4 BUMDesa di Jatim Dapat Pendampingan KIP Foundation Jadi Percontohan untuk Ketahanan Pangan dan MBG
Yayasan Kita Indonesia Penggerak (KIP Foundation) mendampingi empat BUMDesa di Jawa Timur menjadi percontohan penguatan BUMDesa untuk ketahanan pangan
Fasilitas ini tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi pangan lokal, tetapi juga berfungsi sebagai pusat pembelajaran dan percontohan bagi masyarakat desa lainnya.
Konsep kawasan inovasi pangan yang diterapkan juga mencerminkan komitmen program terhadap keberlanjutan, efisiensi, dan adaptasi terhadap tantangan pertanian masa depan.
Pilar ketiga yaitu produksi konten digital untuk branding dan akses pasar.
Sebagai upaya memperluas pasar dan meningkatkan daya saing produk BUMDesa, program ini memproduksi video dokumenter di masing-masing desa.
Video ini menampilkan keunikan proses produksi pangan, inovasi lokal, serta semangat gotong royong masyarakat dalam membangun kedaulatan pangan desa.
Selain sebagai media promosi, konten ini juga berfungsi sebagai alat edukasi dan kampanye publik untuk meningkatkan citra BUMDesa sebagai kawasan inovasi pangap.
Materi promosi ini akan digunakan di platform digital, media sosial, hingga forum-forum pemasaran BUMDesa, dengan harapan memperluas akses pasar dan membuka peluang kolaborasi lintas sektor.
Founder KIP Foundation, Dwi Ariady Kusuma, menegaskan, BUMDesa memiliki potensi besar untuk menjadi garda terdepan dalam sistem pangan nasional, asalkan diberi ruang, kepercayaan, dan pendampingan yang tepat.
“Desa punya semua, lahan, SDM, budaya gotong royong, dan potensi lokal yang luar biasa. Tapi mereka butuh akses dan sistem pendukung yang nyata. Program ini adalah bentuk nyata dari keberpihakan pada BUMDesa untuk tidak hanya menjadi penyedia bahan pangan, tapi juga pelaku utama ekonomi pangan,” ujar Dwi Ariady Kusuma, dalam keterangan yang diterima pada Senin (21/7/2025).
Ia menambahkan, penguatan BUMDesa bukan sekadar proyek ekonomi, melainkan gerakan sosial untuk mengembalikan kedaulatan pangan kepada rakyat.
“Kami percaya, ketika desa berdaulat atas pangannya, maka ia juga berdaulat atas masa depan ekonominya,” ujarnya.
Program ini menjadi contoh bagaimana pendekatan berbasis kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta dapat menciptakan perubahan nyata di tingkat akar rumput.
Dalam jangka panjang, program ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan nilai tambah usaha pangan di desa, membuka peluang kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat, mendukung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis, dan menjadi model percontohan nasional dalam penguatan ketahanan pangan berbasis BUMDesa.
Dengan semangat kolaboratif dan berbasis kebutuhan lokal, program ini menegaskan bahwa desa bukan objek pembangunan, melainkan subjek utama dalam menciptakan masa depan pangan Indonesia yang mandiri, sehat, dan berkelanjutan. Maju bersama desa.
makan bergizi gratis
Yayasan Kita Indonesia Penggerak
KIP Foundation
BUMDesa
Desa Ardimulyo
Malang
Dwi Ariady Kusuma
TribunJatim.com
berita Jatim terkini
Tribun Jatim
| Daftar Lokasi yang Digeledah KPK usai OTT Bupati Ponorogo Non Aktif Sugiri Sancoko atas Kasus Suap |
|
|---|
| Kata Purbaya soal Utang Whoosh, Sebut Mending Tak Bayar: Tapi Kan Ada Kebijakan Presiden |
|
|---|
| Jalan Diponegoro Kota Batu Jadi Langganan Banjir Luapan, Warga Waswas Tiap Hujan Deras |
|
|---|
| Cegah Banjir di Sidoarjo, PUBMSDA Lakukan Normalisasi Sungai di Bluru Kidul hingga Rangkah Kidul |
|
|---|
| Wali Murid SMP Murka Anaknya Babak Belur Dipukuli Siswa SD, Pelaku Tuduh Korban Sebarkan Gambar |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.