Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Makan Bergizi Gratis

Ada Penolakan Pendirian SPPG di Kota Batu, Kabupaten Malang Sudah Punya 11 Dapur MBG: Percepat

Pendirian dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk program Makan Bergizi Gratis rupanya direaksi berbeda oleh warga di Malang Raya.

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/LULUUL ISNAINIYAH
MBG - Siswa di MTS An-Nur Bululawang, Kabupaten Malang menyantap makan siang di program MBG dengan susu tanpa kemasan, Selasa (25/2/2025). Menkop Budi Arie tinjau uji coba penyaluran susu menggunakan dispenser. 

Poin Penting:

  • Target SPPG: Pemkab Malang menargetkan 110 unit SPPG untuk program MBG beroperasi tahun ini.
  • Progres: Saat ini, 11 SPPG sudah beroperasi dan 50 lainnya sedang dalam tahap pembangunan.
  • Cakupan Program: SPPG akan melayani sekitar 330.000 penerima manfaat, termasuk anak-anak sekolah dan ibu hamil.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu'lu'ul Isnainiyah

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pendirian dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk program Makan Bergizi Gratis rupanya direaksi berbeda oleh warga di Malang Raya.

Jika di Kota Batu, ada reaksi penolakan dari masyarakat terkait pendirian SPPG, itu berbeda dengan Kabupaten Malang

Pemkab Malang mempercepat pendirian dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk program Makan Bergizi Gratis.

Targetnya, 110 unit SPPG sudah terbentuk dan beroperasi pada tahun ini.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang Nurcahyo mengatakan untuk menyukseskan program pemerintah pusat, daerah diminta untuk menyediakan lahan untuk didirikan dapur SPPG.

"Kami menyiapkan lahan dalam bentuk pinjam pakai, nanti yang membangun dari pemerintah pusat. Targetnya di Kabupaten Malang 110 SPPG dengan melibatkan TNI-Polri serta swasta," kata Nurcahyo belum lama ini.

Baca juga: Satgas Pangan Polres Malang Kolaborasi dengan DKP Intensif Awasi Peredaran Beras Oplosan

Dari target tersebut, saat ini sudah ada 11 SPPG yang beroperasi untuk melayani 37 ribu penerima manfaat. Setiap SPPG kurang lebih melayani 3.000-3.500 penerima manfaat.

Penerima manfaat MBG meliputi siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA/SMK/SLB, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Malang Mahila Surya Dewi menambahkan 11 SPPG yang telah beroperasi itu tersebar di Kecamatan Lawang, Kepanjen, Bululawang, Pakis, Singosari, Poncokusomo, hingga Karangploso.

Selanjutnya, pada bulan ini hingga pertengahan September 2025 terdapa sebanyak 50 SPPG dalam tahap running pembangunan.

Sisanya dalam tahap pengajuan dan pembangunan.

"Di tahun ini kita harapkan 110 SPPG harus terbangun dan sudah beroperasi," jelasnya.

Dikatakannya, dapur SPPG tidak harus membangun yang baru, bisa menggunakan gedung lama atau rumah. Asalkan, spesifikasi gedung telah sesuai dengan Badan Gizi Nasional (BGN).

"Untuk sarana dan prasarana yang menyediakan mitra. Nah ini masih ada beberapa yang mengajukan ke BGN untuk proses verifikasi dan proses pembangunan," urainya.

Setiap dapur terdapat 50 personel yang terdiri dari Kepala SPPG, akuntan, serta nutrisionis yang bertugas menghitung asupan gizi. Kemudian sisanya sukarelawan dari warga sekitar.

Mahila menyampaikan jumlah SPPG yang dibangun sesuai dengan hasil penghitungan dari calon penerima manfaat. Jika setiap SPPG melayani kurang lebih 3.000 penerima, maka kurang lebih sebanyak 330 ribu penerima yang akan dilayani 110 SPPG tersebut.

Seiring percepatan program yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto, Mahila berharap segera dibentuk satgas percepatan penyelenggaran program MBG. Dengan ini, program MBG bisa terkoordinasi dengan baik.

"Diharapkan ada korelasi dari SPPG, penerima, perangkat daerah pengampu karena selama ini masih jalan sendiri-sendiri," tukasnya.

Baca juga: Polresta Malang Kota Gelar Gerakan Pangan Murah, Beras SPHP 5 Kg Dijual Rp 55 Ribu

Sebelumnya, tiga titik lokasi yang diusulkan Pemerintah Kota Batu untuk dibangun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dipastikan batal.

Tak hanya lokasi di dekat Sumber Umbul Gemulo Desa Bulukerto Kecamatan Bumiaji Kota Batu  saja yang dipastikan batal karena ada penolakan masyarakat, dua lokasi lain yakni tanah yang berada di Jalan Metro Kelurahan Sisir Kecamatan Batu dan tanah yang berada di belakang Pos Polisi pertigaan Desa Pendem, Kecamatan Junrejo juga batal dilakukan pembangunan SPPG.

Menurut Anggota Komisi B DPRD Kota Batu, Agung Sugiono sebetulnya tiga titik lokasi itu masih sebantas usulan Pemkot Batu dalam menindaklanjuti Surat Edaran dari Mendagri Nomor 500.12/2119/SJ terkait dukungan penyediaan tanah dari Pemkot Batu untuk pembangunan SPPG.

Baca juga: Tanggapi Temuan Mikroplastik pada Bumil, DPRD Malang Dorong Regulasi Pembatasan Plastik Sekali Pakai

“Jadi memang tiga titik lokasi itu baru sebatas usulan dan saat itu Pemkot harus mengusulkan tiga titik. Akhirnya munculah tiga lokasi itu untuk diusulkan ke Badan Gizi Nasional (BGN,red),” kata Agung, Kamis (31/7/2025).

Di tengah perjalanan, munculah polemik berupa penolakan dari masyarakat dan juga mulai adanya pihak swasta yang mengusulkan pembangunan SPPG di lokasi lain.

Hal itulah yang akhirnya membuat banyak opsi untuk dibangunnya SPPG di Kota Batu, termasuk dengan menggandeng yayasan yang telah memiliki tempat memadai.

“Sementara ini yang sudah verifikasi dan proses pengajuan di Sumberbrantas, Giripurno dan Bulukerto. Yang di Bulukerto ini tidak jadi yang di dekat sumber mata air, tapi dari yayasan,” jelasnya.

Baca juga: Hendak Dikirim ke Malang, Truk Muatan 3.150 Botol Arak Bali Diamankan di Banyuwangi

Agung menilai nantinya tiga lokasi yang ada di Kecamatan Bumiaji itu akan dapat menyediakan sekitar 7000 siswa dan masyarakat penerima MBG.

“Estimasi sekitar 2-3 titik SPPG saja sudah cukup untuk Kecamatan Bumiaji dan Junrejo. Kalau untuk Kota Batu bisa sampai 8 titik karena jumlah penduduknya lebih banyak,” ujarnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved