Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Dedikasi Arsitek Profesional di Trenggalek Gratiskan Desain Masjid hingga Bangunan Sosial

Demi mengkampanyekan arsitek di Trenggalek, Andi banyak menerima pekerjaan tanpa dipungut biaya alias gratis

TribunJatim.com/Sofyan Arif Candra
SEMANGAT - Arsitek Profesional Pertama Trenggalek, Afrandi Karsanifan menunjukkan desain masjid di Desa/Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu (26/7/2025). Afrandi tidak memungut biaya untuk jasa desain masjid dan bangunan sosial sejenisnya. 

Poin penting

  • Afrandi Karsanifan, pemilik STRA dan pendiri Hade Arsitek Studio, menjadi satu-satunya arsitek tersertifikasi di Trenggalek yang aktif mengkampanyekan pentingnya peran arsitek dalam pembangunan
  • Andi kerap memberikan jasa arsitektur gratis untuk bangunan sosial seperti masjid, sekolah, dan pondok pesantren sebagai bentuk pengabdian dan penyebaran ilmu secara inklusif
  • Andi mendorong pemanfaatan material lokal seperti batu bata dan genteng Trenggalek dalam desain bangunan, sekaligus memimpikan komunitas arsitek lokal yang berperan aktif dalam kemajuan tata kota Trenggalek

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra 

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Seorang arsitek profesional di Kabupaten Trenggalek punya niat mulia. 

Di Kabupaten Trenggalek hanya ada satu arsitek profesional atau arsitek yang sudah tersertifikasi dan memiliki Surat Tanda Registrasi Arsitek (STRA)

Demi mengkampanyekan arsitek di Trenggalek, Andi banyak menerima pekerjaan tanpa dipungut biaya alias gratis. 

Ia ingin ilmunya bisa lebih bermanfaat untuk banyak orang.

Profesi arsitek di kota besar bukanlah hal yang asing. Mereka selalu dilibatkan agar pembangunan rumah, gedung, dan bangunan lainnya bisa rampung secara paripurna.

Baca juga: Perubahan SOTK Trenggalek Disetujui DPRD, 9 OPD Dirombak, Dinas Pendidikan Dipecah

Berbeda halnya di daerah berkembang seperti Kabupaten Trenggalek. Profesi arsitek belum begitu membumi, masih sangat jarang perencanaan pembangunan melibatkan seorang arsitek.

Pria lulusan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang tersebut baru mendapatkan gelar Arsitek (Ar.) pada awal tahun 2025 usai menjalani Ekuivalensi Pendidikan Arsitektur & Rekognisi Magang.

Afrandi mengakui tantangan terbesar menjadi arsitek terutama di Kabupaten Trenggalek adalah menyampaikan informasi pada masyarakat pentingnya arsitek diterapkan dalam merencanakan pembangunan.

Baca juga: Sosok Ira Swara Balik Nyanyi Gegara Ekonominya Sulit, Suami Banting Setir dari Arsitek Jadi Ojol

"Banyak orang yang menganggap kalau pakai jasa arsitek itu pasti biaya pembangunannya semakin mahal. Sebenarnya malah lebih murah karena dengan arsitek itu kita bisa mengetahui budget, jenis material mana yang murah, mana yang mahal, dan yang tepat digunakan," kata Andi, sapaan akrab Afrandi Karsanifan, Sabtu (26/7/2025).

Lebih dari itu, dengan perencanaan yang matang dari arsitek, revisi dalam proses pembangunan bisa ditekan seminimal mungkin sehingga lebih hemat biaya dan waktu.

"Saya beberapa kali membantu proses desain masjid, pondok pesantren, rumah tahfidz, sekolah dan bangunan sosial lainnya tanpa biaya. Ya hitung-hitung, sebagai bentuk dedikasi sosial kepada masyarakat serta mengamalkan salah satu kode etik arsitek yaitu pengabdian diri," lanjutnya.

Baca juga: Dulunya Arsitek, Suami Artis Terpaksa Ngojek Demi Hidupi Keluarga, Penghasilan Rp100 Ribu Buat Makan

Lulusan SMAN 2 Trenggalek tersebut mengaku ikut bangga saat bisa berkontribusi dalam pembangunan masjid ataupun musala, terlebih lagi saat melihat para jemaah kompak gotong royong mengaplikasikan desain yang sudah ia rancang.

"Ada kebahagiaan tersendiri bisa turut andil dalam pembangunan masjid ataupun bangunan sosial lainnya," ucap pemilik akun Instagram @afrandi_k tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved