Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Jukir Ibu-ibu Diciduk setelah Getok Parkir Rp 20 Ribu ke Influencer, Bawa Karcis Kadaluwarsa

Seorang juru parkir atau jukir parkir ibu-ibu diciduk setelah getok parkir Rp 20 ribu. Jukir itu menggetok parkir Rp 20 ribu ke influencer Surabaya

|
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Dishub Surabaya
AKSI PUNGLI JUKIR - Dishub Surabaya menindak tegas jukir liar ibu-ibu yang menarik retribusi melebihi tarif di kawasan Pabean, Surabaya, Rabu (23/7/2025). Seorang influencer asal Surabaya, Aldo Adela memviralkan aksi pungli tersebut. 

“Selanjutnya, jukir diperintahkan untuk datang ke kantor Dishub Surabaya guna pembinaan dan penindakan lebih lanjut,” pungkas Jeane.

Baca juga: Harusnya Rp5 Ribu, Jukir Getok Harga Jadi Rp50.000 ke Pengendara Mobil, Akhirnya Ditangkap

Sementara itu, parkir di Surabaya masih menggunakan sistem manual atau dengan karcis.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Machmud mendorong agar tata kelola perparkiran di Surabaya berbasis teknologi digital.

Selain akurat juga akuntabel.

Idealnya Surabaya yang sudah terlanjur mengklaim sebagai smart city sudah tidak ada lagi layanan manual. Sudah bukan zamannya lagi parkir dengan menggunakan karcis.

"Wis gak usum gawe kitir, karcis sobek. Ayo kita mengimpikan layanan teknologi digital untuk semua sektor publik. Termasuk perparkiran," kata Machmud kepada Tribunjatim Network, Jumat (18/7/2025).

Politisi senior dari Partai Demokrat ini menyebut bahwa perparkiran yang dikelola Dishub Kota Surabaya harus didorong untuk lebih akrab dengan teknologi.

Salah satu yang jadi polemik adalah kerapnya pengguna parkir ditarik biaya parkir tidak semestinya. Terakhir parkir di pusat kota di Jl Tunjungan juga menumbuhkan kegaduhan.

Machmud menyayangkan kejadian tersebut. Konteksnya sama dan cenderung berulang.

"Wis talah menyobek karcis itu sudah kuno. Ayo pakai teknologi untuk layanan parkir yang dikelola Dishub," desak Machmud.

Sejumlah layanan di Surabaya mulai dokumen kependudukan, perizinan, pajak, dan layanan lainnya sudah dengan aplikasi.

Machmud menyebutkan bahwa teknologi digital bisa menjawab semua kebutuhan. Termasuk parkir. Karcis parkir sebaiknya berangsur ditinggalkan.

"Kami yakin banyak program dan aplikasi di teknologi digital bisa dibuat sesuai kebutuhan. Karcis parkir menurut saya sudah jadi barang antik," katanya.

Dia memberi gambaran saat pengguna tol harus beralih dengan cashless. Dengan kartu elektronik tak ada lagi petugas bediri di pos gerbang tol.

Pengguna tol pun menyesuaikan dengan taping kartu tol. Mobil jadi cepat masuk gate karena tak perlu kembalian. Petugas tol dan pos jaga pun jadi kenangan.

Baca juga: Penjelasan Dishub Kota Batu Pasca Demo Gate Parkir, Singgung Belum Ada Kata Sepakat dengan Jukir

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved