Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Penilaian Pengamat Soal Suhu Politik di Sidoarjo Makin Memanas: Cuma Manuver

Ramai-ramai pembentukan koalisi dan sikap politik sejumlah fraksi di DPRD Sidoarjo beberapa waktu belakangan

Penulis: M Taufik | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/M TAUFIK
Nanang Haromain, pengamat politik dari Institute Research Public Development (IRPD), munculnya Koalisi Sidoarjo Maju (KSM) adalah fenomena yang umum dalam sistem politik 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Ramai-ramai pembentukan koalisi dan sikap politik sejumlah fraksi di DPRD Sidoarjo beberapa waktu belakangan dinilai sebagai manuver politik untuk maksud tertentu. 

Menurut Nanang Haromain, pengamat politik dari Institute Research  Public Development (IRPD), munculnya Koalisi Sidoarjo Maju (KSM) adalah fenomena yang umum dalam sistem politik, terutama di negara dengan sistem multipartai seperti Indonesia ini. 

“Tentu ada beberapa hal yang ingin dituju dalam pembentukan koalisi tersebut. Mereka berkumpul dan menjadi satu koalisi untuk mencapai tujuan bersama,” kata Nanang, Kamis (17/7/2025). 

Baca juga: Dapat BSU Rp600 Ribu, Ibu di Sidoarjo Ini Sisihkan Sebagian untuk Tanaman Obat Keluarga

Bahkan dia menganggap bahwa KSM ini lebih sebagai manuver politik yang terkesan premature. Hal itu bisa dilihat dari komposisi anggotanya. Misalnya PDIP yang hanya hitungan jam baru bergabung. Demikian juga Golkar yang sebelumnya membackup bupati.  

Disebutnya bahwa KSM adalah wadah untuk menyatukan berbagai kepentingan politik, memperkuat bargaining power terhadap pihak eksekutif. 

“Kita contohkan ketika fraksi-fraksi di DPRD bergerak dengan output formal kelembagaan seperti dalam penolakan LPj APBD 2024 dalam rapat paripurna kemarin, nah KSM ini menambah daya dobrak secara politik,” tandasnya. 

Apakah KSM ini akan menjadi koalisi yang bersifat jangka panjang? misal berlanjut sampai sampai pilkada? Nanang menegaskan bahwa dirinya tidak yakin. Justru dia menilai KSM ini hanya tujuan jangka pendek. 

Baca juga: Sabtu Besok Jalan Gajah Mada Sidarjo Ditutup Total, Ada Apa?

“Koalisi ini hanya bersifat lokal, berbeda dengan koalisi nasional. Saya menilai bahwa ini murni gerakan politis dengan tujuan-tujuan tertentu. Sehingga ketika tujuan ini tercapai sesuai target mereka, saya rasa koalisi ini juga akan berakhir,” ungkap alumni UGM tersebut. 

Lantas bagaimana dengan sikap PKB yang tidak masuk dalam koalisi tapi belakangan menyatakan bakal tetap kritis? Menurut Nanang itu upaya politiwait and see. Mereka berkalkulasi menunggu arah politik Sidoarjo bergerak ke mana.

Baca juga: Anggota DPRD Sidoarjo Ogah Hadiri Rapat Paripurna, Hanya Dihadiri 10 Orang, ini Respon Ketua Dewan

“Mereka sepertinya masih berusaha mengukur sehingga belum bisa bersikap tegas. Beda kalau misalnya, Bupati Subandi memegang PKB, mereka pasti akan all out mem-backup bupati,” katanya

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved