Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kondisi Membahayakan karena Traffic Light Belum Ada, Ketua DPRD Lamongan Minta JLU Ditutup

Jalan Lingkar Utara (JLU) Lamongan selesai dibangun, namun masih belum berfungsi ideal lantaran masih belum adanya Traffic Light di beberapa tempat.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/HANIF MANSHURI
JALAN LINGKAR UTARA - Jalan lingkar utara (JLU) belum sepenuhnya selesai, sarana prasaran penunjang belum ada, namun sudah dilintasi para pengguna jalan. Lantaran membahayakan, Ketua DPRD Lamongan, M. Freddy Wahyudi mendesak agar ditutup, Selasa (15/7/2025) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Jalan Lingkar Utara (JLU) Lamongan selesai dibangun, namun masih belum berfungsi ideal lantaran masih belum adanya Traffic Light di beberapa tempat.

Sementara sudah banyak pengguna jalan yang melintas menerobos jalan di ujung barat dan timur JLU.

Banyak pengguna jalan sangat membahayakan bagi pengguna jalan yang melintas dari arah jalan Deket- Karangbinangun, Kaliotik-Kalitengah, Balun - Jaksa Agung Suprapto.

Di tiga titik perempatan tersebut belum ada traffic light, termasuk di ujung timur dan barat untuk keluar masuk kendaraan.

Ketua DPRD Lamongan M Freddy Wahyudi akhirnya angkat bicara dengan meminta agar BBPJN segera merealisasikan traffic light yang menjadi alasan terkuat mengapa JLU tak kunjung difungsikan.

Baca juga: Kabar Gembira, Lamongan Bakal Dilewati Bus Trans Jatim, ini Jalur yang Dilalui: Terminal Paciran

"Kemarin kita tanyakan traffic light yang belum dipasang, kita ke provinsi minta agar segera direalisasikan. Janjinya BBJN itu di perubahan anggaran sekitar 3 bulan ke depan," ujar Freddy, Selasa (15/7/2025).

Freddy menjelaskan dari pihak BBJN mengaku bahwa proses penganggaran tidak bisa serta merta dan harus menunggu proses perubahan anggaran.

"Tidak bisa serta merta, masih harus nunggu perubahan anggaran dari Provinsi juga," katanya.

Freddy  mengkritik penyelenggara,  soal penganggaran awal yang tidak mengikut sertakan sarana prasarana penunjang.

"Kemarin juga sempat kita kritisi mengapa kok dalam perencanaan pembangunan tidak sekalian traffic lightnya, ternyata anggarannya nggak nutut," bebernya.

Freddy  minta untuk sementara JLU ditutup sebelum semua prasarana ada. Jika tidak ditutup, maka bahaya kecelakaan bisa terjadi. Apalagi yang melintas cenderung melaju melebihi kewajaran.

Baca juga: Selama 5 Hari KPK Periksa 29 Saksi Dugaan Korupsi Pembangunan Kantor Pemkab Lamongan, ini Kata Sekda

 JLU ada dimaksudakan untuk  memudahkan mobilitas warga hingga mengurai kemacetan wilayah kota maka sebaiknya ditutup.

"Melihat fenomena kejadian kecelakaan lebih baik ditutup saja. Dan difungsikan saat semuanya (kelengkapan traffic light) ada," tegasnya.

Sementara itu pantauan setiap hari menunjukkan JLU sudah banyak dilintasi pengguna jalan.

Tidak ada petugas Dishub maupun Sat Lantas Polres Lamongan yang standby mengatur arus kendaraan. Hanya di perempatan Balun dan pintu masuk dari barat yang dijaga relawan.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved