Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Penjelasan Sekdes Soal Pedagang Diminta Uang Sumbangan Rp500 Ribu untuk Kegiatan HUT RI: Biasa

Tertera permintaan iuran senilai Rp500 ribu kepada pelaku usaha atau pedagang setempat.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
ISTIMEWA
SUMBANGAN ACARA HUT - Tangkapan layar surat permohonan sumbangan dana untuk kegiatan HUT RI ke-80 tahun tingkat Desa Sitanggal, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Pedagang dimintai iuran hingga Rp500 ribu. 

TRIBUNJATIM.COM - Pedagang di Desa Sitanggal, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, diduga dimintai sumbangan dari panitia Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-80 RI.

Sebuah foto surat permintaan panitia HUT Kemerdekaan ke-80 RI tersebut kemudian viral di media sosial.

Surat tersebut menjadi sorotan usai dibagikan oleh akun Instagram @UpdateBrebesId.

Baca juga: Gelagat Guru PPPK sebelum Hilang Mendadak, sempat Bermasalah Sama 8 Guru Gegara Utang Rp372 Juta

Dalam unggahan tersebut menampilkan selembar surat resmi dari panitia HUT RI di Desa Sitanggal, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes.

Dalam surat tersebut, tertera permintaan iuran senilai Rp500 ribu kepada pelaku usaha atau pedagang setempat.

Kabar ini memicu kehebohan publik, terutama karena surat tersebut berkop resmi.

Bahkan, telah ditandatangani oleh Ketua Panitia Wartum Sodli, Sekretaris Dedi Hermansyah, serta disahkan oleh Kepala Desa Sitanggal, Untung Andi Purwanto.

Dalam surat bertanggal 14 Juli 2025, tertulis permintaan sumbangan berdasarkan hasil rapat panitia bersama para pelaku usaha di desa tersebut. 

Berikut isi kutipan langsung dari surat yang viral tersebut:

"Dengan hormat,

Berdasarkan hasil rapat kerja Panitia Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80 tahun 2025 dengan perwakilan para pengusaha dan para pelaku usaha yang ada di Desa Sitanggal dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:

1. Bahwa dalam rangka memperingati dan memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80 tahun 2025, para pengusaha atau pelaku usaha diminta bantuan dananya (iuran) berdasarkan jenis usaha dan klasifikasinya.

2. Berdasarkan poin tersebut nomer 1 diatas maka Bapak/Ibu/Sdr tergolong pada klasifikasi pemberi bantuan sebesar Rp500 ribu"

Menanggapi kehebohan yang terjadi, Sekretaris Desa Sitanggal, Khamim, memberikan klarifikasi.

Ia membenarkan bahwa surat tersebut memang dikeluarkan dan ditujukan kepada sekitar 30 pelaku usaha.

SUMBANGAN HUT RI - Tangkapan layar surat permohonan sumbangan dana untuk kegiatan HUT RI ke-80 tahun tingkat Desa Sitanggal, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Jumlahnya hingga Rp 500 ribu.
Tangkapan layar surat permohonan sumbangan dana untuk kegiatan HUT RI ke-80 tahun tingkat Desa Sitanggal, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Jumlahnya hingga Rp500 ribu. (ISTIMEWA)

Menurut Khamim, nominal Rp500 ribu bukanlah angka tetap yang berlaku bagi semua pedagang.

"Jadi itu tidak dipukul rata Rp500 ribu, tapi ada klasifikasi dan disesuaikan dengan kemampuan pedagang," ujar Khamim.

"Kemarin rapat sudah disepakati dan tidak ada keberatan sama sekali."

"Mungkin itu yang mengunggah di media sosial orang yang tidak ikut rapat."

Ia juga menegaskan bahwa surat tersebut tidak bersifat memaksa dan hanya meminta kontribusi sukarela sebagai bentuk partisipasi dalam perayaan kemerdekaan RI.

"Kegiatan seperti biasa seperti lomba-lomba, karnaval, dan lainnya," pungkasnya, mengutip Tribun Jateng.

Baca juga: Curi Sandal Milik Mantan Majikan, Nefri Divonis Hukuman Penjara 1,5 Tahun: Meresahkan Masyarakat

Di sisi lain, surat permintaan iuran untuk membeli sepeda motor Yamaha Nmax sebagai hadiah pensiun Sekretaris Daerah Kabupaten Semarang, Djarot Supriyoto, juga viral beredar.

Potongan surat yang beredar di media sosial tersebut mencantumkan rincian pengumpulan dana untuk membeli Nmax.

Dalam potongan surat yang menyebar di media sosial, tertulis beberapa poin.

