Berita Viral
Pesan Ayah Dea Antarkan Anak Nelayan Bali Tembus ITB, Juara Debat Nasional hingga Rumah Penuh Piala
Meski berasal dari keluarga nelayan dengan kondisi ekonomi terbatas, semangat belajar Dea tak pernah surut hingga akhirnya tembus ITB.
Meski tidak berasal dari keluarga berpendidikan tinggi—ayahnya hanya lulusan SMA dan ibunya tamat SMP—semangat belajarnya tidak pernah pudar.
“Menurut saya, semua hal bisa diraih dengan konsisten, kerja keras, dan berdoa. Saya selalu berusaha konsisten sesuai dengan prinsip hidup saya. Saya selalu memanfaatkan setiap waktu, kesempatan, dan informasi,” jelas Dea.
Baca juga: Jokowi Bilang Ijazahnya Diragukan di Acara Reuni Kehutanan UGM, Cerita Masa Kuliah
Eksplorasi Minat Sejak Kecil
Sejak kecil, Dea terbiasa mengeksplorasi berbagai bidang. Tujuannya sederhana: agar tahu apa yang ia sukai.
“Saat SD saya menekuni Olimpiade Matematika dan IPA. SMP saya sering ditunjuk untuk perwakilan Buleleng dalam berbagai Lomba Cerdas Cermat,” ujarnya.
Memasuki masa SMA, ia fokus pada lomba esai, penelitian, dan debat. “Paling sering juara adalah lomba debat. Jadi jangan pernah malas dan gengsi, jangan pernah takut bermimpi tinggi. Karena kalau sudah niat, pasti akan ada jalannya,” kata Dea.
Viral Setelah Dosen ITB Unggah Ceritanya
Dilansir dari TribunJabar.id, kisah Dea viral di media sosial usai dibagikan oleh Imam Santoso, dosen Teknik Metalurgi ITB yang juga seorang kreator konten. Imam mengunjungi rumah Dea di pesisir pantai Bali dan mengunggah momen haru ketika mereka bertemu.
“Aku jadi nangis,” kata Imam, Kamis (17/7/2025), saat melihat Dea menangis haru.
Menurut Imam, rumah yang ditempati Dea berada di pinggir laut, sangat sederhana, namun dipenuhi piala dan piagam prestasi.
“Piagam satu lantai tidak muat,” ujarnya. “Rumah di bibir laut, penuh dengan piala, salah satunya piala dari MK (Mahkamah Konstitusi),” tambahnya.
Baca juga: Balasan Pieter Ditolak Berbagai PTN di Indonesia, Lolos di 6 Kampus Top Jerman dan Kuliah Gratis
Cemas akan Keselamatan Ayah, Tapi Tak Pernah Menyerah
Dea mengaku sering khawatir terhadap keselamatan ayahnya saat melaut. “Kalau ombak besar kadang deg-degan, bapak selamat gak ya di laut, pulang gak ya sampai selamat,” ucap Dea dengan suara bergetar.
Namun semua kecemasan itu ia jadikan motivasi. “Makanya punya motivasi agar belajar keras, karena Dea percaya pendidikan bisa merubah nasib. Kalau gak, kita bakal gini-gini aja,” ujarnya.
Tangis Dea semakin pecah ketika mendapat apresiasi berupa laptop dan uang tunai dari Paragon Corp sebagai bekal untuk merantau ke Bandung.
Ia juga mengungkap bahwa inspirasinya datang dari seorang senior di SMA, Nyoman Adi Arsana, yang berhasil masuk ITB pada tahun 1999. “Senior saya itu sering memberi motivasi dan kiat-kiat agar bisa masuk ITB,” kata Dea.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Berita Viral dan Berita Jatim lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
TribunJatim.com
viral di media sosial
Made Dea Vio Lantini
Tribun Jatim
Buleleng
berita viral
TribunEvergreen
Institut Teknologi Bandung
Imam Santoso
jatim.tribunnews.com
| Harima Ketakutan Bayangan Aneh Bergerak di Ruang Tengah Rumah, Kepala Damkar: Perilakunya Agresif |
|
|---|
| Gaji Tertunda Rasnal dan Abdul karena Dipecat Akhirnya Cair, Lega Bisa Ngajar Lagi usai Terima SK |
|
|---|
| Tangis Mantan SPG di Mall Jadi Lulusan Terbaik Kampus di AS, Armaya Tak Menyerah Meski 7 Kali Gagal |
|
|---|
| Jasad Suami Belum Ditemukan, Pipit Menangis saat 7 Tersangka Malah Dibebaskan: Saya Minta Keadilan |
|
|---|
| Kondisi Pasien Pucat Pasi, Cerita dr Christo Terima Rahim Copot di Dalam Kresek: Gak akan Gue Lupain |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Dea-anak-nelayan-di-Bali-yang-berhasil-diterima-kuliah-di-ITB.jpg)