Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pasien Asma Ditandu 20 Km Habiskan Rp700 Ribu, setelah 13 Jam Perjalanan Baru sampai Rumah Sakit

Haris harus ditandu sejauh 20 km melewati hutan dan jalur pegunungan demi mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/JUNAEDI
DITANDU - Pasien di pedalaman Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, ditandu menuju rumah sakit, telan biaya transportasi Rp700 ribu, Selasa (22/7/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Nasib Haris (49), warga Dusun Suppungan, Desa Ratte, Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, sungguh pilu.

Ia harus ditandu sejauh 20 kilometer melewati hutan dan jalur pegunungan demi mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Berangkat dari pelosok, perjalanan penuh perjuangan ini dimulai sejak Selasa (22/7/2025), pukul 06.00 WITA.

Baca juga: Kades Didemo Warga Dituding Hamili Gadis, Kini Digerebek Sama Wanita Lain, Istri Sah: Setega Itu

Haris, yang mengalami gangguan pernapasan akut akibat asma, tak bisa dibawa menggunakan ambulans atau kendaraan roda empat.

Lantaran akses jalan di wilayah tersebut rusak parah dan tak bisa dilalui kendaraan.

Sang anak, Raden, mengatakan bahwa ayahnya sudah mengalami gangguan pernapasan selama lebih dari seminggu sebelum akhirnya memutuskan membawanya ke rumah sakit.

"Bapak itu sudah lebih sepekan mengalami gangguan kesehatan. Karena kondisinya terus drop, kami berinisiatif mebawanya ke rumah sakit," jelasnya.

"Tapi tidak mudah karena harus menempuh perjalan jauh yang memakan biaya dan waktu lama," kata Raden, melansir Kompas.com.

Dengan kondisi tubuh lemas dan hanya terbaring, Haris ditandu menggunakan bambu dan sarung oleh puluhan warga secara bergotong royong.

Mereka harus menempuh jalan setapak yang terjal, berlumpur, dan menanjak selama 4-5 jam menuju Desa Limboro, Kabupaten Majene.

Rute ini dipilih karena lebih memungkinkan daripada melalui ibu kota Kecamatan Tutar.

Setelah tiba di Limboro sekitar pukul 11.00 WITA, keluarga Haris menyewa mobil seharga Rp300 ribu untuk mencapai jalan poros provinsi di Dusun Pallang-Pallang, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene.

Di titik ini, pasien dipindahkan ke kendaraan khusus berjenis hardtop yang telah dimodifikasi agar bisa melewati jalur ekstrem.

Namun, penderitaan belum berakhir.

Dari jalan poros, Haris masih harus menempuh perjalanan selama tiga jam lagi menggunakan mobil bak terbuka menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hajja Andi Depu.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved