Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dulu Cuma Makan Singkong Rebus, Kini Bocah yang Dirantai itu Dipondokkan Wabup Batang: Dibiayai

Nasib bocah tersebut membuat hati Wakil Bupati Batang, Suyono terketuk. Diketahui, dua bocah tersebut asal Desa Klidang Wetan, Kecamatan Batang

Editor: Torik Aqua
Dokumentasi Suyono dan Tribun Solo
DIPONDOKKAN - Wakil Bupati Batang, Suyono saat menemui dua bocah asal Batang yang menjadi korban penyekapan. Suyono menyebut telah berkomunikasi dengan pihak di Boyolali untuk membawa pulang anak-anak tersebut dan berencana memondokkan mereka di Pondok Pesantren Darul Ulum milik Ketua MUI Batang di Desa Tragung, Kecamatan Kandeman. (kanan) kondisi rumah yang mengeksploitasi bocah yang dirantai. 

Seorang bocah berusia 11 tahun yang tertangkap basah sedang berusaha mengambil kotak amal.Ketika ditanya, Fajar hanya menunduk dan menjawab lirih, “Saya mau beli makanan buat adik saya yang kelaparan.”

Jawaban polos itu membuka tabir bahwa Fajar dan tiga anak lainnya dua dari Batang dan dua dari Semarang telah disekap di rumah milik Siswono Putro (65) di Dukuh Mojo, Kecamatan Andong. 

Mereka hidup seadanya, hanya mengandalkan singkong rebus sebagai makanan selama sebulan terakhir.

Faris (36), warga Dukuh Magersari, menjadi saksi pertama atas kondisi mengenaskan anak-anak tersebut.

Ia membawa Fajar pulang ke rumah itu dan terkejut melihat tiga anak lainnya tidur dengan kaki dirantai di luar ruangan.

Eksploitasi terungkap

Terungkapnya kasus empat bocah kecil atau bocil Boyolali dieksploitasi menjadi sorotan warga.

Selain dieksploitasi, empat anak itu juga diduga mengalami penyiksaan hingga kakinya dirantai.

Selama ini mereka tinggal di sebuah rumah di Desa Mojo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Sebulan terakhir, mereka cuma diberi makan singkong rebus.

Sosok pelaku adalah  SP (65), warga Dukuh Mojo RT 13 RW 05, Kecamatan Andong, berasal dari luar daerah. 

Kemudian MAF (11) dan adiknya VMR (6) dari  Kabupaten Batang.

Keempatnya tidak disekolahkan di sekolah formal.

SAW  dan IAR baru tinggal di rumah itu selama setahun.

Sementara, MAF dan adiknya sudah 2 tahun.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved