Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dulu Cuma Makan Singkong Rebus, Kini Bocah yang Dirantai itu Dipondokkan Wabup Batang: Dibiayai

Nasib bocah tersebut membuat hati Wakil Bupati Batang, Suyono terketuk. Diketahui, dua bocah tersebut asal Desa Klidang Wetan, Kecamatan Batang

Editor: Torik Aqua
Dokumentasi Suyono dan Tribun Solo
DIPONDOKKAN - Wakil Bupati Batang, Suyono saat menemui dua bocah asal Batang yang menjadi korban penyekapan. Suyono menyebut telah berkomunikasi dengan pihak di Boyolali untuk membawa pulang anak-anak tersebut dan berencana memondokkan mereka di Pondok Pesantren Darul Ulum milik Ketua MUI Batang di Desa Tragung, Kecamatan Kandeman. (kanan) kondisi rumah yang mengeksploitasi bocah yang dirantai. 

Mereka untuk sementara tinggal di rumah singgah milik pemerintah kabupaten.

“Untuk saat ini mereka telah tinggal di tempat aman. Di rumah singgah Boyolali,” ungkap Bagus.

Dia menyebut, pelaku telah diserahkan ke Polres Boyolali.

Pelaku Berwatak Keras

SP (65) telah diamankan polisi karena dugaan eksploitasi dan kekerasan terhadap empat anak.

‎Selain harus mempertanggungjawabkan perbuatannya, dia juga diperbincangkan karena kepribadian yang mencolok di mata warga.

‎Sejumlah warga pun mendatangi rumah pelaku, untuk sekedar melihat dan memperbincangkan SP.

Bagus Muhammad Mukhsin mengungkapkan, SP dikenal sebagai pribadi tertutup.‎

‎SP disebut enggan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

‎“SP itu jarang bergaul dengan warga. Orangnya tertutup dan terkesan keras,” kata Muhksin kepada wartawan, Senin (13/7/2025).

‎Bahkan, sikap keras SP sudah lama menjadi buah bibir warga.

Baca juga: Pengakuan Paman Soal Bocah Korban Penyiksaan sampai Kaki Cacat, Tante Tersangka: Dulu Enggak Parah

‎Menurut Bagus, ada tetangga yang berniat baik membantu SP mengangkat jemuran pakaian saat hujan turun.

Bukannya berterima kasih, SP justru menanggapinya secara tidak menyenangkan.

‎“Pernah warga nolongin angkat jemuran karena kehujanan. Tapi SP malah tidak senang. Baju itu malah dicuci ulang oleh dia,” tutur Muhksin.

‎Lebih jauh, Bagus juga menyoroti pola pikir SP yang dianggap tidak sejalan dengan masyarakat sekitar

Dia menyebut SP menganut keyakinan berbeda yang kerap dijadikan alat untuk memengaruhi orang lain.

‎“Kepercayaannya itu beda dari warga lainnya. Mindset-nya dia itu mendoktrin seseorang untuk ikut dalam aliran yang keras,” ujar Muhksin.

‎Pihaknya pun berharap agar SP dihukum karena perbuatannya yang telah tega memperlakukan anak.

‎"Anak dirantai. Seperti binatang saja, " pungkasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved