Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib SDN 1 Patalan Blora Gegara Jumlah Siswa Berkurang Tiap Tahun, Tetap Gelar MPLS untuk Kelas 2–6

Sekolah Dasar Negeri 1 Patalan di Desa Patalan, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, terancam mengalami regrouping.

KOMPAS.com/Aria Rusta Yuli Pradana
NASIB SDN 1 PATALAN - Kondisi ruang kelas satu yang tidak terdapat siswa di SDN 1 Patalan, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin (14/7/2025). Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Patalan di Desa Patalan, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, terancam mengalami regrouping atau penggabungan sekolah. 

TRIBUNJATIM.COM - Terungkap nasib SDN 1 Patalan yang tiap tahun jumlah siswanya berkurang.

SDN 1 Patalan Blora akan digabung dengan sekolah lain.

Dikarenakan jumlah murid yang berkurang tiap tahunnya, tentu berdampak pada SDN 1 Patalan.

Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Patalan di Desa Patalan, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, terancam mengalami regrouping atau penggabungan sekolah.

Kebijakan ini muncul menyusul tren penurunan jumlah siswa dalam beberapa tahun terakhir.

Saat ini, SDN 1 Patalan hanya memiliki 30 siswa aktif dan pada tahun ajaran 2025 tidak menerima satu pun murid baru.

Kepala SDN 1 Patalan, Dhian Mayasari, mengatakan pihak sekolah memang telah mendengar wacana regrouping, meskipun belum menerima pemberitahuan resmi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Blora.

“Kalau pemberitahuan resmi belum ada. Cuma ada beberapa informasi memang kalau SD kami mungkin masuk dalam kriteria regrouping,” kata Dhian saat ditemui di kantornya, Senin (14/7/2025).

Baca juga: 100 Siswa Angkatan Pertama Sekolah Rakyat Kediri Antusias Jalani Hari Pertama Belajar

Akan Digabung ke SDN 2 Patalan

Menurut informasi sementara, SDN 1 Patalan rencananya akan digabungkan ke SDN 2 Patalan, yang memiliki jumlah siswa lebih banyak dan dianggap lebih stabil secara jumlah peserta didik.

“Kalau saya pribadi, karena melihat beberapa faktor dan memperkirakan dampaknya, kalau dari dinas memang menghendaki untuk diregrouping ya kami ikut,” ujar Dhian.

Dengan kebijakan tersebut, para siswa yang masih aktif di SDN 1 Patalan kemungkinan besar akan dipindahkan ke SDN 2 Patalan untuk melanjutkan proses belajar.

Regrouping atau penggabungan sekolah dasar merupakan kebijakan yang diterapkan di sejumlah daerah guna menyikapi penurunan peserta didik dan efisiensi sumber daya, terutama di sekolah-sekolah yang mengalami kekurangan murid secara signifikan.

Baca juga: Dukung Gerakan Ayah Teladan, Bupati Kediri Mas Dhito Antar Langsung Putrinya di Hari Pertama Sekolah

Tak Dapat Murid Baru, SDN 1 Patalan Blora Tetap Gelar MPLS untuk Kelas 2–6

NASIB SDN 1 PATALAN - Kondisi ruang kelas satu yang tidak terdapat siswa di SDN 1 Patalan, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin (14/7/2025). Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Patalan di Desa Patalan, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, terancam mengalami regrouping atau penggabungan sekolah.
NASIB SDN 1 PATALAN - Kondisi ruang kelas satu yang tidak terdapat siswa di SDN 1 Patalan, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin (14/7/2025). Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Patalan di Desa Patalan, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, terancam mengalami regrouping atau penggabungan sekolah. (KOMPAS.com/Aria Rusta Yuli Pradana)

Dikutip dari Kompas.com ( TribunJatim.com Network ), suasana berbeda tampak di SDN 1 Patalan, Kecamatan Blora, Jawa Tengah, pada Senin (14/7/2025).

Tidak ada siswa baru yang masuk ke kelas satu, sehingga masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) hanya diikuti oleh siswa kelas 2 hingga kelas 6.

Kepala SDN 1 Patalan, Dhian Mayasari mengatakan, sekolahnya memang tidak mendapatkan siswa baru pada tahun ajaran 2025-2026.

"Karena kami tidak memiliki siswa kelas satu, jadi MPLS tetap dilaksanakan untuk kelas 2 sampai dengan kelas 6," ucap dia saat ditemui di kantornya.

MPLS yang dilakukan di sekolah tersebut dengan mengajak siswa yang masih ada untuk berkenalan dengan wali kelas, pembagian jadwal piket, kesepakatan kelas dan pembagian jadwal pelajaran.

Dirinya menjelaskan, siswa yang bersekolah di SD tersebut pun mengalami penurunan tiap tahunnya.

Baca juga: Mengenal 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat untuk MPLS 2025, Lengkap dengan Link Panduan Penerapannya

Bahkan, tiap kelas tidak ada yang berjumlah sepuluh siswa. Saat ini, jumlah siswanya hanya 30 anak.

"Kalau penurunannya misalkan kelas 1 yang naik kelas 2 sekarang itu berjumlah 4 siswa, kelas 2 yang naik kelas 3 berjumlah 6 siswa gitu. Jadi setiap tahun memang ada penurunan," terang dia.

Dhian mengaku, beragam cara telah dilakukan agar ada wali murid yang bersedia menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut. Namun, cara-cara yang mereka lakukan tidak membuahkan hasil.

"Kalau upaya sih kita sudah sosialisasi ke masyarakat juga. Kalau misalkan kemarin mau mendaftarkan putra-putrinya di sini akan mendapatkan fasilitas seragam gratis semuanya, kemudian mendapatkan alat sekolah juga gratis, ada fasilitas antarjemput juga dari bapak ibu," jelas dia.

Dhian menyebut beberapa faktor penyebab tidak adanya siswa baru yang bersekolah di SDN 1 Patalan itu.

"Kalau kemarin sih memang mungkin karena letak geografi sekolah kami juga kurang menguntungkan ya, jumlah anak usia sekolah dasar atau yang masuk sekolah dasar di Dukuh Karang Legi juga sedikit, kemudian karena sekolah kami berdekatan dengan sekolah swasta," ujar dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved