Berita Viral
Pantas Polisi sampai Nangis Meraung-raung di Aspal saat Dijemput Propam, Diduga Pelanggaran Berat
Oknum polisi yang dijemput Propam tersebut ternyata sudah melakukan pelanggaran disiplin berat.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Kejadian seorang anggota polisi menangis meraung-raung sampai terduduk di aspal, viral di media sosial (medsos).
Adapun disebutkan bahwa penyebab anggota polisi tersebut menangis karena dijemput paksa oleh anggota Propam.
Ia sampai dijemput paksa diduga akibat malas berkantor.
Baca juga: Kepsek yang Minta Uang Seragam Rp2,2 Juta ke Ortu Murid Tak Dapat Sanksi dari Disdik: Keliru
Melansir Tribun Medan, kejadian tersebut diketahui berlangsung di Maluku.
Sontak video detik-detik anggota Propam berseragam lengkap menjemput seorang polisi di Kota Ternate, Maluku Utara, itu pun viral di media sosial.
Video viral tersebut salah satunya diunggah akun Instagram @medsoszone.id.
Peristiwa polisi menangis histeris ini dikabarkan terjadi di jalanan wilayah Ternate Utara, Selasa (15/7/2025).
Belum diketahui pasti namanya, namun diduga ia bertugas di Sat Sabhara Polda Maluku Utara.
Informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa yang bersangkutan adalah personel dari Satuan Sabhara Polda Maluku Utara.
Dalam video tersebut, tampak seorang anggota Propam berseragam lengkap didampingi dua personel lainnya menangkap oknum polisi yang dimaksud.
Satu personel Propam mengenakan seragam dinas dan satu lagi memakai seragam olahraga.
Mereka memberhentikan oknum polisi yang mengendarai sepeda motor hingga terduduk di aspal.
Sang oknum polisi mengenakan pakaian dinas berwarna hitam.
Oknum polisi tersebut terlihat histeris dan terus berteriak meminta pertolongan ketika didatangi anggota Propam.

Salah satu anggota terlihat memegang tali tis yang diduga akan digunakan untuk mengamankan oknum polisi tersebut.
Dugaan sementara, penjemputan ini dilakukan karena yang bersangkutan jarang masuk dinas.
Hal itu dianggap oknum polisi tersebut sudah melakukan pelanggaran disiplin berat.
Saat dikonfirmasi, Kapolres Ternate, AKBP Anita Ratna Yulianto, membenarkan insiden yang terjadi di jalanan di Ternate tersebut.
Namun AKBP Anita menegaskan bahwa oknum polisi yang bersangkutan di dalam video tersebut bukanlah anggota di bawah jajarannya di Polres Ternate.
Menurut AKBP Anita, polisi yang bersangkutan adalah anggota Polda Maluku Utara.
Baca juga: Tangis Kepsek Gerbang SDN Kuranji Kembali Disegel, Ahli Waris Tuduh Wali Kota Sudah Ingkar Janji
Kejadian lainnya, seorang pria tunanetra, berinisial HH, sempat mengamuk ketika diamankan petugas gabungan pada Jumat (13/6/2025), juga viral di media sosial.
Melalui rekaman yang viral, petugas di sana tak cuma dari Dinas Sosial (Dinsos) saja.
Namun, terlihat juga petugas Satpol PP hingga kepolisian.
Kejadian ini diketahui berlangsung di depan Toko Roti Ganda, Pematangsiantar, Sumatera Utara.
Begitu hendak dibawa petugas, HH melakukan perlawanan dan tongkatnya terjatuh.
Saat itulah, HH berteriak mencari keberadaan tongkatnya tersebut.
PLT Kepala Dinsos Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kota Pematangsiantar, Risbon Sinaga, tak menampik soal kejadian viral ini.
Namun, ia berkata jika video tersebut tak merekam secara menyeluruh saat kejadian.
"Namun, tidak dilihat semua video dari awal. Mungkin si pembuat video pas kejadian itu direkamnya. Video secara menyeluruh tidak ditampilkan," kata Risbon, mengutip Kompas.com.
Ia melanjutkan, razia tersebut sudah sesuai dengan SOP.
Di mana diawali apel dan diperbantukan oleh personel Satpol PP dan anggota Polres Pematangsiantar.
Bukan hanya di depan toko roti, razia terhadap gelandangan, pengemis dan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) juga dilakukan di beberapa titik lainnya.
Razia di titik tersebut rupanya berangkat dari keresahan pengusaha toko roti.
"Pengusaha Roti Ganda resah dengan pengemis di situ semua," kata Risbon.

Selain HH, Dinsos turut mengamankan tujuh orang lainnya, termasuk gelandangan, pengemis, dan ODGJ.
Mereka dibawa ke kantor Dinsos P3A di Jalan Dahlia, Pematangsiantar.
Dari hasil pendataan, delapan orang tersebut bukan warga Kota Pematangsiantar, diberi makanan, lalu dilakukan pembinaan.
Mereka juga diantar ke tempat masing-masing.
"Satu orang ODGJ telah diantar ke Panti Asuhan. Ada orang Medan kami antar ke keluarganya."
"Banyak pengamen ini bukan orang Kota Pematangsiantar, jadi, kami lakukan pembinaan supaya dapat keterampilan," ucapnya.
Baca juga: Mantan Wali Kota Dipolisikan Gegara Utang Rp850 Juta usai Kalah Pilkada, Jaminan Tanah Tak Sepadan
Dari sini terungkap juga jika itu bukan kali pertama HH terjaring razia serupa.
Risbon mengatakan jika HH sudah tiga kali terjaring razia dan salah satunya kadung viral.
Kini, HH sudah dikembalikan ke tempat kosnya, di Jalan Medan Area, Kelurahan Proklamasi, Siantar Barat setelah membuat surat pernyataan.
HH berjanji untuk tak mengulangi perbuatannya lagi.
Risbon mengatakan, pihaknya telah berupaya membujuknya ke Panti Sungai Buluh UPTD Pelayanan Sosial Tunanetra dan Tunadaksa Sei Buluh-Tebing Tinggi, Kabupaten Sergai, Sumatera Utara, untuk mendapat pelatihan keterampilan.
"Tapi yang bersangkutan tidak mau," ungkapnya.
Anggaran Khusus untuk Bupati Disebut Capai Rp100 M Viral di Media Sosial, Pemkab Angkat Bicara |
![]() |
---|
Fakta Ridwan Kamil Nunggak Cicilan Mobil Rp1,3 M, Pernah Ditagih Ilham Habibie Sisa Bayar |
![]() |
---|
Tangis Uya Kuya Lihat Video Penjarahan Rumahnya, 'Bukan dari Gaji Dewan', Sedih 20 Kucingnya Hilang |
![]() |
---|
Tangis Kompol Cosmas Dipecat karena Lindas Ojol Affan: Demi Tuhan, Tidak Niat Membuat Celaka |
![]() |
---|
Hendra Driver Ojol Haru Dapat Kiriman Makanan dari Pelanggan Luar Negeri, Bagi-bagi ke Ojol Lain |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.