Dedikasi Arsitek Profesional di Trenggalek Gratiskan Desain Masjid hingga Bangunan Sosial
Demi mengkampanyekan arsitek di Trenggalek, Andi banyak menerima pekerjaan tanpa dipungut biaya alias gratis
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Samsul Arifin
Keinginan Andi untuk menjadi seorang arsitek sudah muncul sejak ia duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Ia selalu menambahkan gelar Ir. saat menulis nama dirinya di setiap buku yang ia miliki. Bukan tanpa sebab, ia merupakan penggemar dari Presiden Soekarno dan Presiden Habibie.
Baca juga: Semarak Hari Anak Nasional 2025 di Trenggalek, Anak-anak Diajak Lestarikan Permainan Tradisional
"Saya terinspirasi dari BJ Habibie karena di rumah ada foto beliau saat menjadi presiden, selain itu presiden pertama (Soekarno) juga seorang insinyur," tambah anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Malang ini.
Untuk itu tanpa ragu ia memilih jurusan Arsitektur saat menempuh pendidikan di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Selama di Kota Apel, Andi tidak hanya menghabiskan waktu untuk belajar di kampus. Pria berkacamata tersebut juga menjadi seorang santri di Pondok Pesantren Anwarul Huda.
Baca juga: Sosok Arsitek Tak Mau Dibayar Pasang Marmer Masjid Nabawi dan Masjidil Haram Tapi, Ternyata Mualaf
Dari pondok pesantren tersebut, ia bisa mendapatkan banyak ilmu yang juga bisa ia terapkan dalam profesinya sebagai seorang arsitek.
"Dengan menjadi santri, saya tahu bahwa ada banyak hal terkait agama Islam yang mana di arsitekturpun juga ada yang mempelajari arsitektur Islam," terangnya.
Ia mencontohkan nilai agama yang sering diterapkan dalam dunia arsitektur adalah larangan untuk membuang tampias hujan ke rumah tetangga.
"Lalu posisi tempat tidur itu bagaimana sunahnya dari Nabi, harus miring ke mana itu kita sesuaikan dengan desain dan banyak lagi yang lain tentang konsep Islam dalam dunia arsitek," tambah warga Desa Sumberingin, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek itu.
Selama menggeluti dunia arsitek, Andi sudah mendapatkan banyak klien baik dari Trenggalek, kabupaten/kota di Jawa Timur, bahkan dari luar Provinsi Jawa Timur.
Menurutnya setiap klien mempunyai selera dan pengetahuan yang berbeda - beda mengenai bangunan. Salah satu proyek yang berkesan yang pernah ia garap adalah pembangunan rumah di Pacitan tahun 2018 dengan nilai Rp 500 juta.
"Kita banyak diskusi karena kliennya itu suka dengan seni dan banyak eksplorasi material, bahkan sampai mendatangkan materialnya dari Jogjakarta mulai dari bajanya, lalu dinding ekspos hingga penutup atap yang menggunakan Alderon yang pada tahun itu sangat jarang digunakan," ucapnya.
Andi sangat mengapresiasi kliennya tersebut. Walaupun tidak berada di kota besar, kliennya sangat melek dengan bahan-bahan material yang akan digunakan untuk pembangunan rumahnya.
Begitu juga halnya di Trenggalek, Andi berharap ilmu arsitektur bisa lebih dikenal oleh masyarakat.
Menurut lulusan SMPN 1 Trenggalek tersebut Kabupaten Trenggalek mempunyai potensi lokal yang bisa dioptimalkan dalam pembangunan rumah.
"Trenggalek yang paling cocok sebenarnya bangunan sederhana. Trenggalek punya industri batu bata, industri genteng, pengolahan batu kali dan lainnya," ucap Andi.
Arsitektur
arsitek
berita trenggalek hari ini
ViralLokal
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
Tribun Jatim
TribunHis
Siswa SMA Keluhkan Nasi di MBG Berlendir hingga Telur Masih Mentah: di Sekolah Kita Nggak Enak |
![]() |
---|
Persebaya vs Semen Padang, Milos Raickovic Tak Khawatir Main tanpa Rivera |
![]() |
---|
Sidoarjo Terima 196.000 Blangko e-KTP, Layanan Cetak Kini di Seluruh Kecamatan |
![]() |
---|
Minimalkan Parkir Liar, Trenggalek Sediakan Empat Kantung Parkir Gratis, ini Lokasinya |
![]() |
---|
Heboh Bayi Laki-Laki Ditemukan di Teras Rumah Warga di Kediri, Begini Kondisinya usai Dibawa ke RS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.