ambulans |
![]() |
---|
BREAKING NEWS - Tangisan Wanita Jombang Cerita Suami Meninggal Usai Ambulans Terjebak Kemacetan CFD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.