Antara lain kekurangan dana sebesar Rp28.000.000, iuran dari 25 Perangkat Daerah (PD) dan 19 Kecamatan dengan kontribusi minimal Rp600.000 per PD dan Kecamatan.

Selain itu, tercantum harga sepeda motor Nmax sekitar Rp35.000.000 dan karikatur sekitar Rp2.000.000.

Terdapat caption yang menyatakan bahwa Sekda meminta OPD dan Kecamatan untuk iuran.

Iuran ini untuk pembelian motor Nmax dan hadiah gambar karikatur.

Lalu uangnya dikumpulkan ke Kasubag Keuangan Setda.

Melansir Kompas.com, di media sosial beredar potongan surat yang tertulis:

Kekurangan Dana Rp28.000.000

Iuran dari 25 PD dan 19 Kecamatan (proposional)

Per PD dan Kecamatan Minimal Rp600.000

Sepeda Motor (N-Max) Harga +/- Rp35.000.000

Karikatur +/- Rp2.000.000

Sekretaris Daerah Kabupaten Semarang, Djarot Supriyoto (KOMPAS.com/Dian Ade Permana)
Sekretaris Daerah Kabupaten Semarang, Djarot Supriyoto (KOMPAS.com/Dian Ade Permana)

Surat tersebut juga mencantumkan batas waktu penyetoran yang harus dilakukan paling lambat pada 30 Juli 2025 ke Bagian Umum Setda.

Atau bisa melalui transfer ke rekening Bank Jateng atas nama Lisa Reviana.

"Disetorkan paling lambat tgl 30 Juli 2025 ke Bagian Umum Setda atau transfer ke Rek. Bank Jateng A.n Lisa Reviana 20222******."

Di caption tertulis, "Penak yo dadi Sekda kabupaten Bulan Agustus/September besok Sekda kan pensiun beliau minta OPD dan kecamatan iuran untuk beli motor NMAX dan hadiah karikatur Uang dikumpulkan k kasubag keuangan setda."

Menanggapi hal itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Semarang, Djarot Supriyoto, membantah telah mengeluarkan surat tersebut.

"Demi Allah saya tidak pernah minta-minta yang seperti itu. Saya juga tidak tahu dari mana ada potongan surat itu."

"Saya tidak punya waktu main ponsel untuk yang seperti itu, soal itu malah diberitahu oleh ajudan," kata Djarot, Selasa (29/7/2025).

Djarot juga menyatakan akan mengambil langkah hukum terkait hal itu.

"Ini masuk kategori fitnah, silakan dicek ke dinas, kabag-kabag ada atau tidak permintaan itu. Saya akan lapor polisi, karena ini merusak nama baik saya," ungkap Djarot.

Baca juga: Alasan Orang Tua Izinkan Anaknya Naik Sepeda Listrik hingga ke Jalan Raya, Si Bocah SD Viral

Beredarnya kabar terkait pengumpulan iuran untuk hadiah pensiun Sekretaris Daerah Kabupaten Semarang, Djarot Supriyoto, juga mendapat tanggapan dari ASN di Pemkab Semarang.

Kepala Badan Keuangan Daerah (BKUD) Kabupaten Semarang, Rudibdo mengatakan, pihaknya langsung melakukan pengecekan setelah ada kabar tersebut.

"Saya kontak sekretaris, kabag dan kabid, langsung klarifikasi. Jawaban mereka tidak mengetahui adanya surat permintaan iuran tersebut," ungkapnya saat dihubungi, Selasa (29/7/2025).

"Mereka tidak tahu, kalau dari saya juga tidak ada perintah terkait hal tersebut, atau pun perintah dari Sekda untuk permintaan sumbangan, tidak ada," kata Rudibdo.

Rudibdo mengungkapkan, masa pensiun atau perpisahan Sekda bukanlah hal yang istimewa, karena semua pegawai akan mendapat giliran pensiun setelah masa pengabdian selesai.

"Seperti juga saat pisah sambut Kapolres, Dandim, Kajari, atau pejabat lain, acara seremoni akan dilakukan di Pendopo Rumah Dinas, jadi isinya ya acara biasa," paparnya.

Terpisah, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Kabupaten Semarang, Rudi Susanto, mengatakan pernyataan senada.

Ia mengungkapkan, tidak ada perintah dari Sekda Kabupaten Semarang, Djarot Supriyoto, untuk membeli sepeda motor Yamaha N-Max.

"Jadi kalau ada kabar permintaan tersebut maka itu kategorinya hoaks," ungkapnya.

"Saya juga mencari informasi terkait surat tersebut. Mulai dari kebenarannya hingga bagaimana di media sosial, tapi yang pasti tidak ada permintaan seperti yang tertulis," kata Rudi.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved