Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Puluhan Warga Lemas Rp 4,8 Miliar Ludes usai Temui Notaris Gadungan, Penjual Kontrakan Gercep Kabur

Puluhan warga menjadi korban penipuan yang dilakukan oleh seorang penjual kontrakan, mendukung aksinya ia membawa seorang notaris.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com
PENIPU KABUR - Puluhan warga diduga tertipu jual beli kontrakan di kawasan Kranji, Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi. Penipu kini kabur setelah membawa seorang notaris agar tampak terpercaya, rupanya abal-abal. 

Setelah nilai kontrakan disepakati, K kemudian mempertemukan Henry dengan seseorang yang diklaim sebagai notaris di sebuah rumah.

Transaksi jual beli unit kontrakan pun terjadi. Kuitansi jual beli diterima Henry.

Namun, belakangan Henry baru mengetahui bahwa unit kontrakan tersebut ternyata juga dijual ke puluhan orang lainnya.

Henry menduga, notaris yang dibawa K saat itu hanyalah akal-akalan untuk mayakinkan korban.

Korban kemudian melaporkan penipuan ini ke Polda Metro Jaya untuk melaporkan K. Laporan tersebut diterima kepolisian dengan Nomor: STTLP/B/4651/VII/2025SPKT/POLDA METRO JAYA.

Selain itu, korban juga melaporkan K ke Polres Metro Bekasi Kota.

"Sudah diterima laporannya," kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Kusumo Wahyu Bintoro.

APES ANAK YATIM - Ilustrasi uang palsu yang beredar di masyarakat. Anak yatim ternyata menjadi korban terima uang palsu yang diproduksi di UIN Alauddi , Makassar, terungkap saat persidangan, Rabu (18/6/2025).
APES - Ilustrasi uang palsu yang beredar di masyarakat.  (Tribunnews.com)

Bagi Henry Idris (48), memiliki dua unit kontrakan sederhana di Bekasi adalah langkah awal untuk menjamin masa depan keluarga.

Namun harapan itu berubah menjadi luka, setelah ia dan puluhan warga lainnya menyadari bahwa mereka menjadi korban penipuan jual beli properti. Nilai kerugian yang ditaksir mencapai Rp 4,8 miliar.

"Jumlah korban yang sudah terdata sekarang ini 57 orang, dan total dari kerugian korban Rp 4,8 miliar," ujar salah satu korban, Henry Idris (48), saat dikonfirmasi, Selasa (15/7/2025).

Korban lain, Sumardi (60), juga mengalami nasib serupa. Ia menyetor Rp 100 juta untuk unit yang sama.

Namun karena tak kunjung menerima dokumen resmi seperti akta jual beli (AJB), ia memutuskan untuk mengecek lokasi.

Yang ia temukan justru puing-puing. Bangunan yang ia beli sudah dihancurkan, dan di lokasi itu ia bertemu dengan warga lain yang juga mengaku telah membeli unit yang sama.

“Sampai situ saya kaget, kok rumahnya dibongkar. Setelah rumah dibongkar, kok banyak yang berdatangan, ternyata itu korban-korban lainnya,” ujar Sumardi.

Momen itu menjadi titik balik.

Para korban yang awalnya berpikir mereka hanya tertipu secara individu, akhirnya menyadari bahwa ini adalah penipuan masif dan sistematis.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved