Dewan Soroti Banyak Sekolah Negeri di Trenggalek yang Sepi Pendaftar
Minimnya jumlah pendaftar pada Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 di Trenggalek menjadi sorotan DPRD Trenggalek.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Minimnya jumlah pendaftar pada Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 di Trenggalek menjadi sorotan DPRD Trenggalek.
Ketua Komisi IV DPRD Trenggalek, Sukarodin, menyebut kondisi tersebut tidak bisa dibiarkan dan perlu ditangani secara sistematis, terlebih lagi terdapat satu Sekolah Dasar (SD) yang tidak mendapatkan murid sama sekali yaitu SDN 3 Sumurup, Kecamatan Bendungan.
Menurut Sukarodin, SD tersebut memang terdampak Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Bagong yang menyebabkan warga di sekitar PSN tersebut harus direlokasi.
"Karena di lingkungan sekolahan tersebut memang penduduknya pindah dikarenakan terdampak pembangunan Bendungan Bagong," kata Sukarodin, Rabu (16/7/2025).
Namun untuk puluhan SD lain yang kesulitan mendapatkan murid, harus diketahui akar masalahnya dan dicari solusinya bersama.
Sebagai langkah awal, Sukarodin meminta Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Trenggalek untuk segera melakukan pemetaan potensi peserta didik.
Baca juga: Serasa Les Privat, Arsy Jadi Satu-satunya Murid Baru SDN Jalen Ponorogo
Langkah ini dinilai penting guna menentukan langkah strategis, termasuk kemungkinan penggabungan beberapa sekolah.
"Kami meminta Dikpora untuk memetakan, apabila faktornya dikarenakan anak-anak di lingkungan itu mengalami penurunan anak di usia sekolah, maka perlu ada perencanaan untuk digabung," tegas Sukarodin.
Selain pemetaan potensi, ia juga mendesak agar Dikpora menyiapkan alternatif solusi dengan skema perencanaan ganda.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut juga menyoroti aspek mutu pendidikan yang dapat memengaruhi minat masyarakat.
Bila persoalan tersebut berkaitan dengan kualitas layanan pendidikan, maka evaluasi menyeluruh perlu segera dilakukan.
"Tapi kalau misal yang menjadi masalah adalah mutu pendidikan, maka perlu ada evaluasi terkait apa yang salah dan yang harus dibenahi, sehingga dapat diminati," terangnya.
Namun demikian, Sukarodin optimis kualitas pendidikan bisa ditingkatkan melalui kehadiran guru-guru baru dari skema PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).
Menurutnya, tenaga pengajar muda ini membawa semangat baru dan pengetahuan yang relevan.
"Guru-guru muda PPPK ini ilmunya masih segar dan punya semangat tinggi. Jadi kami rasa alasan kualitas SDM kurang sudah tidak tepat," jelas Sukarodin
Dalam kesempatan itu, Sukarodin juga menanggapi wacana penggabungan sekolah yang dikhawatirkan jarak tempuh sekolah menjadi lebih jauh.
Namun ia meyakini akses jalan yang telah membaik dapat mengurangi beban siswa.
"Tadi ada yang bilang jika digabung itu jaraknya terlalu jauh. Tapi jalan di Trenggalek sudah bagus, jadi saya rasa tidak ada masalah," pungkasnya.
SDN 3 Sumurup
Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB)
Sukarodin
DPRD Trenggalek
Bendungan Bagong
Dikpora Trenggalek
Dengarkan Pidato Presiden, DPRD Trenggalek Harapkan 50 Persen Sekolah Rasakan Manfaat MBG |
![]() |
---|
DPRD Trenggalek Setujui KUA-PPAS 2026, Fokus Bangun Kota Atraktif dan Infrastruktur Wisata |
![]() |
---|
Sisakan 12 Bidang Tanah Saja, Pembebasan Lahan Bendungan Bagong di Trenggalek Hampir Selesai |
![]() |
---|
Wali Murid Geruduk Kantor Dinas Pendidikan Protes Harga Seragam Rp 3 Juta hingga Permainan Domisili |
![]() |
---|
Trenggalek Genjot Potensi E-Sport, Regenerasi Pengurus ESI Digelar: Jadi Benteng dari Judi Online |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.